Sarolangun(JAMBI).GP- Sedikitnya 50 kepala keluarga di Dusun 2 RT 13 Singkut 2 Payo Lebar,kec Singkut, Kabupaten Sarolangun, resah karena tercemar bau busuk limbah karet milik Pribadi Pak H.Jarno Pengusaha Karet.
Sejumlah warga saat ditemui wartawan diDusun 2,RT.13,singkut 2 Payo Lebar,Ustat Hudrin Ponpes Halpatah menyatakan,” uap busuk limbah karet itu sudah puluhan tahun dihirup warga yang berdampak langsung karena rumah mereka tepat berada di pinggiran parit pembuangan limbah tersebut.
Beberapa kepala keluarga sudah mendatangi pak imam sapii (kepala desa) dan pak imam sudah pernah menegur pihak pengusaha, namun jawabannya ini punya saya sendiri dan tanah saya sendiri,itulah Jawaban dari pak H.Jarno Pemilik usaha Karet.
Masyarakat berharap, pihak Lingkungan Hidup kabupaten Sarolangun turun mengecek langsung kelengkapan Unit Kelola Lingkungan (UKL) dan Unit Pemantauan Lingkungan (UPL) dari pengusaha pengumpul karet dari masyarakat.
"Ya ikan Nila saya sudah mati Satu kolam terkena limbah Karet,dan ikan yang mati, Saya bawa kerumah pak Jarno dan Saya Suruh Beli,saat Limbah masuk ke Kolam yang dicemari limbah kotoran karet tersebut. Airnya hitam pekat, baunya sangat busuk dan menyengat, saya mohon ada kebijaksanaan dari pemerintah menegur dan membuat pengolahan limbah sesuai aturan," kata Pak Selamat.
Hal senada juga disampaikan, Pimpinan Pondok Pasantren Alpatah ustat Hajar Saputra, yang langsung juga terkena Bauk Limbah karet Tersebut Ia mengaku, sangat terganggu oleh bau busuk yang keluar dari penguapan parit Kolam limbah karet tersebut.
Tidak hanya Pak Hajar saputra saja, tapi warga lainnya keberatan atas bau busuk dikeluarkan dari aliran parit pembuangan limbah karet.
"Saya mohon kalau memungkinkan parit pembuangan limbah karet tersebut tidak berada di tengah tengah masyarakat, seyogianya parit itu berada di pinggir kampung, sehingga bau busuk yang sangat menyengat tidak mengganggu dan meresahkan warga," katanya.
Imam sapii (kepala desa) dusun 2 RT 13 singkut 2 Payo lebar, saat dikonfirmasi mengatakan, perangkat desa sudah memanggil pengusaha karet pak jarno,Masyarakat meminta agar parit pembuangan limbah karet miliknya untuk dialihkan ke pinggiran kampung.
Jarno pemilik usaha karet ketika dikonpermasih kerumahnya,malah memilih menghindar untuk tidak bertemu,ketika ditanya dengan iatrinya dia bilang bapak lagi menimbang,namun kita coba untuk menelusuri ketempat jarno menimbang karet pak jarno tidak dijumpai malah anak buahnya bilang pak jarno pergi.
#GP- AF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar