Padang Pariaman(SUMBAR).GP- Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Padang Pariaman Syafriwal menghimbau pelajar di Padang Pariaman jangan sampai melakukan perilaku menyimpang yang dapat merugikan diri sendiri. Pelajar harus mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Padang Pariaman Syafriwal, Selasa 29 Oktober 2019, pada pembukaan sosialisasi penyegahan perilaku menyimpang yang diselenggarakan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Saiyo Sakato Padang Pariaman, di SMPN 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Hadir Kepala Bidang Pemberdayaan Fakir Miskin Dinsos P3A Mardi, Kasi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas Dinas Sosial P3 Dedy Andhika, Kepala SMPN 1 Batang Anai Edison. Sosialisasi dihadiri pelajar SMP, SMA, MTsN guru di Kecamatan Sungai Geringging menampilkan pemateri Sekretaris LK3 Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan Pekerja Sosial LK3 Padang Pariaman Fatma Yetti Kahar.
Menurut Syafriwal, melalui kegiatan sosialisasi ini, peserta diberikan pemahaman bagaimana mencegah perilaku menyimpang di kalangan remaja dan pelajar. “Apa yang disampaikan pemateri hendaknya dapat diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sampai kepada siswa lain di sekolah masing-masing,” tutur Syafriwal.
“LK3 sebagai lembaga konsultasi keluarga, dapat dijadikan sebagai tempat berkonsultasi bagi remaja yang tengah menghadapi masalah. Sehingga masalah remaja tersebut dapat dicarikan solusinya,” kata Syafriwal.
Sekretaris LK3 Padang Pariaman Armaidi Tanjung yang tampil sebagai pemateri mengatakan, mengajak pelajar untuk menjauhi perilaku menyimpang yang akan merusak masa depan. Diantara perilaku menyimpang di kalangan pelajar tersebut adalah, pergaulan bebas, perkosaan, penyalahgunaan narkoba, menyontek, mabuk-mabukan, bolos dari sekolah, anak berhadapan dengan hukum, candu game dan ketergantungan dengan hape android.
“Sebagai pelajar, harus fokus belajar. Tantangan yang dihadapi pelajar saat ini memang semakin berat. Di tengah perubahan yang cepat dalam kehidupan akibat perubahan teknologi, telah mendorong pelajar untuk mengetahui sebelum mereka dilarang melakukannya. Penggunaan hape android yang tidak terkontrol, kini banyak disalahgunakan oleh kalangan remaja,” tutur Armaidi Tanjung, penulis buku Free Seks No, Nikah Yes ini.
Dikatakan Armaidi, kasus seks pranikah dan tindak kriminal di kalangan pelajar tidak terlepas dari peran media hape android. Melalui hape remaja mengetahui dan mengakses apa yang sebenarnya belum pantas di ketahuinya, apalagi dilakukan dengan lawan jenis. Saat ini, bukan berita aneh bin ajaib, anak SMP maupun SMA/SMK sudah berhubungan intim. Bahkan hingga melahirkan.
“Sejumlah kasus hubungan seksual di kalangan pelajar sudah ditangani oleh pekerja sosial LK3 Padang,” kata Armaidi Tanjung menambahkan.
Menurut Armaidi, solusi yang perlu dilakukan remaja dalam menghadapi perilaku menyimpang itu antara lain dengan serius belajar, katakan tidak kalau diajak teman, jangan mencoba, walaupun sekalipun, fokus beraktifitas positif, jangan berlebihan dan perkuat iman, rajin beribadah.
#GP | HP | RL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar