Padang(SUMBAR).GP- Wali Kota Padang Mahyledi meninjau penggunaan pupuk Bios 44 pada lahan cetak sawah di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Selasa (09/04/2014).
Peninjuan bertujuan untuk melihat penggunaan pupuk Bios 44 yang telah disosialisasikan Kodim 0312 Padang kepada para petani dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dapat memahami dan menerapkannya dalam aktivitas pertanian.
Panglima Kodam (Pandam) I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah menyeruhkan kepada seluruh jajaran TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan semua masyarakat untuk menjadi elemen dalam mensukseskan sosialisai ini.
Ia mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, TNI menemukan sebuah formula yang disebut Bios 44, yang merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikro organisme yang disatukan dan berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada pada lahan gambut dalam tempo tertentu.
“Selain sebagai bahan yang mampu mengurai mikro organisme menjadi bahan pupuk, Bios 44 merupakan perpaduan beberapa mikro organisme yang disatukan, yang memiliki banyak manfaat dibidang pertanian, perikanan dan bahkan bermanfaat dibidang peternakan dan tidak berbahaya bagi tumbuhan, hewan maupun manusia,” sebut Pandam I Fadhilah.
Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, saat ini Kota Padang memiliki lahan pertanian, peternakan dan perkebunan yang cukup luas. Perkebunan dengan luas sekitar 2/3 Kota Padang, luas sawah sekitar 6000 hektar. “Pada tahun ini, Pemerintah Kota Padang akan berfokus pada perkembangan pertanian melalui konsep pertanian perkotaan yaitu padat teknologi,” sebut Mahyeldi.
Ia menambahkan, saat ini Kota Padang hanya mampu menyediakan 30 persen kebutuhan pangan masyarakat. Sebanyak 70 persen sisanya berasal dari luar daerah. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya lahan produksi. Untuk itu, Pemerintah Kota padang saat ini sedang menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah yang ada di Sumatera Barat dalam mengatasi ketersediaan pangan di Kota Padang.
“Penemuan Bios 44 ini, akan sangat menguntungkan dalam meningkatkan hasil produksi pertanian di Kota Padang sehingga dapat mengurangi suplai pangan dari daerah lain,” jelas Mahyledi.
Sehubungan dengan itu, salah seorang petani sawah dari kelompok Tani Kami Saiyo Romi mengatakan, penggunan Bios 44 ini dapat membantu masyarakat petani sawah untuk meningkatkan hasil pertanian. Disamping itu juga dapat menghemat biaya perawatan dan mendapatkan hasil melimpah.
“Dengan Bios 44 ini, usia padi untuk dipanen sekitar 70 hari, batang padi sangat besar, penyemprotan tidak ribet dan terhindar dari hama tikus,” jelas Romi.
Sejalan dengan itu, Seoarang peternak sapi dari kelompok Tani Poktan Wirausaha, Amrizal menyampaikan, dalam menggunakan Bios 44, dirinya mencampurkan Bios 44 dengan air untuk disiram kedalam rumput. Melalui percobaan 2 ekor Sapi yang di beri Bios 44 dengan rentang waktu selama 2 minggu.
Alhasil, sapi tersebut sekarang nafsu makan meningkat tajam, bulu badan berkilat dari biasanya, berat badan meningkat, Kotoran tidak berbau dan air kencing banyak dibandingkan sapi lainya yang tidak memakai Bios 44.
Hadir dalam kesempatan tersebut: Komandan Korem 032 Wirabraja Sumbar Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, Dandim 0312/Padang Letkol CZI R.N Yudha Tri Ananda, Kabag Humas Kota Padang Imral Fauzi, Camat, Ketua KAN Kecamatan Kuranji, Niniak Mamak beserta tokoh-tokoh masyarakat.
#GP | C | TF.
Peninjuan bertujuan untuk melihat penggunaan pupuk Bios 44 yang telah disosialisasikan Kodim 0312 Padang kepada para petani dengan harapan seluruh lapisan masyarakat dapat memahami dan menerapkannya dalam aktivitas pertanian.
Panglima Kodam (Pandam) I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah menyeruhkan kepada seluruh jajaran TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan semua masyarakat untuk menjadi elemen dalam mensukseskan sosialisai ini.
Ia mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, TNI menemukan sebuah formula yang disebut Bios 44, yang merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikro organisme yang disatukan dan berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada pada lahan gambut dalam tempo tertentu.
“Selain sebagai bahan yang mampu mengurai mikro organisme menjadi bahan pupuk, Bios 44 merupakan perpaduan beberapa mikro organisme yang disatukan, yang memiliki banyak manfaat dibidang pertanian, perikanan dan bahkan bermanfaat dibidang peternakan dan tidak berbahaya bagi tumbuhan, hewan maupun manusia,” sebut Pandam I Fadhilah.
Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, saat ini Kota Padang memiliki lahan pertanian, peternakan dan perkebunan yang cukup luas. Perkebunan dengan luas sekitar 2/3 Kota Padang, luas sawah sekitar 6000 hektar. “Pada tahun ini, Pemerintah Kota Padang akan berfokus pada perkembangan pertanian melalui konsep pertanian perkotaan yaitu padat teknologi,” sebut Mahyeldi.
Ia menambahkan, saat ini Kota Padang hanya mampu menyediakan 30 persen kebutuhan pangan masyarakat. Sebanyak 70 persen sisanya berasal dari luar daerah. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya lahan produksi. Untuk itu, Pemerintah Kota padang saat ini sedang menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah yang ada di Sumatera Barat dalam mengatasi ketersediaan pangan di Kota Padang.
“Penemuan Bios 44 ini, akan sangat menguntungkan dalam meningkatkan hasil produksi pertanian di Kota Padang sehingga dapat mengurangi suplai pangan dari daerah lain,” jelas Mahyledi.
Sehubungan dengan itu, salah seorang petani sawah dari kelompok Tani Kami Saiyo Romi mengatakan, penggunan Bios 44 ini dapat membantu masyarakat petani sawah untuk meningkatkan hasil pertanian. Disamping itu juga dapat menghemat biaya perawatan dan mendapatkan hasil melimpah.
“Dengan Bios 44 ini, usia padi untuk dipanen sekitar 70 hari, batang padi sangat besar, penyemprotan tidak ribet dan terhindar dari hama tikus,” jelas Romi.
Sejalan dengan itu, Seoarang peternak sapi dari kelompok Tani Poktan Wirausaha, Amrizal menyampaikan, dalam menggunakan Bios 44, dirinya mencampurkan Bios 44 dengan air untuk disiram kedalam rumput. Melalui percobaan 2 ekor Sapi yang di beri Bios 44 dengan rentang waktu selama 2 minggu.
Alhasil, sapi tersebut sekarang nafsu makan meningkat tajam, bulu badan berkilat dari biasanya, berat badan meningkat, Kotoran tidak berbau dan air kencing banyak dibandingkan sapi lainya yang tidak memakai Bios 44.
Hadir dalam kesempatan tersebut: Komandan Korem 032 Wirabraja Sumbar Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, Dandim 0312/Padang Letkol CZI R.N Yudha Tri Ananda, Kabag Humas Kota Padang Imral Fauzi, Camat, Ketua KAN Kecamatan Kuranji, Niniak Mamak beserta tokoh-tokoh masyarakat.
#GP | C | TF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar