Lampura(LAPUNG).GP- Memperingati Hari Santri Nasional ke-3 Tahun 2018 dengan tema “Bersama Santri, Damailah Negeri.”, yang dilaksanakan di Stadion Sukung Kotabumi yang diikuti ribuan santri dari berbagai pondok pesantren, MA, MTs, MI se-Kabupaten Lampung Utara dan ASN di lingkungan pemerintah Daerah setempat. Selasa (23/10/2018).
Puncak peringatan Hari Santri Nasional ke-3 Tahun 2018, Kabupaten Lampung Utara melaksanakan Upacara dan sebagai Pembina Upacara Asisten I bidang Pemerintahan dan Hukum, Yuzar, SH.,M.AP.
Usai Upacara, dilanjutkan pelepasan Kirab Pawai Hari Santri Nasional Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018, dari halaman Parkir GOR Sradion Sukung Kotabumi menuju Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.
Beberapa kegiatan dalam memperingati Hari Santri Nasional ke-3 Tahun 2018, diantaranya Kemah Santri, Khataman Qur’an, Santri Expo (Bazar), Upacara Santri, Kirab Pawai Santri, Bakti Sosial berupa donor darah, khitanan massal dan tabliqh akbar yang akan dilaksanakan di Halaman Kantor Pemda Kabupaten Lampung Utara.
Acara Tabliqh Akbar tersebut dihadiri oleh Bupati Lampung Utara, H. Agung Ilmu Mangkuengara, S.STP.,MH., dan dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Lampung Utara, Kepala Kemenag Kabupaten Lampung Utara, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Badan, Kepala Bagian Sekretariat Kabupaten Lampung Utara, KH. Zakaria Ahmad sebagai penceramah dan para santriwan dan santriwati setempat.
Acara tersebut diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh M. Nur Falahudin, santriawan dari Pondok Pesantren Toriqul Huda Rejosari.
Dalam sambutannya, Bupati Lampung Utara mengatakan sebagai generasi penerus bangsa untuk menghidupkan kembali semangat juang dari para Ulama pendahulu kita, pahlawan yang telah memperjuangkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Generasi hari ini, para santri dan kita semua, menjadi penentu kemajuan bangsa esok hari. Sebab di tangan dan di kaki kitalah kemajuan bangsa dan kehidupan umat ditentukan.
Karenanya, melalui peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan dapat mewujudkan hubungan yang semakin sinergi antara pemerintah dan santri, untuk mendorong komunitas santri ke poros peradaban Indonesia. Santri tidak hanya sebagai penonton ataupun obyek dalam dialektika sosial, budaya, ekonomi, dan politik, tetapi harus menjadi subyek yang menyatu dengan derap langkah pemerintah dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Dalam membawa perubahan, umat Islam memerlukan kebersamaan. Negara kita yang besar ini tidak akan dapat dikelola dengan baik tanpa adanya kebersamaan. Pun demikian dengan Kabupaten Lampung Utara yang kita cintai ini, bila tidak kita kelola secara bersama-sama maka tidak mudah bagi kita untuk melakukan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Dia menambahkan, hari santri merupakan peringatan dalam mengenang jasa para ulama dan kiyai dalam ikut serta mewujudkan kemerdekaan di negeri ini. Oleh karena itu, pihak menghimbau kepada para satriwan-satriwati disana tidak hanya menjadi penoton dalam menentukan arah pembangunan di negeri ini. Khususnya di Kabupaten Lampung Utara.
”Sekarang sudah bukan zamannya lagi mengangkat senjata melawan penjajah, tapi bagaimana peran kita dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di negeri ini. Sudah saatnya sekarang Santri tidak hanya menjadi objek pembangunan tapi ikut berperan sesuai keahlian di bidangnya masing-masing,” jelas Bupati.
Menurutnya, hal positif yang dapat dikembangkan oleh para santri dalam ikut mengawal perubahan peradaban bangsa dalam ikut serta mengawal peradaban agar dapat lebih baik lagi salah satunya dengan menebarkan hal positif kepada sesamanya. Sehingga kebinekaan yang ada, khususnya di Lampura dapat terus terjaga secara berkesinambungan sehingga perjuangan saat ini dalam melepaskan belenggu kesengsaraan dapat lebih bermakna sifatnya.
“Dilanjutkan dengan tausiah agama oleh KH. Zakaria Ahmad tentang sejarah santri.
#GP- Gian/Rel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar