Padang(SUMBAR).GP- Hadirnya Kelompok Siaga Bencana (KSB) di setiap kelurahan di Kota Padang harus bisa membangun ketahanan masyarakat dari bencana.
"Yang bisa menyelamatkan kita dari bencana adalah diri kita sendiri. Untuk itu seluruh masyarakat harus diberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana", ujar Wali Kota Padang Mahyeldi pada Pelatihan Anggota KSB Kelurahan se-Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Selasa (9/4/2019).
Mahyeldi menjelaskan, KSB sebagai garda terdepan mitigasi bencana di masyarakat juga harus menguasai segala macam proses kesiapsiagaan bencana termasuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana.
Selain itu, KSB juga harus mampu dan tangguh dalam mendeteksi penyebab bencana dan mengajak serta mengadvokasi masyarakat untuk mencintai dan mengawasi lingkungan. "Jika kita menjaga lingkungan, lingkungan pasti menjaga kita", tutur Mahyeldi.
Ditambahkannya, saat ini, kebijakan pemerintah pusat dan daerah telah memasukkan unsur penanggulangan resiko bencana sebagai prioritas utama dalam kebijakan dan perencanaan program pembangunan berkelanjutan.
"Dengan adanya BPBD bersama aparat pemerintah di kelurahan termasuk relawan dan KSB, masyarakat lebih percaya diri dalam menghadapi bencana dan mengurangi resiko akibat bencana", imbuhnya lagi.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Padang Edi Hasymi mengatakan, BPBD Kota Padang terus berupaya meningatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para relawan, KSB dan pihak-pihak terkait dalam penanggulangan bencana.
"Selama dua hari ini, kita melatih 180 orang KSB Kelurahan se-Kota Padang. Dengan pelatihan ini diharapkan, KSB bisa menjadi pionir di tengah-tengah masyarat dalam mitigasi bencana", kata Edy.
#GP | C | TH.
"Yang bisa menyelamatkan kita dari bencana adalah diri kita sendiri. Untuk itu seluruh masyarakat harus diberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana", ujar Wali Kota Padang Mahyeldi pada Pelatihan Anggota KSB Kelurahan se-Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Selasa (9/4/2019).
Mahyeldi menjelaskan, KSB sebagai garda terdepan mitigasi bencana di masyarakat juga harus menguasai segala macam proses kesiapsiagaan bencana termasuk mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana.
Selain itu, KSB juga harus mampu dan tangguh dalam mendeteksi penyebab bencana dan mengajak serta mengadvokasi masyarakat untuk mencintai dan mengawasi lingkungan. "Jika kita menjaga lingkungan, lingkungan pasti menjaga kita", tutur Mahyeldi.
Ditambahkannya, saat ini, kebijakan pemerintah pusat dan daerah telah memasukkan unsur penanggulangan resiko bencana sebagai prioritas utama dalam kebijakan dan perencanaan program pembangunan berkelanjutan.
"Dengan adanya BPBD bersama aparat pemerintah di kelurahan termasuk relawan dan KSB, masyarakat lebih percaya diri dalam menghadapi bencana dan mengurangi resiko akibat bencana", imbuhnya lagi.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Padang Edi Hasymi mengatakan, BPBD Kota Padang terus berupaya meningatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para relawan, KSB dan pihak-pihak terkait dalam penanggulangan bencana.
"Selama dua hari ini, kita melatih 180 orang KSB Kelurahan se-Kota Padang. Dengan pelatihan ini diharapkan, KSB bisa menjadi pionir di tengah-tengah masyarat dalam mitigasi bencana", kata Edy.
#GP | C | TH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar