Padang(SUMBAR).GP- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sumatera Barat (Sumbar), mengutuk keras terhadap pemukulan yang diperlakukan kepada seorang pewarta/jurnalis perempuan Kompas TV di Kota Jambi Jumat kemeren.
Menyikapi hal ini, Ketua DPD PPWI Sumbar Syafrizal didampingi Wakil Ketua Bidang Organisasi Rifnaldi pada www.goparlement.com di ruang kerjanya, Minggu 5 Agustus 2018 mengatakan, pemukulan yang dilakukan terhadap jurnalis perempuan Kompas TV di Jambi yakni Suci Annisa (28) pada Jumat (3/8) sore kemaren itu, adalah sebagai bentuk ancaman serius terhadap kemerdekaan pers dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai informasi kepada publik.
"Kita sangat menyayangkan sikap arogan yang telah dilakukan oleh oknum petugas pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Games, saat melakukan pengaman estafet di Kota Jambi kemaren," kata Syafrizal dan Rifnaldi menjawab www.goparlement.com.
DPD PPWI Sumatera Barat, juga mengecam keras tindakan pemukulan yang telah dilakukan oknum ini, apa lagi terhadap pewarta perempuan yang sedang menjalankan tugas jurnalisnya.
"Tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Gameshal tersebut jelas telah bertentangan dengan Undang-Undang tentang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 18, dan sanksi ancamannya adalah Pidana dan Denda," katanya.
Kecaman itu juga disampaikan oleh kuasa hukum DPD PPWI Sumbar, Atun, SH dan Hariyanto, SS, SH, apapun alasannya, tindakan pemukulan ataupun kekerasan lainnya di negara NKRI ini, tidak diperbolehkan, apa lagi kepada seseorang pewarta/jurnalis yang sedang menjalankan tugas-tugas peliputan, kata Atun, SH dan Hariyanto, SS, SH.,
Pemberitan dari beberapa media diketahui, pemukulan yang terjadi di kawasan Lampu Merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kota Jambi ini, ditenggarai terjadi saat Suci tengah melakukan pengambilan gambar dengan kameranya.
Entah mengapa, tiba-tiba saja ia dipukul dengan keras di bagian ulu hati. Tindak kekerasan tersebut, menurut Suci, mengakibatkan di ulu hatinya sakit luar biasa. Ketika ia bertanya dan komplain, kenapa ia dipukul, petugas tersebut tidak meladeni dengan baik, tapi malah bersikap kasar.
"Kami meminta kepada pihak terkait, agar kasus ini diproses secara hukum yang berlaku di NKRI ini, supaya kedepannya hal serupa tidak terjadi kembali," pinta pengurus DPD PPWI Sumbar.
#GP-RED
Menyikapi hal ini, Ketua DPD PPWI Sumbar Syafrizal didampingi Wakil Ketua Bidang Organisasi Rifnaldi pada www.goparlement.com di ruang kerjanya, Minggu 5 Agustus 2018 mengatakan, pemukulan yang dilakukan terhadap jurnalis perempuan Kompas TV di Jambi yakni Suci Annisa (28) pada Jumat (3/8) sore kemaren itu, adalah sebagai bentuk ancaman serius terhadap kemerdekaan pers dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai informasi kepada publik.
"Kita sangat menyayangkan sikap arogan yang telah dilakukan oleh oknum petugas pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Games, saat melakukan pengaman estafet di Kota Jambi kemaren," kata Syafrizal dan Rifnaldi menjawab www.goparlement.com.
DPD PPWI Sumatera Barat, juga mengecam keras tindakan pemukulan yang telah dilakukan oknum ini, apa lagi terhadap pewarta perempuan yang sedang menjalankan tugas jurnalisnya.
"Tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Gameshal tersebut jelas telah bertentangan dengan Undang-Undang tentang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 18, dan sanksi ancamannya adalah Pidana dan Denda," katanya.
Kecaman itu juga disampaikan oleh kuasa hukum DPD PPWI Sumbar, Atun, SH dan Hariyanto, SS, SH, apapun alasannya, tindakan pemukulan ataupun kekerasan lainnya di negara NKRI ini, tidak diperbolehkan, apa lagi kepada seseorang pewarta/jurnalis yang sedang menjalankan tugas-tugas peliputan, kata Atun, SH dan Hariyanto, SS, SH.,
Pemberitan dari beberapa media diketahui, pemukulan yang terjadi di kawasan Lampu Merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kota Jambi ini, ditenggarai terjadi saat Suci tengah melakukan pengambilan gambar dengan kameranya.
Entah mengapa, tiba-tiba saja ia dipukul dengan keras di bagian ulu hati. Tindak kekerasan tersebut, menurut Suci, mengakibatkan di ulu hatinya sakit luar biasa. Ketika ia bertanya dan komplain, kenapa ia dipukul, petugas tersebut tidak meladeni dengan baik, tapi malah bersikap kasar.
"Kami meminta kepada pihak terkait, agar kasus ini diproses secara hukum yang berlaku di NKRI ini, supaya kedepannya hal serupa tidak terjadi kembali," pinta pengurus DPD PPWI Sumbar.
#GP-RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar