Purwokerto(JATENG).GP- Menggoreng
dan makan "Tempe Mendoan" massal di Purwokerto, torehkan hasil Rekor
Indonesia dan Dunia, Sabtu (25/8/2018) di Hotel Meotel by Daffam
Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam
rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-73, HUT Ke-57
Korem 071/Wijayakusuma dan HUT Ke-2 Meotel Purwokerto by Dafam, Korem
071/Wk bekerjasama dengan Hotel Meotel Purwokerto lakukan exsebisi
massal untuk menorehkan prestasi terbaik bersama segenap komponen dan
elemen masyarakat khususnya diwilayah Banyumas.
Disamping
untuk menorehkan prestasi, kegiatan tersebut juga sebagai wahana
mengangkat nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Banyumas.
Hal
tersebut, sesuai penyampaian Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani
Wardhana, S.Sos., M.M., dalam sambutannya yang disampaikan Ws. Kasrem
071/Wk Letkol Inf Drs. Fajari pada acara Pemecahan Rekor Leprid
Menggoreng Mendoan Terbanyak dalam rangka memperingati HUT Ke-73
Republik Indonesia, HUT Ke-57 Korem 071/Wk dan HUT Ke-2 Hotel Meotel by
Daffam Purwokerto.
Dikatakan,
kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat untuk mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal yang ada di Banyumas khususnya kuliner, tempe mendoan
merupakan salah satu jenis makanan khas masyarakat Banyumas. "Pemecahan
rekor Leprid ini diharapkan dapat mengangkat kuliner tempe mendoan
menjadi lebih populer tidak hanya ditingkat lokal, nasional saja namun
hingga mendunia", terangnya.
Rekor
Leprid menggoreng tempe mendoan dilakukan dengan menggoreng 17.818
mendoan dengan 45 penggorengan dan 45 ahli masak atau chef dari
persatuan chef profesional Indonesia (PCPI) dalam waktu 73 menit, serta
makan mendoan masal terbanyak.
Untuk
bahan menggunakan 20 ribu tempe, tepung terigu 225 kilogram, tepung
beras 40 kilogram, tepung tapioka 40 kilogram, minyak goreng 270 liter,
garam 10 kilogram, bawang putih 5 kilogram, ketumbar 2 kilogram, kencur 2
kilogram, muncang 15 kilogram, kecap 19,2 kilogram, dan bumbu penyedap
rasa 12 kilogram.
Dengan
menggandeng lembaga pencatat prestasi Indonesia dan dunia (LEPRID),
Meotel Purwokerto telah memecahkan rekor dunia terbaru menggoreng
mendoan terbanyak serta makan mendoan masal terbanyak dalam satu waktu.
Rekor
sebelumnya pernah dipecahkan pada tahun 2012 di Kabupaten Wonosobo
dengan 12.812 membuat tempe kemul dalam waktu 90 menit dengan
menggunakan 60 penggorengan.
Sementara
itu, General Manager Meotel Purwokerto, Andre H. Binawan sebagai
penggagas ide dalam jumpa persnya menjelaskan, tujuan dari pemecahan
rekor untuk memperkenalkan mendoan sebagai makanan khas Banyumas kepada
dunia agar sejajar dengan rendang, sate, nasi goreng dan lainnya.
“Banyumas
tidak boleh kalah. Banyumas harus menunjukkan ciri khasnya, mendoan
adalah makanan khas kita, bukan dari negara lain. Dan Purwokerto serta
Banyumas merupakan daerah tujuan wisata. Purwokerto tidak identik dengan
Baturraden, namun ada desa pengrajin tempe salah satunya Desa Pliken
Kec. Sokaraja Kab. Banyumas. Kegiatan ini juga ingin mengangkat nama
Banyumas khususnya dan kalau ke Banyumas tidak lagi hanya ke Baturraden,
namun ada Desa Pliken kemudian beberapa lagi obyek wisatanya seperti
curug-curug atau air terjun alami. Kalau boleh dibilang, Banyumas sangat
terkenal dengan curugnya, dan satu yang tidak boleh lupa Tempe
Mendoan”, terangnya dalam jumpa pers.
Sementara
itu, Ketua Umum LEPRID, Paulus Panka mengatakan, tempe mendoan yang
digoreng sebanyak 17.818 dalam waktu 73 menit dan makan mendoan masal
terbanyak (1.535 peserta yang makan) merupakan rekor baru di
Lembaganya.
”Dan Leprid mencatat rekor ini pada urutan yang ke-389 dan juga 390 karena ada dua rekor”, ungkapnya.
Pemecahan rekor menggoreng dan makan tempe mendoan masal terbanyak mendapat apresiasi dari Pejabat Bupati Banyumas Budi Wibowo.
"Dengan
pemecahan rekor tersebut diharapkan bisa berdampak positif terhadap
perkembangan kuliner dan pariwisata di Banyumas", tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar