Rest area yang berdiri di lahan seluas 5 hektar dari total luas PG kurang lebih 10 hektar, dan masih dalam pengerjaan Konsorsium BUMN dan dijadwalkan rampung Mei 2019 atau sebelum lebaran. “Rest area sengaja dibangun di lahan tidur bekas PG. Banjaratma, bangunan cagar budaya, guna mewadahi produk UMKM lokal Brebes dan sekitarnya. Ini juga untuk menampung aspirasi pengrajin telur asin dan penjual bawang merah Brebes yang sebelumnya mengeluhkan penurunan penjualan setelah adanya tol,” ucapnya.
Ganjar ingin paling tidak ada 70% penjualan produk berasal dari UMKM lokal. Lebih lanjut dijelaskannya, arsitektur bekas tungku pabrik dan ornamen pendukung lainnya sengaja dibiarkan alami guna menambah daya tarik pengguna jalan tol untuk berkunjung beristirahat melepas lelah di rest area tersebut. Disini akan disediakan stand berukuran kecil 2 x 2,5 meter sebanyak 64 buah dan ukuran besar sebanyak 52 buah bagi para UMKM guna memasarkan hasil bumi maupun kerajinan.
“Sengaja bangunan sejarah yang indah ini dibiarkan kondisinya seperti ini dan akan diberikan pagar pembatas agar orang tidak menyentuh. Dan diharapkan nantinya akan ada pemutaran film sejarah dengan layar lebar tentang PG ini, sehingga menambah daya tarik,” imbuhnya.
Gubernur juga berharap kedepan juga ada pertunjukan kesenian dan workshop kreatif seperti cara membatik, pembuatan telur asin atau inovasi membuat makanan dari telur asin dengan mengundang master chef atau youtuber untuk lebih mempromosikannya.
Dono Prasojo, selaku Pimpro pembangunan terlihat menjelaskan mendetail bangunan kepada Gubernur beserta rombongan serta Forkopimda Kabupaten Brebes, bahwa Rest Area Tipe-A ini dilengkapi dengan fasilitas seperti masjid, SPBU, bengkel, klinik, taman bermain dan tempat parkir yang mampu menampung kendaraan kecil maupun berat.
#GP|Ce|Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar