TAMPAK: Presiden saat memberikan amanat pada apel NTB Bangun Kembali di Lapangan Bola Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, Provinsi NTB, Senin (3/9). (Foto: BPMI)
Lombok(NTB).GP- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Apel Siaga NTB Bangun Kembali di Lapangan Bola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (3/9). Apel tersebut diikuti sekitar 2.250 relawan dari berbagai unsur.
Dalam arahannya, Presiden mengatakan bahwa tahapan tanggap darurat telah berlalu dan sekarang mulai masuk ke tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi kembali NTB. Adapun tahapan pertama yang ingin dikerjakan adalah yang berkaitan dengan fasilitas publik seperti pasar, puskesmas, sekolah, serta masjid dan musala.
“Kemarin saya melihat beberapa sudah mulai dikerjakan yang dikomandani oleh Kementerian PU,” kata Presiden.
TAMPAK: Presiden berdialog dengan para relawan di Lapangan Bola Gunung Sari, Kec. Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, Provinsi NTB, Senin (3/9). (Foto: BPMI)yang tahan gempa.
Seperti diketahui, kemarin Presiden telah menyerahkan bantuan secara langsung untuk rekonstruksi rumah masyarakat baik yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan sebanyak 5.293 rumah.
“Semuanya memang perlu dilihat di lapangan, diverifikasi. Untuk dipastikan bahwa memang bantuan itu harus diberikan memerlukan waktu. Oleh sebab itu kemarin baru 5.293 (rumah),” lanjutnya.
Kepala Negara pun berpesan kepada para relawan agar membantu masyarakat dalam membangun kembali rumahnya. Presiden mengarahkan agar rumah yang dibangun nantinya merupakan rumah
“Karena kita tahu di NTB ini adalah masuk dalam ring of fire, masuk dalam lingkaran cincin api, yang kita tahu tahun 1979 di sini pernah terjadi gempa besar juga,” ucapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Presiden, dalam pembangunan rumah kembali masyarakat akan didampingi dan dikawal oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibantu oleh insinyur-insinyur muda dan mahasiswa-mahasiswa teknik. Dengan demikian, menurut Presiden, masyarakat diarahkan untuk membangun rumah yang tahan gempa, yang memakai konstruksi anti gempa.
Untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi NTB ini, Presiden menuturkan dirinya telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018. Dalam Inpres tersebut proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dipimpin langsung oleh Kementerian PUPR.
“Saya akan pantau terus, akan saya cek terus, agar NTB segera normal kembali, pulih kembali, aktifitas ekonomi dan aktifitas kehidupan sehari-hari bisa berjalan kembali dengan baik,” ujarnya.
Tak lupa, Kepala Negara pun memberikan apresiasinya kepada seluruh jajaran TNI/Polri, seluruh relawan, relawan mandiri, relawan dari BUMN, universitas, dari LSM, dari pemerintah daerah, serta seluruh jajaran PNS yang telah memberikan tenaga dan pikirannya.
“Terima kasih atas partisipasi saudara-saudara semuanya yang bekerja keras dengan solidaritas yang tinggi kepada saudara-saudara kita di NTB,” tandasnya.
Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2018
Presiden berdialog dengan para relawan di Lapangan Bola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (3/9). (Foto: BPMI)
Presiden berdialog dengan para relawan di Lapangan Bola Gunung Sari, Kec. Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, Provinsi NTB, Senin (3/9). (Foto: BPMI)
Dalam laporannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2018, hingga saat ini sudah dilaksanakan verifikasi 291 bangunan dari 972 bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilaksanakan pada 56 unit yang terdiri atas 40 unit sekolah, 4 unit rumah ibadah masjid musala, 3 unit pasar, dan 8 unit rumah sakit puskesmas.
Sementara untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang berjumlah 125.000 unit, Menteri PUPR menuturkan telah dilakukan verifikasi untuk 32.800 unit rumah yang terdiri atas 11.400 rumah rusak ringan, 3.600 rusak sedang, dan 17.800 rusak berat. Unit rumah contoh dengan teknologi RISHA yang tahan gempa menurut Menteri PUPR, telah dibangun di 20 titik lokasi sebagai contoh pada masyarakat.
“Depo-depo bangunan di tingkat kecamatan akan segera dibuka untuk kemudahan distribusi material konstruksi sejak minggu ini dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang terjangkau yang dikoordinir oleh Kadin NTB,” kata Menteri PUPR.
Ia pun menargetkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah akan selesai dalam 6 bulan ke depan dengan cara swakelola bergotong royong dengan didampingi oleh para relawan dan fasilitator insinyur muda dan mahasiswa teknik. Sedangkan untuk fasilitas publik akan diselesaikan pada akhir 2019 yang dikerjakan oleh BUMN Karya bekerja sama dengan kontraktor lokal.
“Dengan semangat gotong royong kami semua bertekad untuk dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya Instruksi Presiden untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai fasilitas publik dan rumah masyarakat di Provinsi NTB yang akan kami ikrarkan setelah ini,” tandasnya.
Dalam apel siaga ini, selain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, tampak hadir juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi.
#GP- HELMI T/BPMI/EN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar