Padang Panjang(SUMBAR).GP- Setelah tim penempatan pedagang ke dalam pasar Padang Panjang melakukan tanya jawab kepada 69 pedagang penyewa tetap, dengan meminta kejujuran, yang dinakhodai langsung oleh Sekdako Padang Panjang Martoni, lalu tim melakukan verifikasi rengking, Rabu malam (30/1).
"Kita telah minta kepada Pedangang yang akan mengikuti loting berkata jujur. Karena dilapangan ada kita temui ketidak cocokan data yang diberikan kapada kami. Salah satunya adalah data lama mereka berdang. Ada yang mengaku mengontrak sudah 25 tahun, sedang yang bersangkutan dilihat dari KTP nya lahir 1998, berarti yang bersangutkan umur 4 tahun sudah meyawa tempat untuk berdagang. Jadi untuk keadilan maka malam ini (red) kami minta bapak ibuk berkata jujur," kata Sedako Martoni didamping Kadis Koperindag Arpan dan Reflis, Kadis Perkim Wita Desi Susanti dan Staf Ahli bidang ekonomi Iriansyah Tanjung bersama Kadis Kominfo Marwilis.
BACA: https://www.goparlement.com/2019/01/10-pedang-penyewa-tetap-ternyata-telah.html?m=1
Dan untuk itu kata Martoni, "Kapada Bapak dan Ibuk untuk menjawab pertanyaan kami dengan sejujur-jujurnya supaya ada keadilan sesama kita, dan kami bekerja faer dan transparan," katanya.
Setelah merekap pengakuan dari 69 pedagang penyewa tetap itu. Maka untuk tahap pertama bagi pedangang penyewa tetap prosesnya telah selesai dan tahap kedua tim juga akan meperlakukanan hal yang sama. Setelah itu baru dilakukan loting.
Dalam kesempatan itu, tim juga menampung aspirasi pedagang. "Kami tidak mau pindah kecuali kedalam pasar, yang kedua fasilatas kami jangan diganggu seperti aliran listrik," sebut Afri Andi dibenarkan Rafni Junaidi pedagang P&D yang sudah terbilang puluhan tahun tetapi belum dapat tempat.
Setelah mendengarkan aspirasi pedang tersebut, Sekdako Martoni memaparkan, kalau sampai saat ini 69 pedang yang kita panggil tadi belum melakukan loting, artinya mereka belum memiliki kedai.
"Dari 79 Pedangang yang kita undang tadi, 10 orang dari meraka tidak bisa ikut loting lagi, karena mereka sudah memiliki kios sesuai dengan permohonan yang mereka ajukan selaku pemilik vorkoning," kata Sekda.
Untuk itu, Sekda minta kepada para pedagang yang masih belum terpanggil bersabar. "Kami ingin pekerjaan ini cepat selesai, cuma tentu harus melalui proses yang benar, karena sesuai arahan Walikota Fadly Amran, jangan akibat kelalaian kami ada pedagang yang dirugikan," pungkas Martoni dibenarkan Wita Desi Susanti, dan Arpan serta Reflis dan Tanjung, Marwilis.
#GP|CE
"Kita telah minta kepada Pedangang yang akan mengikuti loting berkata jujur. Karena dilapangan ada kita temui ketidak cocokan data yang diberikan kapada kami. Salah satunya adalah data lama mereka berdang. Ada yang mengaku mengontrak sudah 25 tahun, sedang yang bersangkutan dilihat dari KTP nya lahir 1998, berarti yang bersangutkan umur 4 tahun sudah meyawa tempat untuk berdagang. Jadi untuk keadilan maka malam ini (red) kami minta bapak ibuk berkata jujur," kata Sedako Martoni didamping Kadis Koperindag Arpan dan Reflis, Kadis Perkim Wita Desi Susanti dan Staf Ahli bidang ekonomi Iriansyah Tanjung bersama Kadis Kominfo Marwilis.
BACA: https://www.goparlement.com/2019/01/10-pedang-penyewa-tetap-ternyata-telah.html?m=1
Dan untuk itu kata Martoni, "Kapada Bapak dan Ibuk untuk menjawab pertanyaan kami dengan sejujur-jujurnya supaya ada keadilan sesama kita, dan kami bekerja faer dan transparan," katanya.
Setelah merekap pengakuan dari 69 pedagang penyewa tetap itu. Maka untuk tahap pertama bagi pedangang penyewa tetap prosesnya telah selesai dan tahap kedua tim juga akan meperlakukanan hal yang sama. Setelah itu baru dilakukan loting.
Dalam kesempatan itu, tim juga menampung aspirasi pedagang. "Kami tidak mau pindah kecuali kedalam pasar, yang kedua fasilatas kami jangan diganggu seperti aliran listrik," sebut Afri Andi dibenarkan Rafni Junaidi pedagang P&D yang sudah terbilang puluhan tahun tetapi belum dapat tempat.
Setelah mendengarkan aspirasi pedang tersebut, Sekdako Martoni memaparkan, kalau sampai saat ini 69 pedang yang kita panggil tadi belum melakukan loting, artinya mereka belum memiliki kedai.
"Dari 79 Pedangang yang kita undang tadi, 10 orang dari meraka tidak bisa ikut loting lagi, karena mereka sudah memiliki kios sesuai dengan permohonan yang mereka ajukan selaku pemilik vorkoning," kata Sekda.
Untuk itu, Sekda minta kepada para pedagang yang masih belum terpanggil bersabar. "Kami ingin pekerjaan ini cepat selesai, cuma tentu harus melalui proses yang benar, karena sesuai arahan Walikota Fadly Amran, jangan akibat kelalaian kami ada pedagang yang dirugikan," pungkas Martoni dibenarkan Wita Desi Susanti, dan Arpan serta Reflis dan Tanjung, Marwilis.
#GP|CE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar