Agam(SUMBAR).GP- Tak lama lagi lebaran haji atau biasa disebut hari raya Idul Adha 1440 H akan tiba. Idul Adha atau Idul Qurban itu tiba dan dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah penanggalan Islam, yakni tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik).
Hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berkurban, dimana mereka menyembelih hewan qurban, kemudian hewan kurban tersebut dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di daerahnya.
Sekedar mengingatkan, seperti dikutip dari www.amalqurban.com, qurban berasal dari bahasa Arab yakni Qurban yang berarti dekat. Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti hewan sembelihan. Hewan sembelihan itu seperti unta, sapi (kerbau) dan kambing. Hewan itu disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kamu banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).
Keutamaan ibadah kurban dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR Tirmidzi).
Sedangkan hukum dalam berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka ia dihukumi makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Kala itu, beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).
Sementara hikmah berkurban sebagaimana disyariatkan Allah SWT adalah untuk mengenang sejarah Idul Adha sendiri seperti dialami Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id. Rasulullah Salallahu Alaihi WAssalam bersabda, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Disisi lain, diantara umat muslim lainnya yang akan menyambut datangnya lebaran Idul Adha - 1440 H itu, ada umat muslim kaum Koto Dt. Majo Nan Putiah, Jorong Tantaman, Nagari III Koto Silungkang, Palembayan, Agam, Sumatera Barat.
Kaum koto itu, tak lupa pula saling mengingatkan antara satu dengan lainnya, bahwa lebaran Idul Adha sudah semakin dekat dan sebentar lagi akan dirayakan.
Terkait penyambutan atau merayakan hari Id tersebut, kaum Koto Dt. Majo Nan Putiah telah menyusun kepanitiaan sendiri. Dimana panitia itu bertugas menampung atau menerima pendanaan untuk pembelian hewan kurban.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, kami mendoakan sanak saudara dimanapun berada hendaknya dalam keadaan sehat walafiat, Amin. Saat ini, bagi sanak saudara, baik di kampung maupun di rantau jika ingin menyalurkan atau informasi tentang pelaksanaan kurban dapat menghubungi saudari kita Rosinar dengan nomor, 0852 7101 2021," ujar Adi Sasko, salah seorang panitia kurban kaum Koto mengingatkan.
Dalam pesan yang disampaikan Adi melalui Watsapp kepada GP, Sabtu (21/7) malam itu, juga menjelaskan, bahwa pelaksanaan penyembelihan hewan kurban nantinya bertempat di Surau (Mushalla) kaum Koto.
"Tepatnya nanti, penyembelihan hewan kurban kita laksanakan di Surau Koto, yakni Surau Taqwa Kampung Panjang," jelas Adi.
#GP | AN
Hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berkurban, dimana mereka menyembelih hewan qurban, kemudian hewan kurban tersebut dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di daerahnya.
Sekedar mengingatkan, seperti dikutip dari www.amalqurban.com, qurban berasal dari bahasa Arab yakni Qurban yang berarti dekat. Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti hewan sembelihan. Hewan sembelihan itu seperti unta, sapi (kerbau) dan kambing. Hewan itu disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kamu banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).
Keutamaan ibadah kurban dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR Tirmidzi).
Sedangkan hukum dalam berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka ia dihukumi makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Kala itu, beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).
Sementara hikmah berkurban sebagaimana disyariatkan Allah SWT adalah untuk mengenang sejarah Idul Adha sendiri seperti dialami Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id. Rasulullah Salallahu Alaihi WAssalam bersabda, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Disisi lain, diantara umat muslim lainnya yang akan menyambut datangnya lebaran Idul Adha - 1440 H itu, ada umat muslim kaum Koto Dt. Majo Nan Putiah, Jorong Tantaman, Nagari III Koto Silungkang, Palembayan, Agam, Sumatera Barat.
Kaum koto itu, tak lupa pula saling mengingatkan antara satu dengan lainnya, bahwa lebaran Idul Adha sudah semakin dekat dan sebentar lagi akan dirayakan.
Terkait penyambutan atau merayakan hari Id tersebut, kaum Koto Dt. Majo Nan Putiah telah menyusun kepanitiaan sendiri. Dimana panitia itu bertugas menampung atau menerima pendanaan untuk pembelian hewan kurban.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, kami mendoakan sanak saudara dimanapun berada hendaknya dalam keadaan sehat walafiat, Amin. Saat ini, bagi sanak saudara, baik di kampung maupun di rantau jika ingin menyalurkan atau informasi tentang pelaksanaan kurban dapat menghubungi saudari kita Rosinar dengan nomor, 0852 7101 2021," ujar Adi Sasko, salah seorang panitia kurban kaum Koto mengingatkan.
Dalam pesan yang disampaikan Adi melalui Watsapp kepada GP, Sabtu (21/7) malam itu, juga menjelaskan, bahwa pelaksanaan penyembelihan hewan kurban nantinya bertempat di Surau (Mushalla) kaum Koto.
"Tepatnya nanti, penyembelihan hewan kurban kita laksanakan di Surau Koto, yakni Surau Taqwa Kampung Panjang," jelas Adi.
#GP | AN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar