Warga Desak AP II Bandara Soetta Selesaikan Rislah Makam - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Warga Desak AP II Bandara Soetta Selesaikan Rislah Makam

Kamis, November 22, 2018




Tangerang(BANTEN).GP- Sejumlah Warga Masyarakat Desa rawa burung yang berada di daerah yang terkena dampak perluasan RUN WAY 3 Bandara Soekarno-Hatta kembali turun ke lokasi proyek  dan meminta agar operator alat berat yang bekerja di lingkungan proyek tersebut menghentikan segala kegiatan pekerjaan yang ada di dua jalur 2 dan 3 yaitu dua desa antara Desa Rawa Rengas dan Desa Rawa Burung agar dihentikan sementara pekerjaannya, Kamis (22/11/18)

Warga masyarakat beramai ramai mendesak agar Rislah makam dan Pasos pasum lainya didahulukan karna menjadi keresahan masyarakat, selain menghentikan pengerjaan proyek wargapun meminta agar pintu jalur tersebut ditutup sementara selama tuntutan warga belum dipenuhi.

"Rukyat yang hadir bersama warga masyarakat turut angkat bicara bahwa dalam megaproyek ini seharusnya tidak perlu membuat warga masyarakat luas akhirnya resah, selain itu rukyat menegaskan bahwa sebagai manusia harus bisa menghargai mahluk sekalipun yang sudah meninggal. Pergantian lahan untuk makam dan pasilitas umum lainya sebetulnya harus menjadi prioritas angkasa pura II sebagai panitia karna tidak mungkin ketika warga yg terkena dampak perluasan Run Way 3 tersebut meninggal kemudian harus menyimpan atau mengawetkan jenazahnya demi menunggu lahan pergantian ada, ini suatu kedzoliman dan sudah melanggar norma kemanusiaan," tegasnya.

Salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya turut angkat bicara bahwa bisa saja memakamkan di desa lain namun seperti apa dan bagaimana kemudian pihak angkasa pura II Mengkaper biaya numpang memakamkan dan nantinya belum lagi kami harus memindahkan kembali jenazah jika lahan pergantian sudah ada, dengan nada kesalnya.

Wargapun akhirnya membubarkan diri setelah para alim ulama setempat memberikan arahan dan wejangan dengan pesan agar aksi tersebut tidak menjadi kesalahan warga dan berharap para pihak yg terlibat sebagai panitia segera memprioritaskan tuntutan warga.

Sekdes Rawa Burung Damhuri mengatakan "Berawal saat dirinya dihubungi pihak kontraktor Run Way 3 PT. PP bahwa warga masyarakat sudah kumpul di area makam untuk melakukan aksi tuntutan perihal kepastian pembayaran ganti rugi bangunan diatas lahan ex irigasi, gedung sekolah dan rislah makam. Oleh karena itu akhirnya pihaknya mencoba mengarahkan ke acara ziarah kubur hingga membuat surat pemberitahuan untuk pihak terkait, hal tersebut bertujuan untuk menciptakan nuansa religius yang saat ini datang bulan maulid. Jadi sifat surat tadi sebagai pemberitahuan ada kegiatan ziarah besok dan dalam kegiatan tersebut agar tidak memicu reaksi warga sementara kegiatan proyek dihentikan dulu sampai kegiatan selesai dan pihaknya berharap setelah survei lokasi lahan pengganti, pihaknya sangat menunggu surat surat rekomendasi dari Gubernur terkait Rislah agar segera realisasi untuk selanjutnya bisa ke tahap pembayaran tanah pengganti dan bisa merealisasikan tanah makam dan dapat menggunakan lahan makam khusus karna sudah sangat dibutuhkan oleh warga desa rawa burung. Kegiatan ziarah kubur inipun agar ada reaksi agar pihak provinsi banten mengetahui dan segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk makam, itu saja untuk kegiatan besok.

Bobby Humas PT. PP  Mengungkapkan "Bahwa pihaknya akan menuruti aspirasi warga masyarakat desa rawa burung, ihwal tuntutan pemberhentian sementara kegiatan proyek selama belum ada kepastian, meskipun diakui dengan masalah ini maka akan menghambat kegiatan proyek maka dari itu kita stop kegiatan pekerjaan, untuk mengikuti kemauan warga masyarakat dan ini adalah bentuk dukungan kita kepada warga masyarakat desa rawa burung," pungkasnya.



#GP- SAWAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS