JAKARTA.GP- Presiden Joko Widodo meninjau jalur pejalan kaki atau pedestrian di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan infrastruktur tata kota menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, soreh kemaren.
Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB. Kedatangan Kepala Negara disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Keduanya pun turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut.
"Ya ini kita _ngecek_ persiapan terutama infrastruktur kota, fasilitas-fasilitas pejalan kaki, kemudian juga yang berkaitan dengan kebersihan kota, dan juga tentu saja _venue-venue_ yang ada di GBK. Kita melihat ya hampir semuanya sudah dikatakan selesai," ujar Presiden kepada para jurnalis selepas peninjauan.
Pada kesempatan ini, Presiden juga mencoba _pelican crossing_ atau penyeberangan dengan rambu lalu lintas di Bundaran Hotel Indonesia. _Pelican crossing_ ini menggantikan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang telah dirobohkan sebelumnya.
"Ya _(pelican crossing)_ bagus, bagus. Artinya sebetulnya fasilitas-fasilitas _pelican crossing_ ini memudahkan masyarakat untuk tidak usah naik tinggi-tinggi, itu yang pertama. Yang kedua, dari sisi estetika jembatan penyeberangan orang (JPO) itu kalau di sini ya secara estetika mengganggu. Kalau enggak ada, ya lebih cantik, lebih indah, bundaran HI ini bisa kita lihat," kata Presiden.
Terkait dengan pembongkaran JPO, Presiden mengatakan hal tersebut sudah tepat. Kalaupun ada yang belum selesai, sambungnya, akan dilanjutkan lagi setelah Asian Games.
"Memang ini pekerjaan besar. Nanti akan dilanjutkan lagi setelah Asian Games. Saya kira itu," lanjutnya.
Untuk memastikan kelancaran Asian Games, selain dari sisi infrastruktur dan tata kota, Presiden mengatakan dirinya juga akan mulai meninjau kesiapan atlet.
"Venue sudah selesai. Persiapan atlet ini nanti mulai besok ini saya mau cek untuk persiapan atletnya. Moga-moga juga semua atlet siap untuk tanding di tanggal 18," tutur Kepala Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar