Padang(SUMBAR).GP- Capaian imunisasi measles rubella (MR) di Kota Padang sampai
saat ini per tanggal 28 September baru diangka 30,3 persen.Sehubungan
dengan masih rendahnya capaian itu dan adanya perpanjangan waktu hingga
akhir Oktober, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang akan terus
menggencarkan berbagai upaya demi peningkatan capaian imunisasi campak
dan rubella bagi warga yang berusia 9 bulan sampai 15 tahun itu.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Feri Mulyani sewaktu kegiatan sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan MR di Kota Padang yang diikuti kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Padang di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Sabtu (29/9/2018).
Ia menyebutkan, adapun target imunisasi MR secara nasional yaitu 95 persen. Sementara capaian dari awal Agustus hingga per tanggal 28 September di Kota Padang baru menyentuh sebanyak 69.073 orang anak atau 30,3 persen. Sebagaimaa sasarannya sebanyak 227 ribu orang anak, berarti masih menyisakan lebih kurang 160 ribu lagi.
"Kalau di Sumatera Barat, Kota Padang berada diurutan kedelapan tertinggi dari 19 kabupaten/kota. Sementara di tingkat nasional Sumbar merupakan provinsi urutan ketiga terbawah untuk pencapaian imunisasi MR," aku Feri.
Oleh karena itu, ujar Feri, pihaknya tentu terus melakukan berbagai upaya bagaimana target 95 persen ini bisa dicapai. Seperti diantaranya melakukan sosialisasi ulang kepada kepala sekolah SD dan SMP selaku memiliki kelompok anak terbanyak yakni terdapat 90 ribu murid di sana.
Kemudian katanya lagi, selanjutnya DKK Padang juga akan menggandeng da'i dan penyuluh yang ada di Kota Padang.
"Kita melakukan pembekalan setelah itu melakukan sosialisasi MR dari masjid ke masjid. Insyaallah sebanyak 140 da'i kita libatkan," tuturnya.
Selanjutnya lagi, DKK Padang juga akan bersinergi dengan Forkopimda seperti Polresta, Kodim 0312/Padang, Kejari dan instansi terkait dengan masing-masing jajarannya.
"Kita mengharapkan bagaimana semuanya saling menyampaikan dan memastikan apakah anak-anak kita mulai berusia 9 bulan sampai 15 tahun sudah imunisasi MR atau belum. Kalau belum mari segerakan,” imbaunya lagi.
Lebih lanjut Feri Mulyani memaparkan, mengejar target 95 persen imunisasi MR di Kota Padang juga melakukan penyuluhan secara berkelompok bagaimana menjelaskan kepada masyarakat bahwa pentingnya imunisasi MR bagi anak mulai berusia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Imunisasi ini juga ditegaskan tidak haram karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bahwa agama tidak melarangnya," tandasnya mengakhiri.
Sementara itu, Walikota Padang diwakili Asisten Administrasi Didi Aryadi sewaktu membuka sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan MR di Kota Padang mengatakan, sebagaimana diketahui penyakit campak dan rubella adalah penyakit infeksi yang menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular bagi anak dan orang dewasa yang belum melakukan imunisasi campak dan rubella.
"Dimana campak dapat menyebabkan komplikasi mulai penyakit radang paru, radang otak, gizi buruk, kebutaan bahkan sampai kematian. Sedangkan penyakit rubella dapat menyebabkan bila menular ke ibu hamil pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan bagi bayi yang baru lahir," jelasnya.
Oleh karena itu, tak ada jalan lain selain melakukan imunisasi MR, karena bahayanya sangat besar bagi perkembangan anak-anak kita dan juga orang dewasa.
"Mari kita semua sukseskan imunisasi MR ini demi masa depan bangsa dan generasi muda kita di masa yang akan datang. Apalagi Indonesia merupakan salah satu dari 6 negara tertinggi di dunia. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin MR dengan satu kali penyuntikan dapat mencegah dua penyakit sekaligus," terang Didi.
#GP- NEL/Hms/David.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Feri Mulyani sewaktu kegiatan sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan MR di Kota Padang yang diikuti kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Padang di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Sabtu (29/9/2018).
Ia menyebutkan, adapun target imunisasi MR secara nasional yaitu 95 persen. Sementara capaian dari awal Agustus hingga per tanggal 28 September di Kota Padang baru menyentuh sebanyak 69.073 orang anak atau 30,3 persen. Sebagaimaa sasarannya sebanyak 227 ribu orang anak, berarti masih menyisakan lebih kurang 160 ribu lagi.
"Kalau di Sumatera Barat, Kota Padang berada diurutan kedelapan tertinggi dari 19 kabupaten/kota. Sementara di tingkat nasional Sumbar merupakan provinsi urutan ketiga terbawah untuk pencapaian imunisasi MR," aku Feri.
Oleh karena itu, ujar Feri, pihaknya tentu terus melakukan berbagai upaya bagaimana target 95 persen ini bisa dicapai. Seperti diantaranya melakukan sosialisasi ulang kepada kepala sekolah SD dan SMP selaku memiliki kelompok anak terbanyak yakni terdapat 90 ribu murid di sana.
Kemudian katanya lagi, selanjutnya DKK Padang juga akan menggandeng da'i dan penyuluh yang ada di Kota Padang.
"Kita melakukan pembekalan setelah itu melakukan sosialisasi MR dari masjid ke masjid. Insyaallah sebanyak 140 da'i kita libatkan," tuturnya.
Selanjutnya lagi, DKK Padang juga akan bersinergi dengan Forkopimda seperti Polresta, Kodim 0312/Padang, Kejari dan instansi terkait dengan masing-masing jajarannya.
"Kita mengharapkan bagaimana semuanya saling menyampaikan dan memastikan apakah anak-anak kita mulai berusia 9 bulan sampai 15 tahun sudah imunisasi MR atau belum. Kalau belum mari segerakan,” imbaunya lagi.
Lebih lanjut Feri Mulyani memaparkan, mengejar target 95 persen imunisasi MR di Kota Padang juga melakukan penyuluhan secara berkelompok bagaimana menjelaskan kepada masyarakat bahwa pentingnya imunisasi MR bagi anak mulai berusia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Imunisasi ini juga ditegaskan tidak haram karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bahwa agama tidak melarangnya," tandasnya mengakhiri.
Sementara itu, Walikota Padang diwakili Asisten Administrasi Didi Aryadi sewaktu membuka sosialisasi dan evaluasi pelaksanaan MR di Kota Padang mengatakan, sebagaimana diketahui penyakit campak dan rubella adalah penyakit infeksi yang menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular bagi anak dan orang dewasa yang belum melakukan imunisasi campak dan rubella.
"Dimana campak dapat menyebabkan komplikasi mulai penyakit radang paru, radang otak, gizi buruk, kebutaan bahkan sampai kematian. Sedangkan penyakit rubella dapat menyebabkan bila menular ke ibu hamil pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan bagi bayi yang baru lahir," jelasnya.
Oleh karena itu, tak ada jalan lain selain melakukan imunisasi MR, karena bahayanya sangat besar bagi perkembangan anak-anak kita dan juga orang dewasa.
"Mari kita semua sukseskan imunisasi MR ini demi masa depan bangsa dan generasi muda kita di masa yang akan datang. Apalagi Indonesia merupakan salah satu dari 6 negara tertinggi di dunia. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin MR dengan satu kali penyuntikan dapat mencegah dua penyakit sekaligus," terang Didi.
#GP- NEL/Hms/David.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar