TAMPAK: Ketua INAPGOC Raja S. Oktohari didampingi Menpora menjawab wartawan usai mengikuri briefing dengan Presiden Jokowi, di kantor Pengelola GBK, Jakarta, Kamis (27/9) siang. (Foto: Jay/Humas)
JAKARTA.GP- Ketua Penyelenggara Asian Para Games
2018 atau Indonesia Asian Para Games Committee (INAPGOC) Raja Sapta
Oktohari mengemukakan, berbeda dengan Asian Games 2018 yang konsepnya
musik dan festival, pembukaan Asian Para Games 2018 adalah gelaran yang
lebih ke aksi-aksi dengan message kemanusiaan.
“Inikan momentum dan Asian Para Games ini juga kan cuma 6 hari satu minggu, setelah itu Indonesia harus punya legacy, dan legacy-nya adalah kemanusiaan. Jadi semua itu secara kemanusiaannya harus lebih kuat,” kata Raja Okto kepada wartawan usai mengikuti briefing dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor pengelola Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (27/9) siang.
Selaku Ketua Panitia Penyelenggara Asian
Para Games 2018, Raja Okto mengaku tidak terbebani dengan kesuksesan
Asian Games 2018 yang baru digelar di Jakarta dan Palembang akhir 18
Agustus-2 September itu.
Justru Asian Para Games ini, menurut Raja Okto, menggunakan euforia kesuksesan Asian Games seperti riding the wave atau main surfing. “Jadi
momentumnya kita gunakan. Jadi yang menang harus Indonesia, kita
berkompetisi dengan Incheon (Korsel) dan Guangzhou (RRT),”ujarnya.
Sampai hari ini, jelas Raja Okto, secara
jumlah peserta kita sudah lebih banyak dari Incheon dan Guangzhou,
jumlah negara juga lebih banyak. Karena itu, sambung Raja Okto, nanti
pada pelaksanaannya kita harus lebih meriah dan bagus supaya bisa
menjadi benchmark baru dari Asian Para Games yang pernah ada.
“Jadi justru momentum Asian Games yang
luar bisa menjadi daya dorong yang luar biasa buat kita semua, kerjanya
menjadi lebih mudah,” terang Raja Okto.
Adapun mengenai maskot Asian Para Games
2018, Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari mengatakan, elang bandol, yang
artinya motivasi dan mobilitas.
“Ini melambangkan semangat dan energi yang luar biasa dari para atlet disabilitas yang datang ke Indonesia karena mereka adalah super human yang datang kesini semata-mata untuk berebut menaikkan bendera dan menyanyikan lagu negaranya masing-masing.
Terkait dengan iklan, Raja Okto mengaku
sudah melaporkan kepada Presiden, dan presiden memberikan atensi yang
luar biasa supaya iklan-iklan itu segera diganti.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan
pengelola GBK dan Pengelola fasilitas lainnya supaya transisi antara
Asian Games dan Asian Para Games bisa berjalan dengan baik sebelum acara
pembukaan,” kata Raja Okto.
Menpora Optimistis
Sementara itu terkait dengan target 16
medali emas dan posisi 8 besar yang ditargetkan oleh Presiden Jokowi,
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengemukakan, semua
upaya untuk melakukan persiapan sudah dilakukan.
“Pak CDM (Chef de Mission)
betul-betul secara detail teliti telah melakukan upaya besar untuk itu
termasuk mengenai pergeseran atlet dari Solo ke Jakarta, dan Presiden
dengan tim sudah memantau itu,” kata Menpora.
Tentunya, lanjut Menpora, harapan dari Presiden akan dimaksimalkan agar bagaimana keplesetnya itu bukan ke bawah tapi keatas.
“Saya yakin dengan motivasi yang
diberikan oleh Bapak Presiden tadi kepada seluruh atlet target itu akan
terpenuhi atau bahkan terlampaui insyaallah,” ucap Menpora optimistis.
#GP- YUTARI/RAH/FID/OJI/JAY/ES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar