Padang(SUMBAR).GP- Lombok berduka akibat bencana gempa 7.0 SR yang menimbulkan jatuhnya puluhan korban jiwa. Pemerintah Kota Padang turut berempati terhadap bencana tersebut.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah langsung menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkoordinir penggalangan dana. Nantinya dana tersebut akan dikirim untuk membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kita turut prihatin atas bencana gempa Lombok. Saya dengar lebih dari 120 jiwa meninggal dunia, ratusan luka-luka dan banyak bangunan rusak," kata Mahyeldi disela kegiatan seminar Indonesia-IOLGF di Hotel Grand Inna Padang, Senin (6/8/2018).
Walikota mengatakan, Pemko Padang akan membantu korban gempa Lombok, karena Padang juga pernah dibantu.
"Kita harus membantu, karena waktu gempa Padang dulu, kita juga dibantu," ujar Walikota.
Seperti diinformasikan, gempa awal terjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 6,8 SR dan tidak menimbulkan potensi tsunami. Beberapa saat kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercatat 7 SR dengan potensi tsunami.
Tsunami yang diawali gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) telah menyentuh daratan. Ketinggian tsunami disebut di bawah setengah meter.
#GP-NEL.
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah langsung menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkoordinir penggalangan dana. Nantinya dana tersebut akan dikirim untuk membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Kita turut prihatin atas bencana gempa Lombok. Saya dengar lebih dari 120 jiwa meninggal dunia, ratusan luka-luka dan banyak bangunan rusak," kata Mahyeldi disela kegiatan seminar Indonesia-IOLGF di Hotel Grand Inna Padang, Senin (6/8/2018).
Walikota mengatakan, Pemko Padang akan membantu korban gempa Lombok, karena Padang juga pernah dibantu.
"Kita harus membantu, karena waktu gempa Padang dulu, kita juga dibantu," ujar Walikota.
Seperti diinformasikan, gempa awal terjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 6,8 SR dan tidak menimbulkan potensi tsunami. Beberapa saat kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercatat 7 SR dengan potensi tsunami.
Tsunami yang diawali gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) telah menyentuh daratan. Ketinggian tsunami disebut di bawah setengah meter.
#GP-NEL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar