Tanjungpinang(KEPRI).GP- Gubernur Kepuluan Riau, DR. H. Nurdin Basirun, S.Sos, MSi. membuka rapat kerja wilayah I (Rakerwil I) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Rabu (23/4) di Ballroom Hotel CK Tanjung Pinang.
Dengan gaya khasnya yang santai, Nurdin Basirun mengaku senang menerima kedatangan tetamu walikota dan wakil walikota beserta rombongan dari 24 Pemkot di lima provinsi kawasan Barat Pulau Sumatera.
"Jika perlu, Rakerwil tahun depan, tetap Kepri yang menjadi tuan rumah," ujar Nurdin semangat.
Disampaikan gubernur, wilayah propvinsi Kepulauan Riau merupakan bonus geografi yang indah, anugerah Tuhan buat masyarakat Kepri.
Selain indah, gugusan kepulauan Riau, juga berada di lokasi strategis, karena berada persis di jalur ekonomi, lalulintas perdagangan antar negara.
"Jadi wajar kiranya, banyak negara lain mengincar pulau-pulau tersebut, terutama Kepulauan akabupaten Natuna yang berjarak tempuh 9 jam dari Ibu Kota Tanjung, menggunakan kapal laut.
Keindahan pulau-pulau tersebut, menurut Nurdin, telah menjadikan Provinsi Kepri menjadi kawasan destinasi wisata terbesar ke tiga, setelah Bali dan Jakarta.
Secara umum, Kepri memang dikenal sebagai negeri orang melayu. Namun sebenarnya, ada 704 suku dan lebih 100 adat yang terdapat di Kepri. Karena Melayu itu banyak pecahannya.
"Melayu Tanjung Pinang, beda dengan di Lingga, dan beda lagi dengan Karimun, Batam dan lainnya. Karena masing-masing daerah tersebut punya kekhasan adatnya sendiri-sendiri," terang Gubernur Nurdin Basirun.
Secara keseluruhan, Provinsi Kepulauan Riau memiliki lima kabupaten dan dua kota. Masing-masingnya, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Anambas, Kabupaten Lingga dan yang terjauh Kabupaten Natuna. Dua buah kota, yakni Batam dan Tanjung Pinang.
Sempat terjadi hal menarik saat Gubernur Nurdin Basirun berpidato ketika itu. Disaat tengah semangat menceritakan kondisi dan potensi Kepri dalam pidatonya, tiba-tiba secara spontan, peserta rapat serentak memutar kepala kearah pintu masuk bagian belakang Ballroom B Hoyel CK tersebut. Dan wartawan pun tampak berhamburan kesana.
"Selamat datang Ibu Airin," ujar Nurdin, sambil mengangkat tanganya ke arah pintu belakang.
Sontak seluruh hadirin memutar badan melihat ke belakang, dan puluhan wartawan langsung mengejar, mengarahkan kamera foto, smartphone dan handycam mereka, ke arah sosok wanita cantik, yang tak lain dan tak bukan adalah Walikota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany, SH, MH, M.Kn, yang juga menjabat Ketua Umum Apeksi Pusat.
Sempat terhenti beberapa saat pidato gubernur, bahkan Nurdin sendiri sempat 'blank,' lupa materi pidato yang disampaikannya, gara-gara walikota cantik itu memasuki ruangan tempat acara.
"Sampai dimana pidato saya tadi ?? tanya Nurdin dengan nada bercanda dan langsung disambut tertawa gemuruh peserta raker.
Ketua Apeksi pusat, Airin Rachmi Diani, dalam pidato tanpa teks-nya, menjelaskan panjang lebar tentang peran Apeksi bagi pemerintah kota dan pembahasan topik Rakerwil I mengenai alokasi anggaran kelurahan.
Menurut Wako Tangsel ini, dana kelurahan wajib dianggarkan oleh setiap pemerintah kota. Namun jenis kegiatannya hanya boleh diarahkan untuk dua hal, yakni kegiatan pembangunan sarana prasarana dan kegiatan pemberdayan masyarakat kelurahan.
"Mengenai ketentuan penggunaan dana kelurahan tahun ini, sudah diatur melalui Permendargri nomor 130 tahun 2018, tentang Pedoman Pengelolaan Kegiatan yang bersumber dari Dana Kelurahan Tahun Anggaran 2019," terang Airin.
Tentang Apeksi, Airin Rachmi menegaskan kembali, bahwa asosiasi pemerintah kota atau Apeksi, bukan sebatas walikota atau wakil walikota saja, namun mencakup semua pejabat dan seluruh ASN Pemerintah kota.
"Oh ya, sebelum lupa, saya ingin menyampaikan pesan walikota Palu, Drs. Hidayat, MSi saat acara Apeksi di Semarang awal tahun kemaren, untuk mengajak anggota Apeksi, turut berpartisipasi membangun perumahan Apeksi, yakni rumah hunian tetap bagi korban gempa palu. Anggaran satu unit rumah berkisar Rp. 50 juta/unit," sebut Airin, mengakhiri sambutannya.
Walikota Tanjung Pinang, Syahrul, SPd, selaku tuan rumah menyampaikan tema Rakerwil I tahun ini adalah; Efektifitas dana kelurahan dalam mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan.
Usai makan siang, di Ballroom Hotel CK, peserta Rakerwil I diajak menyaksikan acara Semarak seni Apeksi dan City Expo 2019 di pelataran Gedung Daerah Tanjung Pinang.
Sehabis itu, rombongan berjalan kaki sekitar 200 meter ke arah taman gedung Gonggong, untuk menyaksikan pawai budaya daerah Tanjung Pinang.
Cuma sayang, sebelum acara pembukaan pawai dimulai, hujan mengguyur lokasi acara, yang tidak jauh dari pelabuhan Sri Bintan itu.
#GP | CE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar