PADANG.GP- Diantara 5 Orang Pramugari Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, yang dilaporkan Badan SAR Nasional (Basarnas) jatuh di perairan utara Karawang, Jawa Barat, dengan kedalaman 30-35 meter, Senin (29/10) pagi, satu dari pada mereka adala Alumni SMAN 12 Padang.
Diketahui, Pramugari asal sumbar ini bernama Shintia Melina (26 tahun) anak dari pasangan Melwani dan Dra .Edmidalti guru SMAN 3 Padang, Warga RT.001/RW.006 Kel.Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo
Setelah mendengar kabar tersebut, orang tua Shintia Pukul 15.00 WIB Senin (29/10/2018) langsung berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
Sementara Ayah Shintia Melina saat mendengarkan kabar tentang anak sulungnya menjadi korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 tersebut hanya bisa pasara kere dalam keadaan sakit .
“Dia anak yang baik, dekat dengan keluarga dan selalu mementingkan keluarga,” ujar ayahnya.
“Kami masih menunggu kabar bagaimana keadaan Shintia dan keberadaannya. Begitupun ibunya yang sudah berangkat tadi pagi ke Jakarta,” lanjutnya.
Anak pertama dari empat bersaudara itu terkenal sebagai anak yang selalu mempedulikan keluarganya, meskipun sejak menjadi Pramugari ia jarang pulang.
“Sejak jadi pramugari beberapa waktu lalu dia sudah jarang pulang, tapi selalu mengirimkan uang dan berkabar,” sambungnya.
Ia berharap segera mendapatkan kabar tentang keberadaan anaknya yang dikerahui termasuk dalam korban kecelakaan itu.
“Kami sekeluarga masih menunggu kabar, mudah-mudahan Shintia baik-baik saja,” harapnya.
Diketahui, Pramugari asal sumbar ini bernama Shintia Melina (26 tahun) anak dari pasangan Melwani dan Dra .Edmidalti guru SMAN 3 Padang, Warga RT.001/RW.006 Kel.Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo
Setelah mendengar kabar tersebut, orang tua Shintia Pukul 15.00 WIB Senin (29/10/2018) langsung berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
Sementara Ayah Shintia Melina saat mendengarkan kabar tentang anak sulungnya menjadi korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 tersebut hanya bisa pasara kere dalam keadaan sakit .
“Dia anak yang baik, dekat dengan keluarga dan selalu mementingkan keluarga,” ujar ayahnya.
“Kami masih menunggu kabar bagaimana keadaan Shintia dan keberadaannya. Begitupun ibunya yang sudah berangkat tadi pagi ke Jakarta,” lanjutnya.
Anak pertama dari empat bersaudara itu terkenal sebagai anak yang selalu mempedulikan keluarganya, meskipun sejak menjadi Pramugari ia jarang pulang.
“Sejak jadi pramugari beberapa waktu lalu dia sudah jarang pulang, tapi selalu mengirimkan uang dan berkabar,” sambungnya.
Ia berharap segera mendapatkan kabar tentang keberadaan anaknya yang dikerahui termasuk dalam korban kecelakaan itu.
“Kami sekeluarga masih menunggu kabar, mudah-mudahan Shintia baik-baik saja,” harapnya.
#GP- Nel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar