Langsa(ACEH).GP- Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis turut ramaikan acara pembukaan event festival rentak melayu raya tahun 2019 yang dibuka langsung oleh Walikota Langsa Usman Abdullah, SE, yang bertempat di Lapangan Merdeka Jln. WR. Supratman, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Sabtu (13-07-2019).
Dari pantauan goparlement.com tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Kebudayaan dan Parawisata Aceh Jamaludin, SE.M.Si.Ak, Unsur Forkopimda Kota Langsa, Kabag Sumda Polres Langsa Kompol Kasnap, SE, Ketua KNPI Kota Langsa Muktar, Amk, serta tak ketinggalan Narasumber antara lain Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas ( Banda Aceh ), Tengku Muhammad Haris ( Aceh Tamiang ), Dr. H. Zulkarnaini Abdullah ( Langsa ), Muhammad Alkaf, MSI ( Moderator ), serta Peserta Rentak Melayu dan Masyarakat Kota Langsa.
Kadis Kebudayaan dan Parawisata Aceh dalam laporan dan sambutannya yang mengatakan bahwa festival rentak melayu raya merupakan inisiatif penggiat seni budaya Kota Langsa yang ditindak lanjuti pemarintah Aceh, melalui dinas kebudayaan dan pariwisata dengan mengagendakan kegiatan tersebut." ungkapnya.
Festival rentak melayu raya merupakan kegiatan yang kedua kalinya di Aceh dengan tujuan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, Suku melayu adalah sebuah kelompok etnis dan orang-orang Austonesia. Sejarah nama "melayu" berasal dari kerajaan malaysia yang pernah ada di kawasan sungai batang hari. Dalam event ini memperkenalkan beberapa lokasi potensial sebagai daerah yang memiliki pesona alam di Kota Langsa, “pungkasnya.
Walikota Langsa Usman Abdullah, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Langsa dahulunya adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Timur yang terbentuk dari 3 perkauman yang dominan, yaitu Aceh, Gayo dan Melayu Jejak perkauman melayu tersebut hingga kini masih adanya daerah pemukiman warga yang bernama Gampong Melayu yang berada di kecamatan Langsa Kota dan sejarah terbentuknya Langsa yaitu atas perintah Raja Aceh kepada salah satu putra melayu minang yang bernama Datok Malela untuk membuka wilayah baru di pantai timur Aceh yang kemudian kita kenal saat ini dengan sebutan Langsa." ungkap Walikota.
Lanjutnya, orang Melayu itu adalah bangsa Austronesia yang terdapat di semenanjung tanah melayu, termasuk orang Malaysia, Thailand, Philipina, dan Madagaskar yang lazimnya berbahasa Melayu, mayoritas beragama Islam, dan berkebudayaan Melayu serta Melalui kegiatan ini kita akan meningkatkan kesepahaman dan kepercayaan sebagai landasan memperkuat persaudaraan antar sesama bangsa melayu di Nusantara khususnya di Kota Langsa serta berharap Festival Rentak Melayu Raya Tahun 2019 ini dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan domestik maupun luar Negeri yang datang ke Kota Langsa." jelasnya.
Kota Langsa memiliki beberapa objek Wisata andalan diantaranya Hutan Kota Langsa bertempat di Gampong Paya Bujuk Seulemak, Kecamatan Langsa Baro dan Kawasan Eko Wisata Hutan Lindung Mangrove Kuala Langsa serta beragam Wisata Kuliner yang ada di Kota Langsa." tandasnya.
Acara tersebut ditandai dengan pemukulan Tambo Rapa'i oleh unsur Forkopimda Kota Langsa.
#GP | FD
Dari pantauan goparlement.com tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Kebudayaan dan Parawisata Aceh Jamaludin, SE.M.Si.Ak, Unsur Forkopimda Kota Langsa, Kabag Sumda Polres Langsa Kompol Kasnap, SE, Ketua KNPI Kota Langsa Muktar, Amk, serta tak ketinggalan Narasumber antara lain Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas ( Banda Aceh ), Tengku Muhammad Haris ( Aceh Tamiang ), Dr. H. Zulkarnaini Abdullah ( Langsa ), Muhammad Alkaf, MSI ( Moderator ), serta Peserta Rentak Melayu dan Masyarakat Kota Langsa.
Kadis Kebudayaan dan Parawisata Aceh dalam laporan dan sambutannya yang mengatakan bahwa festival rentak melayu raya merupakan inisiatif penggiat seni budaya Kota Langsa yang ditindak lanjuti pemarintah Aceh, melalui dinas kebudayaan dan pariwisata dengan mengagendakan kegiatan tersebut." ungkapnya.
Festival rentak melayu raya merupakan kegiatan yang kedua kalinya di Aceh dengan tujuan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, Suku melayu adalah sebuah kelompok etnis dan orang-orang Austonesia. Sejarah nama "melayu" berasal dari kerajaan malaysia yang pernah ada di kawasan sungai batang hari. Dalam event ini memperkenalkan beberapa lokasi potensial sebagai daerah yang memiliki pesona alam di Kota Langsa, “pungkasnya.
Walikota Langsa Usman Abdullah, SE dalam sambutannya mengatakan bahwa Kota Langsa dahulunya adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Timur yang terbentuk dari 3 perkauman yang dominan, yaitu Aceh, Gayo dan Melayu Jejak perkauman melayu tersebut hingga kini masih adanya daerah pemukiman warga yang bernama Gampong Melayu yang berada di kecamatan Langsa Kota dan sejarah terbentuknya Langsa yaitu atas perintah Raja Aceh kepada salah satu putra melayu minang yang bernama Datok Malela untuk membuka wilayah baru di pantai timur Aceh yang kemudian kita kenal saat ini dengan sebutan Langsa." ungkap Walikota.
Lanjutnya, orang Melayu itu adalah bangsa Austronesia yang terdapat di semenanjung tanah melayu, termasuk orang Malaysia, Thailand, Philipina, dan Madagaskar yang lazimnya berbahasa Melayu, mayoritas beragama Islam, dan berkebudayaan Melayu serta Melalui kegiatan ini kita akan meningkatkan kesepahaman dan kepercayaan sebagai landasan memperkuat persaudaraan antar sesama bangsa melayu di Nusantara khususnya di Kota Langsa serta berharap Festival Rentak Melayu Raya Tahun 2019 ini dapat meningkatkan kunjungan Wisatawan domestik maupun luar Negeri yang datang ke Kota Langsa." jelasnya.
Kota Langsa memiliki beberapa objek Wisata andalan diantaranya Hutan Kota Langsa bertempat di Gampong Paya Bujuk Seulemak, Kecamatan Langsa Baro dan Kawasan Eko Wisata Hutan Lindung Mangrove Kuala Langsa serta beragam Wisata Kuliner yang ada di Kota Langsa." tandasnya.
Acara tersebut ditandai dengan pemukulan Tambo Rapa'i oleh unsur Forkopimda Kota Langsa.
#GP | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar