Pekanbaru(RIAU).GP- Jum'at (23/11/18) kemaren, adalah hari yang sangat bersejarah untuk patut kita kenang dan goreskan pada tinta emas perjalanan kepemimpinan Walikota Pekanbaru, DR. H Firdaus, ST, MT .
Meskipun segudang keberhasilan pembangunan yang di Perbuat Walikota Pekanbaru dalam membenahi dan membangun Kota yang kita cintai ini, namun tetap membuahkan hasil yang negatif bagi segelintir orang, ucap DR Yudi Krismen US, S.H, M.H , dihadapan awak media .
Yudi Krismen mengimbau, "Marilah kita bersama - sama memberikan apresiasi kita kepada Walikota Pekanbaru saat ini, jika kita kita mengenang mundur pada 5 tahun silam bagaimana bentuk pemeratan pembangunan di Kota Pekanbaru," paparnya.
Tidak butuh waktu lama dengan kemampuannya yang brilian Walikota Pekanbaru telah dapat merubah Pekanbaru menjadi impian banyak orang untuk tinggal maupun mencari lapangan pekerjaan
"Bahkan yang lebih fantastik lagi, walikota Pekanbaru dapat mengaet para investor - investor untuk menanamkan modal maupun berbisnis di Kota Pekanbaru ini," katanya.
Namun sangat kita sayang kan, buah keberhasilan pembangunan yang di perbuat oleh DR. H. Firdaus ST, MT selama ini masih mendapat sorotan- sorotan yang kurang positif dari segelintir orang, tegasnya.
Tidak tangung - tangung, siasat demo yang berlangsung Jumat kemaren memberikan suatu hujatan yang dibangun tanpa dasar hukum yang jelas, dan bisa dipertangungjawabkan.
Bahkan salah satu bentuk hujatan pendemo yang telah dipublikasikan salah satu media online Ahad lalu ialah
1. Dugaan korupsi mark up 50 persen senilai Rp800 miliar dari anggaran Rp1,4 triliun proyek pengadaan (pembebasan) lahan komplek perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya. Diduga dananya mengalir kepada Walikota Pekanbaru Firdaus, ST, MT dan M. Jamil.
2. Tangkap dan periksa Lutfi keponakan Walikota Firdaus. Lutfi melalui perusahaan PT. Lutfindo miliknya diduga memonopoli lelang proyek jalan seluruh komplek Kantor Walikota Pekanbaru
3. Tangkap dan perikssa Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP), Muslimin terkait diduga melanggar dan monopoli proyek kekeluarga Walikota Pekanbaru Firdaus dan seluruh SKPD.
4. Usut tuntas dugaan penerimaan dana sebesar Rp3 miliar oleh Walikota Pekanbaru yang diduga dari Acong Sedaya (Direktur PT. Sedayu Citra Mobil) dalam proyek sampah tahap 1.
5. Usut dugaan keterlibatan keluarga Walikota dalam mengekop sebagian besar proyek Pemko dan terkesan penuh dengan intrik (Nepotisme).
6. Usut dugaan penerimaan dana sebesar Rp3 miliar oleh Walikota Pekanbaru dari perusahaan (proyek sampah tahap II).
7. Usut dugaan mark up proyek ganti rugi lahan dan proyek mangkrak kantor Walikota Pekanbaru Tenayan Raya.
Dari pemberitaan salah satu media online yang telah mempublikasikan hasil demo jumat silam, yang telah mendiskriminasi kinerja Walikota Pekanbaru jelas saja itu suatu aksi yang tidak memiliki fakta hukum atas kebenarannya, ucap DR. Yudi Krismen, SH, MH .
#GP- Ce/Rel/Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar