Malinau(KALTARA).GP- Pagelaran IRAU yang merupakan event promosi seni, budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif daerah Kabupaten Malinau ke-9 tahun 2018 di hadiri Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Irham Waroihan S.Sos.
Acara ini secara resmi dibuka Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Irianto Lambrie, M.M di Arena Pelangi Intimung pada Senin (15/10/2018).
Lebih dari 10 ribu orang memadati arena Pelangi Intimung menyaksikan secara langsung pembukaan IRAU yang merupakan pesta seni dan budaya dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Malinau ke-19 tahun 2018.
Diawali dengan pawai budaya dengan peserta lebih dari 8 ribu peserta yang mengenakan pakaian adat Bhineka Tunggal Ika yang merupakan perwakilan dari lembaga adat, Paguyuban, Kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Bupati Malinau dalam sambutannya menyatakan bahwa penyelenggaraan IRAU merupakan penegasan atas keyakinan eksistensi Malinau sebagai bagian Indonesia. IRAU juga menjadi gambaran bahwa Keberagaman adalah keindahan, keberagaman adalah kekayaan dan keberagaman adalah kesempurnaan.
“Irau tidak hanya ungkapan rasa syukur tetapi juga menjadi event pagelaran seni budaya Malinau, sekaligus mendorong ekonomi masyarakat. Irau juga berperan menjadi ajang promosi daerah. Batik Malinau, perabotan dan kerajinan rotan adalah produk Malinau yang telah memiliki pasar tersendiri di masyarakat” ungkap Bupati Malinau.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Utara, Dr.H. Irianto Lambrie, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa diusianya yang masuk 19 tahun, Kabupaten Malinau telah memiliki banyak prestasi.
“Diusia Malinau yang ke-19 tahun, banyak capaian dan prestasi yang telah diraih. Ada cerita suka dan duka yang telah dilewati bersama selama proses pembangunan” ungkap Dr. H. Irianto.
“Begitu pesat kemajuan pembangunan yang dilakukan Kabupaten Malinau yang ditunjukan dalam acara pembukaan IRAU. Dengan penduduk sekira 75.000 namun mampu mengumpulkan manusia sebanyak ini dalam acara pembukaan ini, sehingga wajar kalau nanti Museum Rekor Indonesia akan mencatatkan rekor pada hari ini” tukas Gubernur lagi.
Gubernur juga menyebut bahwa tema yang diangkat yaitu budaya membangun bangsa, sangat relevan dengan situasi yang ada.
“Bulan Agustus lalu Malinau juga berhasil menyelenggarakan festival Aco Lundayeh dan saat itu saya berjanji untuk mengundang presiden untuk hadir di acara pembukaan IRAU. Namun karena padatnya agenda Bapak Presiden, maka beliau tidak bisa memenuhi undangan kita” ungkap Gubernur di hadapan masyarakat Kabupaten Malinau.
Atas prestasinya menyelenggarakan pawai budaya dengan peserta menggunkan pakaian adat bhineka tunggal ika lebih dari 8000 orang, Museum Rekor Indonesia Dunia (MURI) menganugerahkan Rekor Pawai Budaya dengan peserta menggunakan pakaian bhineka tunggal ika terbanyak kepada Pemerintah Kabupaten Malinau. Selain itu MURI juga menyerahkan rekor Desa Wisata dengan rumah berhias motif etnik terbanyak kepada Pemerintah Kabupaten Malinau
#GP- Red/Sumber Penrem 091/ASN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar