Padang(SUMBAR).GP- Sebanyak 20 orang Anak Jalanan (Anjal) mengikuti pelatihan
pola pembinaan terpadu kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan
Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti di Markas Komando Batalyon 133 Yudha
Sakti Air Tawar. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Wali kota
Padang, Selasa (25/9/18).
Dalam sambutannya Mahyeldi mengatakan,
begitu kompleknya permasalahan anak jalanan kadang sudah membentuk
sebuah lingkaran yang tidak jelas ujung pangkalnya.
Oleh sebab itu, untuk mengurangi aktifitas anjal di jalanan, maka perlu penanganan yang lebih serius, agar Anjal ini menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
“Ini kerjasama yang kedua kalinya dilakukan, pada tahun 2017 yang lalu sudah dilakukan hal yang sama, banyak diantara mereka sudah berubah kearah yang lebih baik,”terang Mahyeldi.
Lebih lanjut dikatakan Mahyeldi, untuk mengurangi aktifitas anak jalanan, maka diberikan pola pembinaan mental spiritual, yang perlu kita robah itu mentalnya, tanggung jawabnya, setelah itu kita berikan pelatihan, kalau anjal tersebut dalam usia sekolah kita kembalikan ke sekolah.
Disamping itu orang tuanya juga kita panggil, kita berikan pembinaan karena persolan ini tidak selesai dengan pemerintah saja, sehingga ketika anaknya kembali kepada kehidupan normalnya, orang tua sudah siap.
“Kepada orang tua yang ada di kota padang, saya mengharapkan berikanlah perhatian kepada anaknya, kita ingin di kota padang ini Anjal tidak ada lagi (zero), sehingga padang lebih kondusif lagi,”pungkas Mahyeldi.
Disamping itu pemerintah kota padang juga berusaha untuk melakukan penguatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja baru, sehingga mereka yang sudah dilatih dapat diterima pada dunia kerja.
“Apa yang kita lakukan ini bukan saja hasil yang dapat dirasakan (output), akan tetapi efek jangka panjang dari hal tersebut (outcome),” ujar Mahyeldi.
Sementara itu Komandan Batalyon 133 Yudha Sakti Endik H.S. menyampaikan Tujuan penyelenggaraan pelatihan kedisiplinan ini, yaitu untuk membentuk anak-anak yang kurang mendapat perhatian yang kesehariannya bermain dijalanan, agar menjadi manusia yang berdisiplin bertanggungajawab, memiliki mental juang yang kuat serta memiliki sikap dan kepribadian yang baik demi terwujudnya manusia yang berkualitas dan berprestasi sesuai dengan pancasila.
Latihan ini dilaksanakan selama 6 (Enam) hari, dengan jadwalnya yang sangat padat, mulai dari bangun pagi jam 04.00 sampai jam 10.00 malam. Anjal ini kita latih bagaimana disiplin militer,cara berbicara,cara bertingkah laku ala militer, cara menjawab salam, yang penting lagi dalam kelompok ini kita bangun jiwa korsa(kekompakan), suka dan duka dihadapi bersama satu yang bersalah semua mendapat hukuman.
“Diharapkan melalui latihan ini dapat menumbuh kembangkan kesadaran pribadi maupun kelompok , memiliki kemauan untuk maju, memiliki kemauan yang kuat untuk berubah dan tidak lagi dicap sebagai anak jalanan,”tutur Endik.
#GP- NEL/HMS/Nd/Fsl
Oleh sebab itu, untuk mengurangi aktifitas anjal di jalanan, maka perlu penanganan yang lebih serius, agar Anjal ini menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
“Ini kerjasama yang kedua kalinya dilakukan, pada tahun 2017 yang lalu sudah dilakukan hal yang sama, banyak diantara mereka sudah berubah kearah yang lebih baik,”terang Mahyeldi.
Lebih lanjut dikatakan Mahyeldi, untuk mengurangi aktifitas anak jalanan, maka diberikan pola pembinaan mental spiritual, yang perlu kita robah itu mentalnya, tanggung jawabnya, setelah itu kita berikan pelatihan, kalau anjal tersebut dalam usia sekolah kita kembalikan ke sekolah.
Disamping itu orang tuanya juga kita panggil, kita berikan pembinaan karena persolan ini tidak selesai dengan pemerintah saja, sehingga ketika anaknya kembali kepada kehidupan normalnya, orang tua sudah siap.
“Kepada orang tua yang ada di kota padang, saya mengharapkan berikanlah perhatian kepada anaknya, kita ingin di kota padang ini Anjal tidak ada lagi (zero), sehingga padang lebih kondusif lagi,”pungkas Mahyeldi.
Disamping itu pemerintah kota padang juga berusaha untuk melakukan penguatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja baru, sehingga mereka yang sudah dilatih dapat diterima pada dunia kerja.
“Apa yang kita lakukan ini bukan saja hasil yang dapat dirasakan (output), akan tetapi efek jangka panjang dari hal tersebut (outcome),” ujar Mahyeldi.
Sementara itu Komandan Batalyon 133 Yudha Sakti Endik H.S. menyampaikan Tujuan penyelenggaraan pelatihan kedisiplinan ini, yaitu untuk membentuk anak-anak yang kurang mendapat perhatian yang kesehariannya bermain dijalanan, agar menjadi manusia yang berdisiplin bertanggungajawab, memiliki mental juang yang kuat serta memiliki sikap dan kepribadian yang baik demi terwujudnya manusia yang berkualitas dan berprestasi sesuai dengan pancasila.
Latihan ini dilaksanakan selama 6 (Enam) hari, dengan jadwalnya yang sangat padat, mulai dari bangun pagi jam 04.00 sampai jam 10.00 malam. Anjal ini kita latih bagaimana disiplin militer,cara berbicara,cara bertingkah laku ala militer, cara menjawab salam, yang penting lagi dalam kelompok ini kita bangun jiwa korsa(kekompakan), suka dan duka dihadapi bersama satu yang bersalah semua mendapat hukuman.
“Diharapkan melalui latihan ini dapat menumbuh kembangkan kesadaran pribadi maupun kelompok , memiliki kemauan untuk maju, memiliki kemauan yang kuat untuk berubah dan tidak lagi dicap sebagai anak jalanan,”tutur Endik.
#GP- NEL/HMS/Nd/Fsl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar