Padang(SUMBAR).GP- Wakil Ketua DPRD Sumbar, Guspardi Gaus mendukung Ijtihad Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar yang menolak konsep Islam
Nusantara yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
“Kita mendukung penuh keputusan yang diambil ketua-ketua MUI
kabupaten/kota se Sumbar. Jadi putusan ini sudah matang dengan segala
kajian. Kita di DPRD sangat mendukung,” ujarnya saat ditemui , baru-baru
ini
Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya
bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.
Politisi Partai Amanat Nasional mengatakan secara pribadi ataupun
lembaga, sangat mendukung kebijakan yang diambil MUI Sumbar. Apalagi
putusan putusan itu diambil bersifat kolektif atau kelembagaan bersarkan
rapat pleno, bukan putusan dari Ketua MUI saja.
Menurutnya, karena ini dikeluarkan MUI Sumbar, tentunya putusan
tersebut bersifat lokal, ini dalam rangka memberikan kenyamanan kepada
umat Islam di Sumbar, agar tidak lahir interpretasi yang menyesatkan
umat, menimbulkan prilaku aneh, seperti shalat dengan ragam bahasa
daerah-daerah tertentu.
Untuk itu dia menegaskan, tidak perlu MUI Pusat melakukan intervensi,
kebijakan apalagi mengancam MUI Sumbar. Guspardi menilai istilah Islam
Nusantara hanya memicu pengkotak-kotakan agama Islam, padahal Islam itu
sendiri adalah rahmatan lil alamin atau membawa rahmat untuk seluruh
umat di dunia.
“Karena selama ini tak ada yang namanya Islam timur tengah, atau
merek Islam Asia atau sejenisnya. Ini hanya akan menimbulkan masalah,”
tegas politisi yang pernah menjadi dosen selama 15 tahun di IAIN Syarif
Hidayatullah yang kini dikenal dengan nama Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebelumnya, sejak mengeluarkan pernyataan sikap menolak istilah Islam
Nusantara sejumlah intervensi diterima MUI Sumbar. Diantaranya, dari
Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar agama dan
Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin yang meminta agar ulama Sumbar
tidak menolak wawasan keislaman yang dikembangkan Nahdlatul Ulama (NU),
yaitu Islam Nusantara. Menurut dia, sebaiknya tidak ada sikap tolak menolak antar umat Islam yang mengembangkan wawasan tertentu.
"Sebaiknya tidak perlu ada penolakan-penolakan seperti itu. Kalau ada kelompok Islam atau Ormas Islam kemudian mengembangkan satu wawasan tertentu seperti NU mengembangkan wawasan atau pikiran Islam Nusantara harus kita hargai," ujar Din saat ditemui usai konferensi pers terkait acara World Peace Forum (WPF) ke-7di Kantor CDCC, Jakarta Selatan, Kamis (26/7).
Ada juga intervensi lain dari MUI Pusat yang setuju dengan konsep
Islam Nusantara menyebut, penolakan dari Ranah Minang itu gara-gara
pemahaman yang tidak selaras.
"Itu soal pemahaman yang perlu disinkronkan saja. Maksudnya ya soal
pemahaman, di situ ada pemahaman yang belum sama frekuensinya," kata
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam di Kantor MUI, Jl Proklamasi,
Jakarta Pusat, Rabu (25/7).
#GP-NEL/REL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar