Bersama Dinas Perikanan Pemko Langsa, Babinsa Kodim 0104/Atim Gaet Masyarakat Langsa Membudidaya Lele Dengan Bio Flok - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Bersama Dinas Perikanan Pemko Langsa, Babinsa Kodim 0104/Atim Gaet Masyarakat Langsa Membudidaya Lele Dengan Bio Flok

Senin, September 09, 2019



Langsa(ACEH).GP- Dengan wawasan yang ia miliki yakni ilmu membudidayakan ikan lele dengan system Bio Flok, Babinsa Ramil 06/Darul Aman Kodim 0104/Aceh Timur Serda Darlianto (Pak Yanto) bersama Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Langsa sekarang telah menggaet masyarakat Kota Langsa guna membudidaya lele dengan Bio Flok, serta menularkan ilmu kepada masyarakat dalam berwira usaha, yang bertempat di Lorong Utama, Desa Paya Bujok Seulaumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Senin (09-09-2019).

Kelompok Cempaka Harves yang diketuai oleh Bapak Suwandi, sangat berminat dalam pembudidayaan lele system Bio Flok nya Pak Yanto, maka dari itu meskipun baru awal dalam membudidayakan lele ini, kelompok cempaka harves mencoba system Bio Flok ini dengan bimbingan dari Pak Yanto dan Tim penyuluh dari Dinas Perikanan. Seperti halnya hari ini, kami diajarkan memfermentasi air pembuatan plankton dan pembuatan formula Bio Maxi sebelum benih ikan lele dimasukkan.


Kepada goparlement.com Serda Darlianto mengatakan, "Setelah kolam selesai dibuat, yang dilakukan adalah pengisian air. Hal tersbut di lakukan ketika semua keperluan media dalam kolam bioflok sudah terpenuhi. Jika dalam mengisi air, isilah misalnya kedalaman dengan 20-40 cm, untuk memudahkan bibit-bibit lele bergerak.  Jika air terlalu dalam maka, akan membuat bibit lele menjadi stres. Bahkan bisa mati karena tidak mampu menahan tekanan air. Dan apabila melakukan pengisian air yang tidak terlalu banyak, akan memungkinkan pembentukan flok yang lebih cepat," jelasnya

Kemudian tambahkan probiotik, yang merupakan bibit bakteri pengurai zat organik yang akan menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml/meter3. Kita juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir gula batu juga aren ke dalam kolam, dengan takaran 50-100 ml/meter3. Molase dapat berfungsi sebagai bahan yang dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya bakteri pengurai, agar dapat berkembang secara efektif. Pengadukan akan di lakukan 24 jam secara terus-menerus, dengan bantuan dari aerator. Anda dapat membiarkan proses ini selama beberapa hari, sehingga air benar-benar matang dan sudah terdapat flok protein di dalamnya, “pungkasnya.

Perwakilan dinas perikanan Eti Tresnawati, S. Pi (Penyuluh Kelompok) juga menambahkan, "Bagi masyarakat, ini bisa menjadi salah satu alternatif usaha dalam mengisi kekosongan saat tidak ada pekerjaan. Kita tidak usah bingung mau bekerja apa, dengan budidaya lele bisa mengisi kegiatan kita dan juga bisa menambah penghasilan untuk keperluan keluarga. Budidaya lele ini tidak memerlukan lahan yang luas, serta modal yang terlalu besar. Kita bisa memanfaatkan pekarangan disekitar kita. Sehingga kita tidak perlu jauh-jauh dari keluarga," jelasnya.

Mempunyai usaha sampingan merupakan dambaan setiap orang, asalkan dalam mencari usaha sampingan tersebut tidak merugikan orang lain. Yang paling penting adalah tidak mengandung unsur resiko terlalu tinggi. Demikian harapannya dalam upaya meningkatkan kesejahteran masyarakat, dalam membudidayakan ikan lele dengan menggunakan system Bio Flok.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Wahyu Ilham (Penyuluh), Ketua kelompok Cahaya Utama Lorong Utama Desa Paya Bujok Seuleumak Basri dan anggota kelompok.


#GP | FD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS