Hargas Gas Elpiji 3Kg Di Sarolangun Mencapai 30 Ribu Dan Sering Terjadi Kekosongan - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Hargas Gas Elpiji 3Kg Di Sarolangun Mencapai 30 Ribu Dan Sering Terjadi Kekosongan

Rabu, Oktober 31, 2018
Sarolangun(JAMBI).GP- Tak menentunya harga gas elpiji 3kg dan seringnya terjadi kekosongan di pasaran menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat pengguna bahan bakar primadona ini.

Bahan bakar yang berukuran mini ini disebut primadona disebabkan pemakainya hampir semua kalangan masyarakat. Beberapa warga ditemui yang www.goparlement.com mengakui, gas bersubsudi ini bukan hanya digunakan warga yang kurang mampu, dapat dikatakan orang mampu (yang tergolong kaya)  pun menggunakannya.

Menariknya walau pun laku keras, gas jenis ini sering habis di pangkalan atau toko-toko kecil walau pun harganya jauh di atas harga normal, bahkan mencapai Rp27 ribu hingga Rp30 ribu per tabungnya.

Ditambah lagi dari informasi yang dihimpun dari banyak kelangan, seringnya terjadi kekosongan gas 3kg dipangkalan dan pengecer, disebabkan adanya pembeli dengan jumlah besar dari Kabupaten Merangin.

Menurut informasinya pembili ini sanggup membeli dengan harga Rp 25 ribu untuk dijual kembali di daerah Jangkat Merangin dengan harga mencapai Rp 40 ribu. 

"Kami dapat imformasi ada pembeli dari Merangin membeli gas 3kg di Sarolangun dalam jumlah besar dengan harga Ro 25 ribu per tabung, untuk dijual kembali di daerah Jangkat dengan harga berkisaran Rp40 ribu", ungkap BA, salah satu sumber yang dapat dipercaya.

Dari kondisi ini, setidaknya menimbulkan pertanyaan, apakah disebabkan ulah agen dan penyalur atau para spekulan atau kurangnya pengawasan Dinas terkait.

Kadis Perindagkop Sarolangun Kholidi melalui Kabid Perdagangan M Amin Faisal, menyebutkan semua asumsi dan dugaan tersebut bisa saja benar, tapi menurutnya hal tersebut belum pasti.

Namun diakuinya kurangnya pengawasan dari Dinas Perindagkop Sarolangun, mengingat tidak cukupnya tenaga pengawasan.

"Pegawai Perindagkop bagian pengawasan perdagangan hanya dua orang, yang mengawasi semua perlakuan harga bahan pokok, dari harga cabe dan sayur mayur hingga harga dan pengawasan pendistribusian gas dan BBM", ucap pria yang akrab disapa Paisol, Selasa (30/10/2018).

Di sisi lain, Paisol menyebutkan penyebab kelangkaan gas elpiji 3kg disebabkan hampir semua kalangan masyarakat menggunakan gas ini. Padahal gas jenis ini adalah untuk kalangan masyarakat yang kurang mampu.

Paisol juga menerangkan, bahwa pasokan gas elpiji di Kabupaten Sarolangun telah sasuai kuota, namun menurut 3 agen, kelangkaan disebabkan oleh beberapa hal. 

"Kalau pasokan gas 3kg untuk Kab.Sarolangun normal sesuai kuota yang ada. Namun menurut laporan 3 agen gas elpiji, penyebab kelangkaan gas elpiji di Sarolangun salah satunya adalah kebutuhan masyarakat yang meningkat dan banyaknya rumah makan / industri yang memakai gas elpiji bersubsidi ini", terangnya.

Menurutnya Dinas Kopperindag pihaknya sudah melakukan himbauan,
"Dinas kopperindag sudah memberikan himbauan melalui spanduk disetiap pangkalan untuk menyalurkan distribusi sesuai peruntukan," katanya.

"Diskopperindag juga akan menyurati pertamina untuk melakukan operasi pasar  dan inspeksi bersama terkait  distribusi gas LPG yg tidak tepat sasaran", pungkas Paisol. 

#GP- AF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS