JAKARTA.GP- Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Utara, PT Indonesia Power UPJP Priok dan pihak lainnya, meresmikan Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda, Jumat (24/8), di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasi tersebut merupakan wadah pemberdayaan para mantan pecandu narkoba, yang telah direhabilitasi. Pendirian rumah, menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power UPJP Priok.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengapresiasi pendirian Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda, hadirnya rumah bisa menjadi solusi penanganan masalah pecandu narkoba. "Ini, Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda bermanfaat
untuk masyarakat bukan hanya sekarang tapi juga masa yang akan datang," kata Syamsuddin.
Hari ini adalah hari yang luar biasa yang dibuat oleh Indonesia Power (IP), dan berharap pendirian Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda tidak hanya satu, tapi di banyak lokasi lainnya. Selain itu, program pemberdayaan di tempat tersebut juga diharapkan semakin baik atau meningkat, sebab kita sadar penanganan masalah narkoba dan pengguna harus melibatkan banyak pihak.
"Kita harapkan seluruh masyarakat atau seluruh pemakai kembalilah ke jalan yang baik, ke jalan yang benar. Supaya nanti kita berguna bagi masyarakat, yang berguna bagi bangsa dan negara," ujarnya.
General Manager PT Indonesia Power (IP) UPJP Priok, Rahmat Handoko mengungkapkan selain fasilitas tempat pemberdayaan, pelatihan juga diberikan anak perusahaan PLN ini terhadap penghuni Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda. Selain mendirikan fasilitas, kami telah memberikan pelatihan untuk pembuatan roti, yang terbaru membuat karya dari kertas daur ulang.
"Kedepan, diharapkan tempat tersebut semakin berkembang dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar, terutama dalam pencegahan peredaran narkoba. Salah satu caranya, dengan menghadirkan berbagai kegiatan kreatif dan inovatif, sehingga membuat generasi muda di wilayah itu disibukkan dengan hal-hal positif," kata Rahmat.
Lebih lanjut, kata Rahmat mengungkapkan nantinya penghuni Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda bukan hanya mantan pecandu, tapi juga masyarakat lainnya. Kampung Muara Bahari sendiri diketahui merupakan salah satu kawasan pengguna dan pengedar narkoba terbesar di Jakarta Utara.
"Memang untuk saat ini karena masih baru, secara kuantitas produk yang dihasilkan di tempat ini masih minim. Namun ke depannya akan kita ditingkatkan, juga memberikan pendampingan para ahli saat pembuatan produk oleh mereka dan mencarikan pasar untuk menjual produk," ungkap Rahmat.
Semantara itu, Yuli (19), mantan pecandu sabu-sabu, mengaku senang memiliki wadah pemberdayaan seperti Rumah Kreatif dan Inovasi Anak Muda, sebab, dengan begitu dirinya tak memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana menikmati narkoba kembali. Saya juga kan sudah ikut rehabilitasi selama setahun sebelumnya.
"Sejak dua bulan belakangan ia mengikuti program pemberdayaan yang digelar BNN bersama Indonesia Power, hasilnya perempuan yang mengkonsumsi sabu sejak usia 15 tahun itu mampu membuat berbagai kerajinan tangan.
Bisa buat frame foto, tas, boks tisu, kado. Semua bahannya dari kertas bekas atau pelepah pisang," ujar perempuan yang pernah ditangkap BNN pada 2017 itu.
#GP-SAWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar