Sarolangun(JAMBI).GP- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sarolangun Bersatu (AMSB) mengeruduk Gedung DPRD Kabupaten Sarolangun, Selasa (03/10/2018)
Aksi yang ditunggangi oleh empat OKP yakni, Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS), PMII, HMI, dan PMPB dimulai dari simpang empat lampu merah jalan lintas sumatera dan berakhir di depan gedung DPRD Sarolangun. Aksi mahasiswa tersebut merupakan sikap tegas, dari tidak disahkannya APBD P tahun 2018 oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sarolangun.
Ketua Gerakan Mahasiswa Sarolangun Hadril Walid dalam orasinya menyurakan agar DPRD Sarolangun kembali kejalan yang benar, dikarenakan dampak dari tidak disahkannya APBD P kepada masyarakat sarolangun sangat besar.
"Dewan Sarolangun kembalilah kejalan benar, 85 milyar anggaran tidak disahkan banyak masyarakat yang menangis, berdampak pada ekonomi dan pembangunan sarolangun," teriaknya dengan lantang.
Beberapa saat kemudian, aksi mahasiswa disambut baik oleh ketua DPRD M Saihu untuk melakukan tanya jawab bersama diruang rapat kerja DPRD Sarolangun.
Menanggapi hal itu Ketua DPRD Sarolangun M Saihu mengatakan, tidak disahkan APBD P merupakan pertama kalinya terjadi semenjak Sarolangun berdiri. dia juga menjelaskan kenapa kegagalan APBD P bisa terjadi.
"Terima kasih atas kritik dan sarannya, kami tidak pernah menghianati rakyat, tidak disahkannya APBD P memang melukai hati kita semua namun kami sudah menyurati pihak eksekutif namun tidak ada tanggapan yang jelas," ucapnya.
Diakhir diskusi, pihak dewan berjanji untuk kedepannya kegagalan pengesahan APBD P tidak akan terjadi lagi.
"Untuk APBD murni kami menjamin hal ini tidak akan terulang lagi," ujar Mulyadi yang juga hadir pada kesempatan itu.
Sebelum membubarkan diri mahasiswa berjanji dalam waktu dekat, akan melakukan audensi kembali bersama pihak legislatif, dan dan eksekutif yang dalam kesempatan itu tidak hadir.
#GP- AF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar