Padang Panjang(SUMBAR).GP- Menindaklanjuti MoU Pemko Padang Panjang dengan ISI Padang Panjang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano bersama Plt. Asisten I Drs. Maiharman, Kepala Dinas Kominfo Marwilis, SH, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Hendri Fauzan, A.P M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Alvi Sena, S.T, M.T dan Kabid Pariwisata Medi Rosdian, S. Sos, M.Si, mengunjungi Rektorat ISI, Senin (25/2).
Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Rektor ISI Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS, PR I Dr. Andar Indra Sastra, S.Sn, M.Hum, PR II Purwo Prihatin, S.Sn, M.Hum, PR III Firdaus, S.St, M.Pd, dan
Ketua LPPMPP (Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan) Dr. Yuniarti Munaf. Kons.
Pertemuan tersebut membahas tentang persiapan perencanaan Festival Film dan rencana pembangunan pertelevisian di Kota Padang Panjang.
Fadly menyampaikan apresiasi kepada ISI Padang Panjang atas potensi yang dimiliki ISI Padang Panjang, apalagi dengan adanya mahasiswa jurusan Petelevisian dan Perfilman.
"Kami berharap jurusan tersebut dapat diberdayakan, kami ingin punya stasiun TV di Padang Panjang yang bisa masuk dalam TV berbayar nasional," jelasnya.
Tidak hanya itu, Fadly juga mengajak ISI memfasilitasi festival seni dan kebudayaan yang bertaraf Internasional seperti Internasional Silek Retreat dengan mendatangkan para pemain dari luar.
Selanjutnya, Beliau juga membahas tentang penerbitan Majalah Kota Padang Panjang yang membutuhkan editor profesional dan handal agar majalah tersebut tidak terlihat kaku dan monoton.
Usai mendengar aspirasi dan masukan yang disampaikan Walikota, Novesar Jamarun mengatakan sangat mendukung program yang akan dilaksanakan Pemko Padang Panjang.
Beliau juga meminta dukungan dari Pemko atas aspirasi ISI yang ingin mendirikan industri batik. "Kami tengah menyiapkan industri batik yang nantinya masyarakat bisa belajar disini sehingga juga bisa dijual hasilnya," tambahnya.
#GP-Rifki/Rel/ci/na
Tidak ada komentar:
Posting Komentar