JAKARTA.GP- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memandang perlunya bangsa Indonesia bersyukur lantaran di Ramadan kali ini berhasil menyelesaikan berbagai tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang dikenal dengan Pemilu terumit di dunia. Ia mengajak di bulan yang suci ini sudah saatnya semua pihak kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan melakukan rekonsiliasi dan menjalin tali silaturahim dengan semua komponen bangsa.
“Bulan Ramadan momen bangsa Indonesia untuk rekonsiliasi. Maka, terkait wacana people power, menurut saya tidak tepat waktunya. Karena tidak ada keadaan genting yang memaksa. Kriteria people power bisa terpenuhi, antara lain jika ada krisis ekonomi dan pemerintah yang otoriter. Namun, semua kriteria itu sama sekali tidak terjadi,” paparnya saat menjadi tuan rumah buka puasa bersama Presiden RI, Wakil Presiden RI, serta Pimpinan Kementerian dan Lembaga, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini menilai pemerintahan masih berjalan demokratis, tidak represif dan tidak ada krisis ekonomi. Bamsoet menegaskan, tidak ada alasan untuk menggaungkan atau menggulirkan wacana people power. Karena, kalau itu dipaksakan maka yang rugi itu adalah rakyat itu sendiri.
“Tanggal 22 Mei kebetulan bertepatan dengan Nuzulul Quran. Jangan ada yang menodai hari suci itu. Saya mengimbau, jangan isi hari turunnya Al Quran itu dengan kegiatan yang kontra produktif, apalagi yang bisa membahayakan kemanusiaan. Sebaiknya, di bulan suci ini mari kita semua melaksanakan ibadah. Tanggal 22 Mei adalah hari turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran jadi mari kita hormati bersama,” pesan Bamsoet.
Pada momen buka puasa bersama ini, seluruh tamu undangan yang hadir tampak dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Kedatangan Presiden Joko Widodo disambut oleh Pimpinan DPR RI dan disusul Wakil Presiden Jusuf Kalla. Turut hadir sejumlah pimpinan lembaga negara seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MA Hatta Ali, Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua BPK Bahrul Akbar, dan Wakil Ketua KPK Laode Syarif.
Turut mendampingi Ketua DPR RI, yakni Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto. Selain itu, nampak hadir Pimpinan Fraksi, Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), dan sejumlah Anggota DPR RI. Hadir pula Ketua Umum dan Sekjen Partai Politik, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Plt. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum PKPI Diaz HendroPriyono, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Para Menteri Kabinet Kerja yang hadir seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Sandjojo. Kemudian tampak Seskab Pramono Anung, Wakapolri Ari Dono, Kasum TNI Joni, Pimpinan BIN, Jaksa Agung M. Prasetyo, mantan Kepala BIN Hendropriyono, serta sejumlah Duta Besar Negara sahabat.
#GP | dpr.go.id |ce | pun | sf
“Bulan Ramadan momen bangsa Indonesia untuk rekonsiliasi. Maka, terkait wacana people power, menurut saya tidak tepat waktunya. Karena tidak ada keadaan genting yang memaksa. Kriteria people power bisa terpenuhi, antara lain jika ada krisis ekonomi dan pemerintah yang otoriter. Namun, semua kriteria itu sama sekali tidak terjadi,” paparnya saat menjadi tuan rumah buka puasa bersama Presiden RI, Wakil Presiden RI, serta Pimpinan Kementerian dan Lembaga, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini menilai pemerintahan masih berjalan demokratis, tidak represif dan tidak ada krisis ekonomi. Bamsoet menegaskan, tidak ada alasan untuk menggaungkan atau menggulirkan wacana people power. Karena, kalau itu dipaksakan maka yang rugi itu adalah rakyat itu sendiri.
“Tanggal 22 Mei kebetulan bertepatan dengan Nuzulul Quran. Jangan ada yang menodai hari suci itu. Saya mengimbau, jangan isi hari turunnya Al Quran itu dengan kegiatan yang kontra produktif, apalagi yang bisa membahayakan kemanusiaan. Sebaiknya, di bulan suci ini mari kita semua melaksanakan ibadah. Tanggal 22 Mei adalah hari turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran jadi mari kita hormati bersama,” pesan Bamsoet.
Pada momen buka puasa bersama ini, seluruh tamu undangan yang hadir tampak dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Kedatangan Presiden Joko Widodo disambut oleh Pimpinan DPR RI dan disusul Wakil Presiden Jusuf Kalla. Turut hadir sejumlah pimpinan lembaga negara seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MA Hatta Ali, Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua BPK Bahrul Akbar, dan Wakil Ketua KPK Laode Syarif.
Turut mendampingi Ketua DPR RI, yakni Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto. Selain itu, nampak hadir Pimpinan Fraksi, Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), dan sejumlah Anggota DPR RI. Hadir pula Ketua Umum dan Sekjen Partai Politik, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Plt. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum PKPI Diaz HendroPriyono, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Para Menteri Kabinet Kerja yang hadir seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Sandjojo. Kemudian tampak Seskab Pramono Anung, Wakapolri Ari Dono, Kasum TNI Joni, Pimpinan BIN, Jaksa Agung M. Prasetyo, mantan Kepala BIN Hendropriyono, serta sejumlah Duta Besar Negara sahabat.
#GP | dpr.go.id |ce | pun | sf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar