Padang Panjang (SUMBAR).GP- untuk Arif dan Khairul yang lulus di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir terus mengalir. Setelah wartawan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Padang Panjang, juga turut memberikan sumbangan, Kamis, (9/8), Pensiunan .
"Salah seorang Pensiunan baru saja mengabari saya, bahwa nomor rekening Arif sudah dia kirimi Rp. 600 ribu. Nomor rekening Khairul tidak cocok dengan namanya. Terus saya katakan bahwa itu nomor rekening orang tua laki laki Khairul atas nama Syatrul Hafzi. Kirim saja ke situ," kata Ampera Salim Sekretaris Dinas Kominfo Padang Panjang, di kantornya Kamis, (9/8).
Dia sengaja tidak menyebut nama untuk menjaga keikhlasan yang bersangkutan.
Ampera dan Syamdudarman Ketua PWI Padang Panjang, yang dijumpai Arif dan Khairul, beberapa hari sebelumnya, mengatakan, bahwa pemberian sumbangan dapat diberikan langsung ke rekening Arif dan Khairul.
Bila menitipkan juga bisa. Nanti akan berikan kepada kedua siswa itu. Sebagian wartawan dan ASN Padang Panjang menitipkan donasinya kepada Ampera. "Tadi ada yang nitip ke saya Rp. 200 ribu. Kemarin ada Rp. 50 ribu," kata pria yang suka pakai peci putih itu.
Menurut Ampera, jika ada donatur yang ingin mengirimkan langsung ke rekening Arif dan Khairul itu lebih baik. Disebutkan Rek. BRI a/n. Arif Rahmatul Aji no. 546201011499534. Sedang Rek BRI Khairul Amal El Hifzi no. 546201011143531 a/n nomor Syatrul Hafzi ayahanda Khairul.
Sementara Syamsudarman, menyebutkan, Arif dan Khairul merupakan anak cerdas dari keluarga kurang mampu dari Kayutanam, Padang Pariaman, Sumbar.
Arif lulusan MAN 2 Lima Kaum, Batusangkar dan juga Santri Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Tanah Datar. Sedangkan Khairul siswa MAKM Kauman Padang Panjang.
Mereka terhitung tamat 2018 dan lulus tes untuk kuliah ke Mesir. Karena itu kepada donatur yang ingin membantu diharap sangat uluran tangannya.
Saat ini Khairul Amal El Hifzi ( 19) dan Arif Rahmatul Aji (19) harap-harap cemas. Keduanya diterima di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir. Namun kedua tidak punya uang. Jika mengharapkan dari orangtua mereka saja tidaklah akan tercapai.
Khairul baru bisa mengumpulkan uang Rp. 7 jutaan. Sedangkan Arif baru Rp. 4 juta. Pengakuan keduanya, uang tersebut pun berasal dari sumbangan orang-orang yang peduli kepada mereka. Sedangkan biaya ke Mesir diperlukan masing masing sekitar Rp.30 juta. Untuk mencukupi kekurangan itulah diperlukan donasi dari masyarakat luas.
Kairul merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami istri Syatrul Hafzi –Triwales Asih Indriani. Syatrul bekerja sebagai mekanik kecil-kecilan, sedangkan istrinya hanyalah seorang ibu rumahtangga.
Sementara Arif anak ke enam dari tujuh bersaudara pasangan suami istri Ajirin dengan Mawarni Murni. Ajir hidup bertani di Lubuk Napa, Anduring, Kayutanam. Ibunda Arif hanyalah seorang ibu rumahtangga dan dalam keseharian membantu suaminya sebagai petani di ladang.
Semenjak dinyatakan lulus di Universitas Al Azhar melalui Kementerian Agama RI 30 Juni 2018 lalu, keduanya benar-benar bangga. Tidak mudah untuk lulus. Keduanya bersaing dengan 7.000-an calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Sebelumnya, setelah mendaftar secara online Kahrul menjalni ujian tertulis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan Arif mengikuti tes di UIN Susqa Riau di Pekanbaru dan dinyatakan lulus.
Namun di balik rasa bangga kelulusan itu, baik Khairul dan Arif terkendala dengan biaya kuliah yang diperlukan.
Uang puluhan juta yang dibutuhkan tidak mudah didapat. Mengandalkan uang dari orang tua saja tidaklah mungkin. Berapa benarlah penghasilkan kedua orang tua mereka. Untuk hidup sehari-hari saja sudah berhemat-hemat. Adik-adik Arif juga butuh biaya sekolah.
Pengakuan Arif dan Khairul, saat ini paspor sudah mereka siapkan termasuk persyaratan lain yang dibutuhkan.
Arif Rahmatul Aji terbilang anak berprestasi. Tahun 2017 Arif merupakan juara pertama lomba musabaqah fahmil Quran pada pekan musbaqah kampus (PKMK) tingkat SLTA se-Sumatra Barat.
Di tahun yang sama Arif terbaik dua MTQ Smanssu Gempati Muharram ke-6 tingkat SLTA se-Sumbar dan juara pertama Olimpiade Toafl dalam lomba bertema Opitimalisasi dan eksistensi bahasa Arab dan seni berbahasa dan berbudaya di bumi Minangkabau. Sedangkan di bangku sekolah, berkali-kali tampil sebagai juara di kelasnya.
Tidak jauh beda dengan Khairul. Ia berhasil menampatkan pendidikan di MAKN Kauman Padang Panjang dengan nilai rata-rata 83 dan dari bangku kelas I sampai tiga di Kauman, berkali-kali juara kelas diraihnya. Paling tidak tiap menerima rapor semesnter masuk 10 besar.
"Menunggu jadwal keberangkatan ke Mesir September mendatang, kini keduanya berupaya menghubungi orang-orang yang peduli pada mereka. Ditunggu kepedulian kita bersama," kata Syamsudarman.
#GP-CE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar