Sarolangun(JAMBI).GP- Batalnya rapat Paripurna DPRD Sarolangun dengan agenda nota pengantar KUA dan PPAS APBD Sarolangun tahun 2019, Rabu, 31/10/2018 yang disebabkan jumlah anggota dewan yang hadir tidak quorum.
Pantauan Go.Parlement. rapat yang dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB, hingga pukul 13.00 WIB rapat tidak dilaksanakan, dari imformasi yang dihimpun Dewan yang hadir hanya 11 orang dari jumlah anggota Dewan 34 orang.
Berita batalnya Paripurna Dewan tersiar ke masyarakat melalui media berita online mau pun media cetak, berita tersebut seakan berita duka sebagai gambaran jati diri Wakil rakyat yang seperti tidak memikirkan rakyat yang diwakiliinya.
Satu hal yang menarik perhatian Go.Parlement., tersiar kabar screenshots berita salah satu media cetak Sarolangun beredar di akun WhatsApp kalangan Pejabat Eksekutif Kabupaten Sarolangun.
Screenshots itu berisi potongan berita media batalnya paripurna Dewan, yang berjudul "Rapat Paripurna Batal, Jumlah Anggota DPRD Tak Penuhi Quorum" disertai nama -nama anggota DPRD yang tidak datang, lengkap dengan keterangan karena izin dan tidak Hadir sebanyak 23 orang.
Dari Imformasi yang dihimpun Go.Parlement potongan screenshots media tersebut telah beredar luas di kalangan Pejabat Eksekutif Kabupaten Sarolangun.
Salah seorang Pejabat Eksekutif di jajaran Pemkab Sarolangun, AN seorang Kepala Dinas, saat ditanya media ini mengaku bahwa tersebarnya screenshots media tersebut adalah atas pesan atasannya, agar para Pejabat Eksekutif menyampaikan kondisi ini, "Ya, untuk disampaikan dengan kawan-kawan atau relasi mengenai kondisi sarolangun yang sudah darurat APBD", tulis sumber di akun WhatsApp pribadinya, Kamis pagi 1/11/2018.
Menanggapi kondisi ini AN berucap seakan penuh kesal, karena menurutnya selama ini para Dewan Sarolangun selalu Menyalahkan pegawai di dalam hal rapat paripurna dewan.
"Jangan hanya pandai menyalahkan Pegawai, selama ini Dewan selalu menyebut Kepala Dinas yang tidak hadir " ujar sumber.
"Itulah yg terjadi selama ini, Dewan tidak mau menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya", lanjut sumber.
Tak kalah menariknya, reaksi keprihatinan pun muncul dari sebuah akun medsos yang bermaksud menyayangkan prilaku Dewan terhormat itu, yakni Ajenk Fikri, di laman Facebook-nya menulis sebuah kalimat satire (sindiran),
"Subhanallah, Semoga Seluruh Anggota Dewan Sarolangun Masuk Syurganya Allah. . .", tutur Ajenk Fikri yang dibalas komentar "Aamiin" dari puluhan pemilik akun facebook lainnya.
Saat dihubungi Go.Parlement. Kamis malam (1/11/2018) Ajenk Fikri membenarkan maksud kalimatnya adalah menyayangkan prilaku para Dewan yang duduk di gedung Wakil rakyat Kabupaten Sarolangun, yang menurutnya hal tersebut tidak boleh terjadi.
"Secara pribadi, Saya menyayangkan kondisi ini, yang mana kondisi ini tidak boleh terjadi", ucap Ajenk Fikri.
#GP- AF.
Pantauan Go.Parlement. rapat yang dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB, hingga pukul 13.00 WIB rapat tidak dilaksanakan, dari imformasi yang dihimpun Dewan yang hadir hanya 11 orang dari jumlah anggota Dewan 34 orang.
Berita batalnya Paripurna Dewan tersiar ke masyarakat melalui media berita online mau pun media cetak, berita tersebut seakan berita duka sebagai gambaran jati diri Wakil rakyat yang seperti tidak memikirkan rakyat yang diwakiliinya.
Satu hal yang menarik perhatian Go.Parlement., tersiar kabar screenshots berita salah satu media cetak Sarolangun beredar di akun WhatsApp kalangan Pejabat Eksekutif Kabupaten Sarolangun.
Screenshots itu berisi potongan berita media batalnya paripurna Dewan, yang berjudul "Rapat Paripurna Batal, Jumlah Anggota DPRD Tak Penuhi Quorum" disertai nama -nama anggota DPRD yang tidak datang, lengkap dengan keterangan karena izin dan tidak Hadir sebanyak 23 orang.
Dari Imformasi yang dihimpun Go.Parlement potongan screenshots media tersebut telah beredar luas di kalangan Pejabat Eksekutif Kabupaten Sarolangun.
Salah seorang Pejabat Eksekutif di jajaran Pemkab Sarolangun, AN seorang Kepala Dinas, saat ditanya media ini mengaku bahwa tersebarnya screenshots media tersebut adalah atas pesan atasannya, agar para Pejabat Eksekutif menyampaikan kondisi ini, "Ya, untuk disampaikan dengan kawan-kawan atau relasi mengenai kondisi sarolangun yang sudah darurat APBD", tulis sumber di akun WhatsApp pribadinya, Kamis pagi 1/11/2018.
Menanggapi kondisi ini AN berucap seakan penuh kesal, karena menurutnya selama ini para Dewan Sarolangun selalu Menyalahkan pegawai di dalam hal rapat paripurna dewan.
"Jangan hanya pandai menyalahkan Pegawai, selama ini Dewan selalu menyebut Kepala Dinas yang tidak hadir " ujar sumber.
"Itulah yg terjadi selama ini, Dewan tidak mau menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya", lanjut sumber.
Tak kalah menariknya, reaksi keprihatinan pun muncul dari sebuah akun medsos yang bermaksud menyayangkan prilaku Dewan terhormat itu, yakni Ajenk Fikri, di laman Facebook-nya menulis sebuah kalimat satire (sindiran),
"Subhanallah, Semoga Seluruh Anggota Dewan Sarolangun Masuk Syurganya Allah. . .", tutur Ajenk Fikri yang dibalas komentar "Aamiin" dari puluhan pemilik akun facebook lainnya.
Saat dihubungi Go.Parlement. Kamis malam (1/11/2018) Ajenk Fikri membenarkan maksud kalimatnya adalah menyayangkan prilaku para Dewan yang duduk di gedung Wakil rakyat Kabupaten Sarolangun, yang menurutnya hal tersebut tidak boleh terjadi.
"Secara pribadi, Saya menyayangkan kondisi ini, yang mana kondisi ini tidak boleh terjadi", ucap Ajenk Fikri.
#GP- AF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar