JAKARTA.GP- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mendapat amanah untuk memimpin tim reaksi cepat tanggap darurat penanggulangan bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dari Presiden Joko Widodo. Saat ini, tim sedang menyusun satu rencana bantuan cepat untuk segera meringankan beban dan penderitaan masyarakat yang menjadi korban gempa.
“Saya sedang menyusun satu rencana bantuan cepat untuk segera meringankan beban masyarakat karena kebetulan pada saat bencana itu saya sedang melakukan konferensi di sini, konferensi internasional untuk melawan terorisme dan radikalisme, ada sembilan negara. Sehingga saya langsung menunda rapat itu, menunda persidangan sampai nanti saya beri tahukan pada saat yang tepat. Kemudian, saya atas petunjuk Presiden saya langsung menangani, memimpin langsung reaksi cepat bagaimana supaya bisa meringankan dan bisa mengurangi korban bencana dan sekarang saya sedang rapat di poskonya,” ujar Menko Polhukam di Korem Lombok, NTB, Senin (6/8/2018).
Menko Polhukam mengatakan, untuk di kawasan-kawasan yang terkena bencana, sudah bergerak Gubernur NTB dan Kepala BNPB. Mereka akan berkomunikasi dengan Menko Polhukam untuk mengkoordinasikan langkah-langkah dan bantuan-bantuan yang segera dibutuhkan.
Berdasarkan laporan yang diterima di daerah, tercatat sudah 82 orang yang meninggal. Untuk di Gili Terawangan bertambah korban meninggal menjadi 8 orang dan kemungkinan masih bertambah karena perlu digali lagi rumah-rumah bangunan yang roboh, yang didalamnya masih tertimbun korban-korban bencana sehingga masih memerlukan waktu.
Menko Polhukam mengatakan, Gili Terawangan menjadi lokasi yang cukup parah karena banyak sekali bangunan yang roboh. Saat ini memang butuh evakuasi dan ini tim sudah minta dari TNI AL untuk segera mengirimkan KRI KST ke Gili Terawangan melakukan evakuasi.
Kemudian juga dari lapangan tim mendapat laporan bahwa masyarakat kebanyakan tidak lagi berani tinggal di rumah sehingga perlu tenda-tenda darurat. Tim sudah meminta dan sudah dikirimkan lewat pesawat charter untuk pengiriman 100 tenda darurat untuk masyarakat.
“Kemudian juga air bersih ternyata memang sangat dibutuhkan dan kita sudah minta kepada daerah untuk menggunakan dana siap pakai untuk memberikan air bersih kepada masyarakat. Dan kemudian dengan PUPR kita sudah minta untuk segera dikirim alat-alat berat untuk segera dibantu membersihkan puing-puing atau timbunan yang barangkali di dalamnya masih ada korban,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Mengenai bantuan cepat, Menko Polhukam mengatakan sudah ada beberapa hal yang telah dilaksanakan. Misalnya, Rumah Sakit Bhayangkara yang segera mengerahkan pasukannya ke lokasi bencana untuk menolong masyarakat. Kemudian pagi ini, ada dua penerbangan pesawat Hercules yang akan dikirim ke daerah bencana untuk membawa mariner dan bantuan-bantuan berupa tenda, makanan, air, obat-obatan dan sebagainya dengan berat 4 ton 710 kilogram.
“Juga kita sudah mendapatkan laporan bahwa ada pasukan Kostrad dari divisi 2 yang akan segera dikirim ke daerah bencana untuk menanggulangi pembersihan puing-puing yang masih ada korban di bawahnya. Ini juga 500 anggota Pasukan Brimob dari Surabaya, Jakarta di berangkatkan,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Namun yang terpenting semua fasilitas di sini dikerahkan untuk mengurangi korban. Misalnya ada 12 mobil tangki yang dikirim dari Sumbawa untuk membawa air bersih. kemudian dari TNI juga sudah mengirimkan KRI Suharso, kapal rumah sakit yang nanti akan bertindak sebagai rumah sakit darurat di daerah Lombok Utara. “Mereka sedang loading membawa pasukan medic dan obat-obatan, perjalanan kurang lebih 2 hari,” kata Menko Polhukam Wiranto.
“Jadi sudah cukup banyak yang segera dilakukan untuk meringankaan bencana yang sedang terjadi ini,” sambungnya.
#GP-SAWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar