Aceh Timur(ACEH).GP- Gemah ripah loh jinawi adalah suatu semboyan negara Indonesia yang dapat menggambarkan betapa kaya rayanya alam Indonesia. Jika diartikan, ungkapan gemah ripah loh jinawi berarti kekayaan alam yang berlimpah. Dan hal inilah yang sering kita dengar, bahwasannya alam Indonesia itu memang kaya. Saking berlimpahnya, ada pula ungkapan, “Tanah kita tanah surga, batu dan tongkat jadi tanaman”.
Seperti halnya di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur. Para petani bersama Batituud Ramil 13/Plkt Pelda Baharuddin dan Babinsa Serda Amran melaksanakan panen cabai merah yang amat sangat melimpah, Kamis (28-11-2019).
Disela-sela waktu tersebut Pelda Baharuddin mengatakan kepada awak media bahwa, untuk mencapai sesuatu, maka orang harus mau berkorban. Sesuatu dapat berwujud apa saja, termasuk kebahagiaan, kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.
Pada umumnya orang sudah mengetahui prinsip hidup jer basuki mowo beo, tetapi dalam banyak hal, tidak melaksanakan dengan sungguh-sungguh. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah berusaha, tetapi kenyataannya tidak mau berkorban, “seperti yang disampaikan Dandim 0104/Atim Letkol Czi Hasanul Arifin Siregar, S.Sos, M.Tr (Han) saat memberikan pengarahan Jam Komandan.
Lanjutnya, berkorban itu banyak wujudnya. Bisa berwujud waktu, dana, kerja keras, keuletan, kegigihan, kesabaran, penderitaan dan mungkin juga korban perasaaan dan kekecewaan.
Untuk itu, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Aceh Timur khususnya Desa Seuneubok Dalam yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, "Kami selaku Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil), akan selalu memegang prinsip dasar yakni “Jer Basuki Mowo Beo”, dalam melaksanakan tugas sehari-hari," tegasnya.
Untuk itu, "Kami selalu siap membantu masyarakat melalui program yang sudah diperintahkan oleh Satuan atas seperti mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Membantu Polri dalam bidang Kamtibmas, dan membantu Pemerintah Daerah dalam pembangunan. Dan tak lupa menjaga hubungan emosional dengan masyarakat melalui Serangan Teritorial yakni gotong royong, dalam bidang keagamaan seperti Safari Subuh dan masih banyak lagi yang lainnya," pungkasnya.
#GP | FD
Seperti halnya di Desa Seuneubok Dalam, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur. Para petani bersama Batituud Ramil 13/Plkt Pelda Baharuddin dan Babinsa Serda Amran melaksanakan panen cabai merah yang amat sangat melimpah, Kamis (28-11-2019).
Disela-sela waktu tersebut Pelda Baharuddin mengatakan kepada awak media bahwa, untuk mencapai sesuatu, maka orang harus mau berkorban. Sesuatu dapat berwujud apa saja, termasuk kebahagiaan, kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.
Pada umumnya orang sudah mengetahui prinsip hidup jer basuki mowo beo, tetapi dalam banyak hal, tidak melaksanakan dengan sungguh-sungguh. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah berusaha, tetapi kenyataannya tidak mau berkorban, “seperti yang disampaikan Dandim 0104/Atim Letkol Czi Hasanul Arifin Siregar, S.Sos, M.Tr (Han) saat memberikan pengarahan Jam Komandan.
Lanjutnya, berkorban itu banyak wujudnya. Bisa berwujud waktu, dana, kerja keras, keuletan, kegigihan, kesabaran, penderitaan dan mungkin juga korban perasaaan dan kekecewaan.
Untuk itu, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Aceh Timur khususnya Desa Seuneubok Dalam yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, "Kami selaku Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil), akan selalu memegang prinsip dasar yakni “Jer Basuki Mowo Beo”, dalam melaksanakan tugas sehari-hari," tegasnya.
Untuk itu, "Kami selalu siap membantu masyarakat melalui program yang sudah diperintahkan oleh Satuan atas seperti mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Membantu Polri dalam bidang Kamtibmas, dan membantu Pemerintah Daerah dalam pembangunan. Dan tak lupa menjaga hubungan emosional dengan masyarakat melalui Serangan Teritorial yakni gotong royong, dalam bidang keagamaan seperti Safari Subuh dan masih banyak lagi yang lainnya," pungkasnya.
#GP | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar