Padang Panjang(SUMBAR).GP- Demi meningkatkan pemahaman bagi satgas SPIP OPD dan penerapan SPIP di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan nilai tambah maturitas SPIP, Pemko Padang Panjang melalui Inspektorat gelar Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bagi OPD se-Kota Padang Panjang di Hotel Rocky Bukittinggi, Selasa (26/2).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA,Dt.Paduko Malano turut hadir Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sumatera Barat yang diwakili Korwas APD MV Cinggih Widanarko, Inspekturv Kota Padang Panjang Ervic Rinaldi, SH serta peserta workshop dari OPD di lingkungan Pemko Padang Panjang.
Cinggih Widanarko menyampaikan adanya SPIP merupakan salah satu sistem agar reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik. Ada 5 unsur untuk mewujudkan SPIP yang kuat dan efektif, yakni Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komukasi dan Pemantauan yang harus diterapkan secara terintegrasi
SPIP bukan tugas inspektorat tetapi tugas masing-masing OPD.
"Jika ada temuan berarti masih ada pengendalian SPIP yang lemah di OPD tersebut," sebut Widanarko.
Sementara itu Walikota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan bahwa tata kelola pemerintah yang akuntabel dan transparan dapat dicapai jika seluruh jajaran pimpinan instansi pemerintah menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai pertanggungjawaban secara tertib, terkendali, efektif dan efesien.
"Seringkali kita terjebak dalam pekerjaan sehingga kurang memperhatikan aspek-aspek dalam dunia pemerintahan, seperti halnya laporan keuangan maupun reformasi birokrasi," sebut Fadly.
Pembangunan SPIP diharapkan dapat menciptakan pelaporan pemerintah yang handal, kegiatan yang efektif dan efesian, taat pada peraturan serta iklim yang kondusif untuk mencegah korupsi.
Fadly mengharapkan pada workshop ini, apa penilaian yang bisa menimbulkan resiko itu yang didahulukan, agar segala kemungkinan resiko dapat diatasi.
Kepada masing-masing OPD Fadly mengingatkan untuk menjalankan tupoksinya masing-masing,"jangan nanti ada yang lempar bola jika muncul masalah," tegasnya.
Sejalan dengan itu, Ervic menyampaikan sebanyak 93 orang peserta workshop terdiri sekretaris, kabag atau kabid, kasubid, kasi serta fungsional umum.
Tujuannya dari kegiatan ini yakni agar peserta memiliki gambaran serta dapat memahami, berkontribusi sekaligus dapat melaksanakannya di masing-masing OPD.
#GP-Rifki/Rel/ci/cg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar