Pemko Padang Antisipasi Penyebaran Wabah DBD - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGUMUMAN DAFTAR CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIJUNNUJG Tahun 2024 Nomor : 20/PP.04-PU/1303/2024 SYARAT MINIMAL PEROLEHAN SUARA SAH 10(Sepuluh) % dari Total seluruh Suara Sah Kabupaten Sijunjung (10/100 x 134.476) = 13.447,6 (dibulatkam keatas menjadi 13.448 Minimal Suara Sah)* -- *Keputusan KPU Kab.Sijunjung Nomor 655 Tahun 2024 TEMPAT PENDAFTARAN---Kantor KPU Kabupaten Sijunjung Jl. M. Yamin, SH, Nomor 07 Muaro Sijunjung KONTAK PERSON---Zamri 085265970434--Viko 085263208822 JADWAL DAN WAKTU PENDAFTARAN > Selasa Tanggal 27 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Rabu Tanggal 28 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Kamis 29 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB IMPORTANT ! INFORMATION ! Sumber . Amar putusan MK Nomor 60/PUU-XX/2024 . Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024

Pemko Padang Antisipasi Penyebaran Wabah DBD

Jumat, Februari 08, 2019

Padang(SUMBAR).GP- Penyakit demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang cenderung semakin luas penyebarannya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya arus transportasi, kepadatan penduduk dan adanya perpindahan penduduk dari daerah yang endemis ke daerah non endemis.  Di samping itu kasus DBD juga dipengaruhi oleh perubahan iklim dan perilaku masyarakat, sehingga jika lengah terhadap kebersihan lingkungan maka akan mempengaruhi jumlah kasus yang muncul disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu tiap bulannya.

Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) mengantisipasi penyebaran wabah penyakit DBD di Kota Padang, Rabu (6/2). Rapat ini dipimpin langsung Wali Kota Mahyeldi dengan diikuti Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Feri Mulyani beserta Kepala OPD terkait, Kepala Puskesmas dan Camat se-Kota Padang.
"Kita tentu tidak menginginkan satu pun warga Kota Padang yang terjangkit DBD. Begitu juga hal-hal yang menyebabkan timbulnya wabah penyakit tersebut harus kita antisipasi bersama," ujar Mahyeldi dalam rapat yang dilangsungkan di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang tersebut.

Mahyeldi pun mengaku menyambut baik upaya dan program yang telah dan akan dilakukan DKK Padang bersama OPD terkait dan berbagai pihak dalam mengantisipasi wabah DBD di Kota Padang. Sebagaimana terdapat 23 Puskesmas yang siap sedia melayani kesehatan masyarakat di 11 kecamatan dengan terbagi di 104 kelurahan untuk mengantisipasi penyakit mematikan itu.

"Untuk itu kepada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dapat melibatkan semua unsur menyikapinya. Sepertinya perlu gerakan massal dalam rangka menumbuhkan kesadaran seluruh warga Kota Padang mengantisipasi wabah DBD. Mulai dari lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat dan perkantoran. Nanti akan dilombakan siapa yang paling konsisten akan diberi reward khusus,” cetus wako.

Sementara itu Kepala DKK Padang Feri Mulyani memaparkan sekaitan gambaran kasus DBD di Padang.  Menurutnya Padang merupakan daerah endemis DBD, dimana di 11 kecamatan dan 104 kelurahan sudah merata terdapat kasus DBD. Sementara untuk selama tahun 2018 kasus DBD di Padang hanya 0,4 persen dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang dan mendapati 699 jumlah kasus.

“Jadi tujuan rakor kali ini yaitu untuk memantau perkembangan kasus DBD dan melihat trend kasus DBD serta mapping wilayah pemantauan wilayah setempat (PWS). Selanjutnya untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD dengan mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk. Kemudian melakukan tatalaksana kasus DBD sesuai dengan SOP termasuk PE, pemantauan jentik berkala (PJB) dan fogging focus,” ungkapnya.

Adapun kata dia, sejauh ini upaya yang dilakukan pihaknya diantaranya melakukan penyuluhan di Puskesmas dan di masyarakat, PJB, mensosialisasikan Surat Edaran Wali Kota Tahun 2017, Perwako DBD Tahun 2017, Gerakan Serdadu dan Bundo Peduli DBD (Serbu DBD), Larvasida dan fogging kasus DBD serta mengimplementasikan SK Walikota No.53 Tahun 2019 tentang gerakan 1 Rumah 1 juru pantau jentik (jumantik).

“Peran Jumantik sangat penting dalam sistem kewaspadaan dini mewabahnya DBD ini.  Karena berfungsi untuk memantau keberadaan dan menghambat perkembangan awal dari vektor penular DBD. Maka itu usulan dan masukan yang disampaikan oleh bapak wali kota dan seluruh pihak terkait yang hadir pada rakor ini, telah kita tampung untuk dibahas dan ditindaklanjuti ke depan,” tuturnya.

#GP|CE|DV|NET|RED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS