JAKARTA.GP- Indonesia untuk kelima kalinya berhasil meraih suara terbanyak untuk menjadi Anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2020-2022, mewakili kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, Indonesia juga terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno menyampaikan ucapan selamat dan mengapreasiasi upaya pemerintah atas prestasi ini.
“Saya ucapkan selamat pada Kementerian Luar Negeri yang telah bekerja luar biasa. Ini (hasil) lobby juga bukan lobby satu-dua hari, tetapi lobby bertahun-tahun,” kata Dave usai menyerahkan bantuan kepada aparat TNI dan Polri yang bertugas mengamankan Kompleks Parlemen jelang pelantikan Presiden, bersama Anggota DPR RI yang tergabung dalam Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPP), di Senayan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Indonesia meraih total 174 suara dari 193 negara yang hadir pada Pemilihan Dewan HAM PBB yang berlangsung di New York, AS. Dengan hasil itu, Dave mengapresiasi para diplomat yang telah berhasil mendapat raihan suara terbanyak itu. “Ini menunjukkan diplomat kita adalah diplomat yang tangguh yang bisa meyakinkan, karena kita ini jumlah suaranya terbanyak dari negara-negara lain,” lanjut politisi Partai Golkar ini.
Mengalahkan Jepang (165 suara), Korea Selatan (165 suara), Marshall Islands (123 suara), dan Irak (121 suara), menjadi kali kelima bagi Indonesia terpilih menjadi Dewan HAM PBB. Terpilihnya Indonesia, lanjut Dave, menepis anggapan mengenai kondisi HAM yang ada di Indonesia. “Dengan tuduhan-tuduhan bahwa Indonesia itu pelanggar HAM itu juga terbantahkan dengan masuknya kita sebagai Dewan HAM,” imbuhnya.
Ke depannya, Dave menekankan masih banyak permasalahan HAM yang harus menjadi perhatian khusus Dewan HAM PBB. Permasalahan kemanusiaan seperti pengungsi Rohingnya, juga konflik yang terjadi di Syria dan Palestina. “Banyak, banyak (concern). Seperti situasi yang ada di Bangladesh, Myanmar, dan Syria, Palestina. Hal itulah yang harusnya jadi perhatian untuk kita perjuangkan di forum internasional,” pungkasnya.
Keanggotaan Dewan HAM PBB terdiri dari 47 negara anggota yang dipilih melalui pemilihan langsung dan rahasia pada Majelis Umum PBB yang meliputi Kawasan Afrika 13 kursi, Asia Pasifik 13 kursi, Amerika Latin dan Karibia 6 kursi, Eropa dan negara lainnya 7 kursi, dan Kawasan Eropa Timur 6 kursi. Sebelumnya, Indonesia sempat mengemban posisi Dewan HAM PBB pada tahun 2015-2017, 2011-2014, 2007-2010, dan 2006-2007.
#GP | CE | dpr.go.id | ALW | SF
“Saya ucapkan selamat pada Kementerian Luar Negeri yang telah bekerja luar biasa. Ini (hasil) lobby juga bukan lobby satu-dua hari, tetapi lobby bertahun-tahun,” kata Dave usai menyerahkan bantuan kepada aparat TNI dan Polri yang bertugas mengamankan Kompleks Parlemen jelang pelantikan Presiden, bersama Anggota DPR RI yang tergabung dalam Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPP), di Senayan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Indonesia meraih total 174 suara dari 193 negara yang hadir pada Pemilihan Dewan HAM PBB yang berlangsung di New York, AS. Dengan hasil itu, Dave mengapresiasi para diplomat yang telah berhasil mendapat raihan suara terbanyak itu. “Ini menunjukkan diplomat kita adalah diplomat yang tangguh yang bisa meyakinkan, karena kita ini jumlah suaranya terbanyak dari negara-negara lain,” lanjut politisi Partai Golkar ini.
Mengalahkan Jepang (165 suara), Korea Selatan (165 suara), Marshall Islands (123 suara), dan Irak (121 suara), menjadi kali kelima bagi Indonesia terpilih menjadi Dewan HAM PBB. Terpilihnya Indonesia, lanjut Dave, menepis anggapan mengenai kondisi HAM yang ada di Indonesia. “Dengan tuduhan-tuduhan bahwa Indonesia itu pelanggar HAM itu juga terbantahkan dengan masuknya kita sebagai Dewan HAM,” imbuhnya.
Ke depannya, Dave menekankan masih banyak permasalahan HAM yang harus menjadi perhatian khusus Dewan HAM PBB. Permasalahan kemanusiaan seperti pengungsi Rohingnya, juga konflik yang terjadi di Syria dan Palestina. “Banyak, banyak (concern). Seperti situasi yang ada di Bangladesh, Myanmar, dan Syria, Palestina. Hal itulah yang harusnya jadi perhatian untuk kita perjuangkan di forum internasional,” pungkasnya.
Keanggotaan Dewan HAM PBB terdiri dari 47 negara anggota yang dipilih melalui pemilihan langsung dan rahasia pada Majelis Umum PBB yang meliputi Kawasan Afrika 13 kursi, Asia Pasifik 13 kursi, Amerika Latin dan Karibia 6 kursi, Eropa dan negara lainnya 7 kursi, dan Kawasan Eropa Timur 6 kursi. Sebelumnya, Indonesia sempat mengemban posisi Dewan HAM PBB pada tahun 2015-2017, 2011-2014, 2007-2010, dan 2006-2007.
#GP | CE | dpr.go.id | ALW | SF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar