JAKARTA.GP- Setelah ramai di berbagai media dana hibah Kemah Pemuda Islam, Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) kembali menjadi sorotan publik, pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan OTT terhadap sejumlah Pejabat Kemenpora Dalam Kasus Hibah Dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Menanggapi hal tersebut, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Serumpun Syarikat Islam, mengecam dan akan melakukan aksi demonstrasi sebagai kepeduliaannya di sektor pemuda dan olahraga, Jumat mendatang.
"Kemenpora merupakan leading sektor pembangunan SDM pemuda dan olahraga, hal seperti ini tentu kami sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda yang berhimpun di KNPI menyesali dan mendesak pemerintah khususnya KPK, BPK dan PPATK untuk membersihkan mafia anggaran di kemenpora demi masa depan bangsa," ujar Anto Kordinator Aksi PP PERISAI dan PB SEMMI pada hari Jumat, 4 Januari 2019 mendatang.
Anto menuturkan anggaran pemuda tahun 2018 juga banyak dilakukan politisasi dan diskriminisasi oleh mafia anggaran Kemenpora sehingga tidak terjadi pemerataan dalam pembinaan pemuda.
"Jangan sampai ada kegiatan fiktif disana, karena ada salah satu ormas yang dari tingkat kota sampai nasional menerima anggaran pemuda di Kemenpora, Kami mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk melakukan Audit Forensik kepada Kemenpora untuk penyerapan anggaran pemuda tahun 2018," tambah Anto.
Anto mengatakan banyak permasalahan di kemenpora yang belum diselesaikan oleh aparatur penegak hukum ditahun 2018 seperti Hibah KONI, dana Asian Games, Kemah Pemuda Islam dan tahun ini harus segera di selesaikan.
"Untuk membersihkan mafia anggaran yang mencuri dana di Kemenpora kami mendesak PPATK dan KPK untuk melakukan pemeriksaan rekening dan harta kekayaan pejabat eselon satu di Kemenpora RI," lanjut Anto.
Terakhir, Anto meminta Presiden RI untuk mengganti Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) diawal tahun 2019 sebagai bentuk kepeduliaannya terhadap masa depan pemuda dan korupsi di Kemenpora RI.
"Pak Imam Nahrawi sedang sibuk dengan panggilan KPK sebagai saksi kasus Anggaran Hibah KONI, dan beliau juga menjadi caleg jadi presiden harus tegas ini demi pemuda, KPK juga jangan takut sebagai apartur hukum kami dukung langkah KPK untuk segera menetapkan Imam Nahrawi Sebagai tersangka kasus hibah KONI," tutup Anto.
#GP|Fh|Red.
Menanggapi hal tersebut, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Serumpun Syarikat Islam, mengecam dan akan melakukan aksi demonstrasi sebagai kepeduliaannya di sektor pemuda dan olahraga, Jumat mendatang.
"Kemenpora merupakan leading sektor pembangunan SDM pemuda dan olahraga, hal seperti ini tentu kami sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda yang berhimpun di KNPI menyesali dan mendesak pemerintah khususnya KPK, BPK dan PPATK untuk membersihkan mafia anggaran di kemenpora demi masa depan bangsa," ujar Anto Kordinator Aksi PP PERISAI dan PB SEMMI pada hari Jumat, 4 Januari 2019 mendatang.
Anto menuturkan anggaran pemuda tahun 2018 juga banyak dilakukan politisasi dan diskriminisasi oleh mafia anggaran Kemenpora sehingga tidak terjadi pemerataan dalam pembinaan pemuda.
"Jangan sampai ada kegiatan fiktif disana, karena ada salah satu ormas yang dari tingkat kota sampai nasional menerima anggaran pemuda di Kemenpora, Kami mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk melakukan Audit Forensik kepada Kemenpora untuk penyerapan anggaran pemuda tahun 2018," tambah Anto.
Anto mengatakan banyak permasalahan di kemenpora yang belum diselesaikan oleh aparatur penegak hukum ditahun 2018 seperti Hibah KONI, dana Asian Games, Kemah Pemuda Islam dan tahun ini harus segera di selesaikan.
"Untuk membersihkan mafia anggaran yang mencuri dana di Kemenpora kami mendesak PPATK dan KPK untuk melakukan pemeriksaan rekening dan harta kekayaan pejabat eselon satu di Kemenpora RI," lanjut Anto.
Terakhir, Anto meminta Presiden RI untuk mengganti Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) diawal tahun 2019 sebagai bentuk kepeduliaannya terhadap masa depan pemuda dan korupsi di Kemenpora RI.
"Pak Imam Nahrawi sedang sibuk dengan panggilan KPK sebagai saksi kasus Anggaran Hibah KONI, dan beliau juga menjadi caleg jadi presiden harus tegas ini demi pemuda, KPK juga jangan takut sebagai apartur hukum kami dukung langkah KPK untuk segera menetapkan Imam Nahrawi Sebagai tersangka kasus hibah KONI," tutup Anto.
#GP|Fh|Red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar