Padang(SUMBAR).GP- Untuk menjadikan Kota Padang mejadi Kota Internasional, tentu Pendidikan di Kota Padang ini harus menjadi yang terbaik (is the Best). Dan itu bukan hanya terbaik di Kota Padang saja, tetapi terbaik juga di tingkat Sumatara Barat. Apa lagi dalam sejarah tercatat, Sumatera Barat telah banyak melahirkan tokoh-tokoh Nasional dan internasional, kata Walikota Padang H. Mahyeldi Ansarullah dihadapan alumni SMP 11 Padang di halaman gedung SMP 11, Selasa (25/12/2018).
"Tentu saja hal ini menjadikan salah satu motivasi untuk mendorong agar pendidikan di Padang dan Sumbar pada umumnya menjadi 'is the Best'. Makanya pendidikan di Kota Padang ini harus menjadi mascot dan mempuyai Visi yang terbaik, bukan terbaik di Sumbar saja, tetapi juga terbaik di tingkat Nasional. Karena Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memang lebih banyak dari sekolah yang ada di Kabupaten Kota di Sumbar sebagai tempat menuntut ilmu dasar," kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, karena Kota Padang akan menjadi Kota Internasional, maka kedepannya pendidikan di Kota Padang ini harus di fokuskan lagi. Sebab wancana Kota Padang menjadi Kota Internasional sudah semenjak tahun 2015 silam, dan itu diawali dengan melaksanakan berbagai agenda Internasional, seperti pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dari 4 Benua, dan pertemuan Mentri Luar Negri Indian Osean di hadiri oleh 21 Negara. Kemudian Menek Mutilateral Karnapal Eses Komodo dihadiri 36 Negara, dan kegiatan Pasifik Parthner Ship juga hadir 15 Negara.
"Pada tahun 2019 mendatang, akan diadakan lagi Ivent Internasional, baik dari sisi Ilmiah, budaya, kesehatan, termasuk kegitan ke Islaman. Tentu hal ini harus dipersiapkan dengan matang. Mulai dari persipan sumber Energi Listrik oleh PT.PLN, dan air minum bersih oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), dan 200 yunit tranportasi umum masal yang kondusif oleh trans Padang untuk melayani 7 Koridor, serta kesiapan masyarakat Kota Padang menjadikan Kota Internasional," sebut mahyeldi.
Untuk menjadikan Kota Padang menuju Kota Internasional, tentu semua berkaitan dengan masalah Pendidikan, seperti pendidikan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang dirasa perlu sebagai pelajaran ekstra kulikuler dan ini harus ditingkatkan.
"Saat ini pemerintah Kota Padang sudah mempersiapkannya, sehingga nanti anak didik kita mempunyai kemampuan untuk berbahasa asing. Karena saat ini, bahasa Inggris menjadi bahasa komunikasi dibeberapa belahan Negara, makanya pemerintah Kota Padang mendorong siswa SMP dan SD lebih terampil untuk berkomunikasi dalam baha asing, khususnya bahasa Inggris," kata Mayeldi.
Tentu saja semua ini membutuhkan sarana pendukung, seperti lokal belajar yang lengkap, dan ini kata Walikota Mayeldi sudah dianggarkan penambahan lokalnya sebanyak 500 lokal dengan anggaran senilai 150 Milyar.
"Sehinggah tahun 2021 nanti seluruh sekolah di Kota Padang ini sudah satu sif, dengan satu sif tenaga pendidik bisa menambah jam pelajaran ekstrakulikuler, tentu disiapkan semua sarana dan prasarananya, seperti lokal termasuk bangun sekolah yang baru," sebut Mayeldi.
Untuk itu, kehadiran lembaga dari alumni SMP 11 Padang sangat dibutuhkan. "Sebab untuk menuju kesuksesan itu dibutuhkan bersinergi sesama alumni. Apa lagi alumni SMP 11 saat ini telah banyak yang berhasil dan bekerja di lembaga Pemerintahan dan Swasta seperti TNI, POLRI, DPR RI salah satunya adalah Asli Khaidir, tamatan SMP 11 Tahun 1967, dan ada yang di DPRD, BUMN dan Dirjen. Kesemuanya ini adalah potensi yang bisa kita klaborasikan untuk menuju kesuksesan, untuk itu perbanyak silaturahim serta sinergi kebaikan untuk pendidikan SMP 11 Padang, khususnya Sumbar mejunu pendidikan yang lebih baik lagi," tutup Mahyeldi.
#GP|Z|Net|Red
"Tentu saja hal ini menjadikan salah satu motivasi untuk mendorong agar pendidikan di Padang dan Sumbar pada umumnya menjadi 'is the Best'. Makanya pendidikan di Kota Padang ini harus menjadi mascot dan mempuyai Visi yang terbaik, bukan terbaik di Sumbar saja, tetapi juga terbaik di tingkat Nasional. Karena Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memang lebih banyak dari sekolah yang ada di Kabupaten Kota di Sumbar sebagai tempat menuntut ilmu dasar," kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, karena Kota Padang akan menjadi Kota Internasional, maka kedepannya pendidikan di Kota Padang ini harus di fokuskan lagi. Sebab wancana Kota Padang menjadi Kota Internasional sudah semenjak tahun 2015 silam, dan itu diawali dengan melaksanakan berbagai agenda Internasional, seperti pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dari 4 Benua, dan pertemuan Mentri Luar Negri Indian Osean di hadiri oleh 21 Negara. Kemudian Menek Mutilateral Karnapal Eses Komodo dihadiri 36 Negara, dan kegiatan Pasifik Parthner Ship juga hadir 15 Negara.
"Pada tahun 2019 mendatang, akan diadakan lagi Ivent Internasional, baik dari sisi Ilmiah, budaya, kesehatan, termasuk kegitan ke Islaman. Tentu hal ini harus dipersiapkan dengan matang. Mulai dari persipan sumber Energi Listrik oleh PT.PLN, dan air minum bersih oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), dan 200 yunit tranportasi umum masal yang kondusif oleh trans Padang untuk melayani 7 Koridor, serta kesiapan masyarakat Kota Padang menjadikan Kota Internasional," sebut mahyeldi.
Untuk menjadikan Kota Padang menuju Kota Internasional, tentu semua berkaitan dengan masalah Pendidikan, seperti pendidikan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang dirasa perlu sebagai pelajaran ekstra kulikuler dan ini harus ditingkatkan.
"Saat ini pemerintah Kota Padang sudah mempersiapkannya, sehingga nanti anak didik kita mempunyai kemampuan untuk berbahasa asing. Karena saat ini, bahasa Inggris menjadi bahasa komunikasi dibeberapa belahan Negara, makanya pemerintah Kota Padang mendorong siswa SMP dan SD lebih terampil untuk berkomunikasi dalam baha asing, khususnya bahasa Inggris," kata Mayeldi.
Tentu saja semua ini membutuhkan sarana pendukung, seperti lokal belajar yang lengkap, dan ini kata Walikota Mayeldi sudah dianggarkan penambahan lokalnya sebanyak 500 lokal dengan anggaran senilai 150 Milyar.
"Sehinggah tahun 2021 nanti seluruh sekolah di Kota Padang ini sudah satu sif, dengan satu sif tenaga pendidik bisa menambah jam pelajaran ekstrakulikuler, tentu disiapkan semua sarana dan prasarananya, seperti lokal termasuk bangun sekolah yang baru," sebut Mayeldi.
Untuk itu, kehadiran lembaga dari alumni SMP 11 Padang sangat dibutuhkan. "Sebab untuk menuju kesuksesan itu dibutuhkan bersinergi sesama alumni. Apa lagi alumni SMP 11 saat ini telah banyak yang berhasil dan bekerja di lembaga Pemerintahan dan Swasta seperti TNI, POLRI, DPR RI salah satunya adalah Asli Khaidir, tamatan SMP 11 Tahun 1967, dan ada yang di DPRD, BUMN dan Dirjen. Kesemuanya ini adalah potensi yang bisa kita klaborasikan untuk menuju kesuksesan, untuk itu perbanyak silaturahim serta sinergi kebaikan untuk pendidikan SMP 11 Padang, khususnya Sumbar mejunu pendidikan yang lebih baik lagi," tutup Mahyeldi.
#GP|Z|Net|Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar