Padang(SUMBAR).GP- Tidak saja menjadi program unggulan Pemko Padang, pesantren ramadhan kian menjadi primadona bagi orangtua. Teru tama, sebagai media pembelajaran ilmu agama, akhlak, budi pekerti, dan ilmu pengetahuan.
Bahkan di tahun ini, tahun ke 15 Pesantren Ramadhan dilaksanakan, Pemko Padang mengembangkan kurikulumnya dengan mengintegrasikan nilai budaya Minangkabau "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) pada program Pesantren Ramadhan.
Wali Kota Padang Mahyeldi, mengatakan, perlunya mengintegrasikan nilai-nilai ABS-SBK pada program Pesantren Ramadhan mengingat potensi kuat arus globalisasi dan modernisasi dalam merusak akhlak generasi muda, menggeser nilai agama serta adat dan budaya Minangkabau.
"Pesantren Ramadhan menjadi salah satu cara membentengi generasi muda dengan intelektual yang hebat, agama yang taat, dan budaya yang kuat", ungkap Mahyeldi saat membuka Pesantren Ramadhan di Masjid Nurul Yaqin Lolong Belanti, Sabtu (11/5/2019) pagi. Pesantren Ramadhan serentak dimulai hari ini di 1.600 Masjid/ Mushalla di Kota Padang.
Selanjutnya dijelaskan, pelaksanaan Pesantren Ramadhan di Masjid/ Mushalla di lingkungan tempat tinggal merupakan bentuk kesadaran dan kepedulian bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah yang bertanggungjawab atas masa depan generasi muda.
"Penyempurnaan kurikulum Pesantren Ramadhan terus kita lakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya," ujar Mahyeldi.
Ditambahkannya, pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini dimulai 11-29 Mei yang diikui sekitar 100 ribu lebih pelajar SD/MI dan SMP di Kota Padang.
"Mari bersama-sama kita sukseskan Pesantren Ramadhan ini. Tentunya dengan pengawasan orang tua, masyarakat, dan guru sekolah. Semoga generasi muda Kota Padang semakin mencintai Masjid, berakhlaqul karimah, memiliki keimanan, ketaqwaan dan ilmu pengetahuan yang kuat. Serta, memahami dan melaksanakan nilai-nilai ABS-SBK," tutup Mahyeldi yang didampingi Kabag Humas Imral Fauzi dan Camat Padang Utara Editiawarman.
#GP | CE | TH
Bahkan di tahun ini, tahun ke 15 Pesantren Ramadhan dilaksanakan, Pemko Padang mengembangkan kurikulumnya dengan mengintegrasikan nilai budaya Minangkabau "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) pada program Pesantren Ramadhan.
Wali Kota Padang Mahyeldi, mengatakan, perlunya mengintegrasikan nilai-nilai ABS-SBK pada program Pesantren Ramadhan mengingat potensi kuat arus globalisasi dan modernisasi dalam merusak akhlak generasi muda, menggeser nilai agama serta adat dan budaya Minangkabau.
"Pesantren Ramadhan menjadi salah satu cara membentengi generasi muda dengan intelektual yang hebat, agama yang taat, dan budaya yang kuat", ungkap Mahyeldi saat membuka Pesantren Ramadhan di Masjid Nurul Yaqin Lolong Belanti, Sabtu (11/5/2019) pagi. Pesantren Ramadhan serentak dimulai hari ini di 1.600 Masjid/ Mushalla di Kota Padang.
Selanjutnya dijelaskan, pelaksanaan Pesantren Ramadhan di Masjid/ Mushalla di lingkungan tempat tinggal merupakan bentuk kesadaran dan kepedulian bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah yang bertanggungjawab atas masa depan generasi muda.
"Penyempurnaan kurikulum Pesantren Ramadhan terus kita lakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya," ujar Mahyeldi.
Ditambahkannya, pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini dimulai 11-29 Mei yang diikui sekitar 100 ribu lebih pelajar SD/MI dan SMP di Kota Padang.
"Mari bersama-sama kita sukseskan Pesantren Ramadhan ini. Tentunya dengan pengawasan orang tua, masyarakat, dan guru sekolah. Semoga generasi muda Kota Padang semakin mencintai Masjid, berakhlaqul karimah, memiliki keimanan, ketaqwaan dan ilmu pengetahuan yang kuat. Serta, memahami dan melaksanakan nilai-nilai ABS-SBK," tutup Mahyeldi yang didampingi Kabag Humas Imral Fauzi dan Camat Padang Utara Editiawarman.
#GP | CE | TH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar