Bukittinggi(SUMBAR).GP- Kota Bukittinggi, Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Ramlan Nurmatiah, SH saat ini sedang giat-giatnya membangun daerah yang pernah menjadi ibu kota sementara Republik Indonesia itu.
Beberapa kantor dibangun baru mulai dari kantor kelurahan hingga rumah dinas walikota. Bahkan beberapa trotoar di ruas-ruas jalan utama termasuk gang-gang disejumlah kelurahan juga tidak ketinggalan dibangun atau direnovasi.
Namun dibalik pembangunan-pembangunan itu, disalah satu pusat kota ada pemandangan yang kurang mengenakkan mata. Dimana sebuah pasar yakni pasar Aur Tajungkang terlihat kusam dan tekesan dibiarkan begitu saja tanpa perawatan.
Pasar Aur Tajungkang persis berada di bawah Pasar Atas (Pasar Atas saat ini juga sedang dalam pengerjaan pembangunan) entah sengaja dibiarkan begitu saja atau menunggu untuk dibangun baru belum didapat informasi pasti.
"Pasar Aur Tajungkang terlihat kusam dan tidak terurus. Pasar tersebut entah sengaja tidak dirawat atau akan dibangun baru juga, sejauh ini kita sebagai masyarakat belum dapat kabar pasti," ujar Ketua LSM - LPRI (Lembaga Peduli Rakyat Indonesia) Sumbar, Agus Fauzi, kepada goparlement.com di kota itu, Minggu (29/9).
Kata dia, selama ini pasar yang terkesan tidak terurus tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah juga. Buktinya lanjut Agus, retribusi dari pasar tersebut terus dipungut namun pemeliharaan tidak dilakukan.
"Tentunya kita bertanya, dikemanain retribusi yang bersumber dari pasar Aur Tajungkang, sedangkan retribusi tetap dipungut. Sejumlah kantor di lingkungan pemerintah kota (Pemko) pembangunan-nya terus berlanjut termasuk pembangunan trotoar di beberapa ruas jalan. Untuk pasar Aur Tanjungkang kenapa dibiarkan begitu saja," tandas Agus mempertanyakan.
Kepala dinas pasar, UKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi, M. Idris dikonfirmasi melalui WhatsApp mengucapkan terimakasih atas informasi kondisi pasar Aur Tajungkang tersebut.
"Terimakasih atas infonya. InshaAllah akan kami lakukan pengecatan. Namun sebelumnya ditanya dulu ke PPTK, ada atau tidak anggaran pemeliharaan," kata M. Idris.
# GP | ANDY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar