Padang(SUMBAR).GP- Wali Kota Padang Mahyeldi, bersama Kepala Puskesmas Nanggalo dr. Devita Rizqi dan inovator “Rasa Sejiwa” Ns. Fitri Diah Nawang Palupi mempresentasikan program inovasi Puskesmas Nanggalo “Rasa Sejiwa”(Kelurahan Siaga Sehat Jiwa - Kurao Pagang) di depan Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 di Ruang Sriwijaya, Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Senin (08/07/2019). Sesi Presentasi dan Wawancara ini merupakan tahapan seleksi untuk meraih Top 45 KIPP 2019.
Kota Padang merupakan satu-satunya pemerintah daerah di Sumatera Barat yang masuk Top 99 KIPP 2019. Inovasi pelayanan publik lainnya berasal dari 19 kementerian, 5 lembaga, 12 pemerintah provinsi, 41 pemerintah kabupaten, 21 pemerintah kota, dan 1 dari BUMN. Top 99 KIPP 2019 merupakan hasil seleksi dari 3.156 proposal inovasi pelayanan publik yang telah terekam dalam Sistem Inovasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diajukan oleh 331 instansi pemerintah.
Di kesempatan itu, Wali Kota Mahyeldi mengatakan, Rasa Sejiwa merupakan inovasi untuk mengatasi permasalahan terkait Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan cara menggerakkan masyarakat (Kader Rasa Sejiwa) untuk melakukan pendataan ODGJ, pemantauan minum obat (PMO), sosialisasi penangganan ODGJ, mengubah stigma ODGJ di masyarakat, serta mengajak masyarakat untuk memeriksakan keluarga yang mengalami ODGJ.
“Saat ini, kita memiliki 11 orang Kader Rasa Sejiwa di Kelurahan Kurao Pagang yang telah dilatih. Kegiatan kader terus dimonitoring dan dievaluasi. Inovasi ini juga telah melahirkan Posyandu Seroja (Sayangi, Empati, Rawat, Obati Jiwa Raga) khususmenangani ODGJ, termasuk untuk kegiatan terapi aktivitas kelompok khusus pasien gangguan jiwa” terang Mahyeldi.
Menanggapi presentasi Wali Kota Padang tersebut, Tim Panel Independen KIPP 2019 berharap inovasi Rasa Sejiwa terus dikembangkan dan direplikasi di seluruh Puskesmas di Kota Padang, tentunya dengan melibatkan seluruh pihak, agar penanganan ODGJ di Kota Padang bisa dilakukan lebih baik lagi. “Apalagi stigma masyarakat atau keluarga yang memiliki ODGJ masih kurang bagus, padahal dukungan masyarakat dan keluarga merupakan faktor utama dalam penanganan ODGJ”, ujar Nurjaman Mochtar, salah seorang anggota Tim Panel Independen KIPP.
Sesi Presentasi dan Wawancara KIPP 2019 Wali Kota Mahyeldi dengan Tim Panel Independen (JB. Kristiadi, Siti Zuhro, Tulus Abadi, Neneng Goenadi, Indah Sukmaningsi, Nurjaman Mochtar) berjalan akrab dengan saling berbagi informasi tentang inovasi Rasa Sejiwa dari Puskesmas Nanggalo. Juga hadir dikesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani, Kabag Organisasi Sandra Imelda, Camat Nanggalo Teddy Antonius dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Nanggalo Ade Suyata.
#GP|Rita|Humas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar