Komisi X Apresiasi Pengelolaan Monkey Forest Ubud - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Komisi X Apresiasi Pengelolaan Monkey Forest Ubud

Sabtu, November 03, 2018
Dalam rangka Kunjungan Kerja Reses, Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto bersama tim Kunker meninjau Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali .(Foto :Erlangga/rni)

Denpasar(BALI).GP- Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto menilai destinasi wisata Monkey Forest Ubud merupakan sebuah keajaiban. Karena wisata konservasi alam yang dikelola oleh warga dan aparat Desa Padang Tegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali ini mampu menyedot 10 persen dari 15 juta turis yang datang ke Indonesia pada tahun 2018. Setidaknya, 1,5 juta wisatawan telah berkunjung ke Monkey Forest Ubud.

“Monkey Forest Ubud ini sebuah wisata konservasi alam yang dikelola oleh pemerintahan desa. Bagaimana jika desa-desa lain mampu seperti Desa Padang Tegal ini, rakyat Indonesia pasti hidup makmur,” kata Djoko saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali, Kamis (01/11/2018) kemaren.

Legislator Partai Demokrat ini sangat mengapresiasi kemandirian warga dan aparat Desa Padang Tegal yang dapat mengembangkan tanah sekitar 12,5 hektar sehingga dapat memberikan hal besar bagi Indonesia. Menurutnya belum ada tempat unik sekalipun yang dapat memberikan pendapatan daerah dan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Desa Padang Tegal mampu meraup Rp 65 miliar lebih dari pengelolaan Monkey Forest Ubud, dan memberikan pendapatan pajak kepada negara sekitar Rp 7 miliar lebih. Melihat bagaimana wisata alam ini dikelola dengan baik dan paparan kinerjanya yang bagus, birahi saya meluap-luap karena latar belakang pendidikan saya Tehnik Konservasi Lingkungan di UGM,” jelas politisi dapil Jawa Tengah III tersebut.

Djoko menambahkan, Wisata Monkey Forest Ubud ini bisa seperti wisata kota tua di Kroasia bernama Dubrovnik, sebuah kota tua yang cantik di pinggi pantai. Ia melihat, saking banyak turis yang datang ke sana, terpaksa kedatangan turis disetop dan diatur jumlahnya agar tetap nyaman. Destinasi wisata Monkey Forest Ubud ini nantinya bisa seperti Dubrovnik saking tinggi jumlah kunjungan turis.

“Kami minta Kementerian Pariwisata menjadikan wisata Monkey Forest Ubud sebagai contoh sukses yang wajib ditiru seluruh desa di Indonesia. Sudah pasti banyak desa memiliki keunikan, misalkan, di daerah pemilihan saya di Grobogan, Blora memiliki Api Abadi Mrapen, yang bisa dikelola dengan baik menjadi wisata kelas dunia,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bendesa (Desa Adat) Padang Tegal  I Made Gandra yang menerima Tim Kunker Komisi X DPR RI menjelaskan, hutan yang berisi sekitar 900 monyet ini mulai dikelola masyarakat Desa Padang Tegal, Ubud, Kabupaten Gianyar sejak tahun 1971. Ia memaparkan, destinasi ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat, dan mulai dikelola secara professional tahun 1980-an.

“Kunjungan turis dari tahun ke tahun meningkat terus, awalnya luas hutan hanya 8,5 hektar pada tahun 2013, kami perluas menjadi 12,5 hektar pada tahun 2017. Jadi hutan lindung ini yang menjadi paru-paru di kota Ubud makin meluas,” jelas Made Gandra.

Hasil kesuksesannya menjaga konservasi alam hutan Ubud, pemerintahan Desa Padang Tegal menyabet banyak penghargaan. Di antaranya, penghargaan Bali Best Brand Award tahun 2011, meraih Trophy Kalpataru dari Presiden Tahun 2012, desa sadar lingkungan se-Bali tahun 2013, dan desa percontohan pengelolaan sampah se-Bali tahun 2017.

Imbas dari berbagai penghargaan itu, kunjungan turis ke Monkey Forest Ubud meningkat terus, misalkan tahun 2015, mencapai 383.803 turis dengan pendapatan Rp 10,47 miliar, tahun 2016 kunjungan turis naik menjadi 665.303 orang dan meraih pendapatan Rp 25,03 miliar. Tahun 2017, kunjungan turis meningkat 200 persen lebih menjadi  1.343.152 orang dan meraup pendapatan Rp 63,8 miliar. Tahun 2018, posisi September, jumlah turis 1,14 juta orang dan pendapatan sebesar Rp 56,4 miliar.

Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI ke Bali ini juga diikuti 16 Anggota, diantaranya Wiryanti Sukamdani (F-PDI-Perjuangan), My Esti Wijayati (F-PDI-Perjuangan), Irine Yusiana Roba Putri (F-PDI-Perjuangan), Vanda Sarundajang (F-PDI-Perjuangan), Ferdiansyah (F-PG), Mujib Rohmat (F-PG), Marlinda Irwanti (F-PG), Bambang Sutrisno (F-PG), Salomo Parlindungan (F-Gerindra), Putu Supadma Rudana (F-Demokrat), Amran (F-PAN), Dedi Wahidi (F-PKB), Toriq Hidayat (F-PKS), SY. Anas Thahir (F-PPP), Yayuk Sri Rahayuningsih (F-NasDem), Zairina (F-Hanura). 

#GP- Sawa/dprd/Eps/Sf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS