TAMPAK: Presiden Jokowi menerima permintaan seorang mahasiswa untuk berfoto bersama, usai memberikan orasi ilmiah pad Dies Natalis UKI ke-65, di Cawang, Jakarta, Senin (15/10) pagi. (Foto: JAY/Humas)
JAKARTA.GP- Pada bagian lain orasinya pada Dies Natalis Universitas Kristen
Indonesia (UKI) ke-65, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat
agar memberikan apresiasi atas prestasi-prestasi atlet Indonesia, baik
di Asian Games maupun di Para Games 2018.
“Mengapresiasi, bukan cari-cari naik sepeda motor melompat aja
dicari-cari kesalahannya,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Sidang
Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Lustrum
XIII, Dies Natalis UKI ke-65, di Kampus UKI, Cawang, Jakarta, Senin
(15/10) pagi.
Biasanya, lanjut Presiden, kita rangking 22, ranking 17, ranking 15.
Begitu bersatu, kita tidak pernah berbicara yang main badminton itu
agamanya apa, yang main silat itu dari provinsi mana, sukunya apa. Kita
hanya berbicara satu Indonesia, Indonesia Raya, Merah Putih, nyatanya
kita bisa nomor 4.
“Tapi yang diramaikan pasti pas yang saya naik motor. Yang diramaikan
prestasinya dong, penyelenggaraan yang baik. Naik motor aja diramaikan.
Yang diramaikan yang melompat ini. Itu stuntman? Ya pasti stuntman
dong, masa Presiden disuruh melompat seperti itu. Yang benar saja.
Presiden suruh loncat sendiri. Gila, Bro!!,” ujar Presiden Jokowi.
Peran Sentral
Presiden Jokowi menjelaskan, dalam setiap lompatan kemajuan,
perguruan tinggi selalu menempati peran sentral. Apalagi tatkala
dihadapkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini, lanjut Presiden, kita tahu revolusi industri 4.0 membawa
perubahan yang sangat dahsyat. Ia mengutip McKinsey Global Institute
yang mengatakan bahwa perubahannya akan kurang lebih 3.000 kali lebih
cepat dari revolusi industri yang pertama.
“Artinya apa? Ke depan ini akan ada perubahan-perubahan dunia, perubahan-perubahan yang sangat cepat sekali. Kita tahu artificial intelligence, internet of things, virtual reality, advance robotic. Perubahannya, kita baru belajar satu muncul yang lain,” ungkap Presiden.
Inilah, sambung Presiden, fungsi Perguruan Tinggi melihat
perubahan-perubahan sehingga segera menyesuaikan, karena
perubahan-perubahan itu akan membawa implikasi besar terhadap landscape kehidupan sehari-hari, baik landscape sosial dan kultural, landscape politik baik di tingkat global, nasional, daerah, semuanya juga akan berubah, landscape ekonomi juga akan berubah. Sehingga perguruan tinggi juga harus menyesuaikan.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Ristek Dikti M. Nasir, Rektor UKI dan seluruh civitas akademika UKI.
#GP- HELMI T/Setkab/DNA/JAY/ES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar