TAMPAK: Salah satu sudut kota Palu yang rusak berat akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9) lalu. (Foto: IST)
Palu(SULTENG).GP- Selepas mendampingi Presiden Joko Widodo
meninjau dampak dan korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan
sekitarnya pada Minggu (30/9) kemarin, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melanjutkan tinjauan lapangan
ke Petobo dan memimpin rapat mengenai langkah tanggap darurat yang
menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
Menteri Basuki memfokuskan
langkah-langkah personelnya untuk 4 hal berikut: evakuasi korban
bencana, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi,
pembersihan kota dari puing-puing bangunan runtuh, serta penyelesaian
masalah konektivitas.
Semua langkah itu dimulai Minggu (30/9) malam sehingga diharapkan pada Senin (1/10) ini sudah beroperasi seluruhnya.
Pertama, menurut Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono, evakuasi korban bencana difokuskan di Balaroa dan Petobo,
dimana pada kedua wilayah ini menderita kerusakan yang sangat parah
akibat gempa bumi. Diperkirakan masih terdapat puluhan orang yang
tertimbun dibawah reruntuhan.
“Untuk itu akan dimobilisasi 9 excavator di Petobo dan 5 excavator
di Balaroa yang berasal dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III,
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIV dan kontraktor BUMN/swasta,”
kata Basuki.
Kedua, penyediaan prasarana dan sarana
air bersih dan sanitasi di 80-an titik pengungsian dan permukiman padat
penduduk. Untuk itu, mulai Minggu (30/9) malam telah dimobilisasi 3 unit
dump truck untuk mengangkut 15 hidran umum (HU) kapasitas 2000 liter/detik, juga 2 mobile tangki air, 15 WC portable, dan 10 tenda darurat.
Ketiga, dalam rangka pembersihan kota, dimobilisasi 3 dump truck dan 2 excavator. Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kota mulai melakukan pembersihan puing-puing secara bertahap.
“Dalam 2 minggu ke depan selambat-lambatnya, saya minta sudah selesai (pembersihan kota),” tegas Menteri Basuki.
Keempat, penyelesaian isu konektivitas
guna menjamin kelancaran arus logistik ke Kota Palu dari arah Makassar,
Gorontalo dan Poso, seperti perbaikan 2 jembatan yang rusak di Towalen
dan di Toyobo serta pembersihan longsoran di beberapa titik yang rentan
seperti di kawasan Kebon Kopi yang menghubungkan Kota Palu dengan
Parigi-Poso serta Kota Palu dengan Gorontalo.
Empati
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
mengingatkan, agar seluruh personil Kementerian PUPR yang bertugas untuk
menangani tanggap darurat pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala dengan
penuh kesungguhan dan empati. “Kita harus bisa merasakan apa yang
masyarakat Palu rasakan,” ujarnya.
Terakhir Menteri Basuki mengatakan agar
dalam setiap langkah penanganan, baik swakelola maupun kontraktual,
senantiasa memperhatikan aspek administratif dan harus juga didampingi
oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
Turut mendampingi Menteri Basuki dalam
rapat tersebut antara lain Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Cipta
Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin,
Direktur Preservasi Atyanto Busono, Kepala BPJN XIV Satriyo Utomo,
Kepala BWS Sulawesi III Yusuf Tambing dan Kepala Biro Komunikasi Publik
Endra S. Atmawidjaja.
#GP- SWAL/BKP Kementerian PUPR/ES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar