Disperkim LH Padang Panjang Populerkan Jempol Belakang - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Disperkim LH Padang Panjang Populerkan Jempol Belakang

Minggu, November 04, 2018
Padang Panjang.GP- Jempol belakang. Ungkapan ini cukup menggelitik. Dan di Padang Panjang, ini sengaja dimunculkan untuk menggelitik kesadaran.

Ada apa dg jempol?? kenapa di belakang??  Ada apa di belakang, kenapa dicap jempol...??

Jempol Belakang, adalah istilah yg ditujukan untuk menggambarkan toilet yg bersih dan sehat, di sekolah maupun di perkantoran.

Toilet identik dg bagian belakang suatu bangunan. Dan kebersihannya perlu  mendapat perhatian.

"Jika 'bagian belakang' saja sudah terjaga kondisinya, tentu bagian yang lainnya akan lebih terperhatikan," ujar Kadis PerkimLH Padang Panjang, Wita Desi Susanti, ST melalui pesan elektroniknya yang diterima Kominfo setempat, Minggu, (4/11).

Menurutnya, melalui 'Festival Toilet Bersih', Dinas PerkimLH ingin mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat. Sasarannya adalah sekolah se Kota Padang Panjang, mulai dari SD sampai SLTA serta semua kantor OPD. Toilet dengan kategori baik, diberi predikat 'Jempol Belakang' kategori sedang predikatnya 'Manis Belakang' dan kategori kurang, akan mendapat predikat 'Kelingking Belakang'.

Sistem akreditasi jari ini diterapkan untuk memotivasi objek pantau untuk menjaga dan memperbaiki kondisi toilet masing masing. Tentunya tidak ada yg mau berada pada level kelingking terus menerus.

Sementara itu, Kabid Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup Dinas PerkimLH, Drs. Ridwan, MPd menjelaskan penilaian dilakukan oleh Tim yang berasal dari berbagai OPD terkait.

Proses penilaian tahap pertama (P1) telah dilaksanakan pada bulan September yg lalu. Rapat Tim Penilai pada tanggal 17 Oktober 2018, meloloskan 8 perkantoran, 8 SD, 5 SLTP dan 5 SLTA untuk masuk ke penilaian tahap kedua (P2) yang akan dilaksanakan pada pertengahan November 2018.

Kriteria penilaian mengarah pada kebersihan fisik toilet, aspek kesehatan, estetika, ketersediaan sarana penunjang dan sistem pengelolaan. Kriteria tersebut, telah disosialisasikan terlebih dahulu sebelum mulai melaksanakan penilaian, dan ternyata cukup memancing antusiasme dan inovasi dari objek penilaian, terutama sekolah.

"Dan satu hal, mewujudkan toilet bersih dan sehat itu ternyata tidak harus mahal," kata Ridwan.

#GP- Rifki/Am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS