Bandung(JABAR).GP- Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat, Mayjen TNI Hartomo membuka secara resmi Pendidikan Kursus Komandan Kodim (Crash Program) T.A. 2018 yang dilaksanakan pada hari Rabu 8 Agustus 2018 bertempat di Aula Ahmad Yani Pusdikter Bandung.
Upacara dihadiri antara lain para Direktur, Sahli pejabat lingkungan Pusterad, Danpusdikter, Dansatintelter dan Ketua Persit Cab XXIV dng pengurus persit serta para tamu undangan, para Gumil, Pelatih dan Pembina jajaran Pusdikter.
Selaku Inspektur Upacara, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Hartomo dalam amanat tertulisnya mengatakan, kesempatan pendidikan ini patut disyukuri oleh para Perwira Siswa dimana dari 120 orang yang mengikuti seleksi secara ketat dan transparan, kalian yang 74 orang yang dinyatakan memenuhi syarat mengikuti pendidikan. Implementasi dari rasa syukur itu harus dibarengi dengan memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berlatih serta membina karakter.
Danpuster melanjutkan, Susdandim Crash Program TA. 2018 ini merupakan tindak lanjut dari pokok-pokok kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat di bidang personel yang diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia TNI AD yang profesional dan unggul. Profesionalisme dan keunggulan sumber daya manusia merupakan sebuah keharusan di era globlisasi saat ini.
"Munculnya bentuk-bentuk ancaman baru terhadap NKRI, sebagai akibat dari perkembangam ilmu pengetahuan dan tekhnologi, menuntut kemampuan yang unggul dari setiap personel AD untuk dapat memenangkan setiap ancaman kedaulatan NKRI," ungkapnya.
Danpusterad menambahkan, TNI AD tidak pernah berhenti mengembangkan perannya dalam upaya keikutsertaan membangun kegidupan berbangsa dan bernegara, karena TNI AD menyadari bahwa kemajuan pembangunan selama ini telah menempatkan bangsa Indonesia dalam keadaan yang lebih baik. Melalui berbagai kebijakan, pimpinan telah menetapkan program kerja dan anggaran dalam melaksanakan kegiatan secara konsisten, terpadu dan bersifat lintas sektoral dengan mempertimbangkan kesesuaian tata ruang wilayah pertahanan darat, sistem hukum dan kelembagaan yang handal, serta koordinasi dan kerja sama yang solid antara TNI AD dengan seluruh komponen bangsa, ujar Mayjen TNI Hartomo.
Danpusterad juga mengingatkan permasalahan diwilayah yang menonjol saat ini adalah konflik sosial, bencana alam, terorisme dan radikalisme, masalah perbatasan, serta menurunnya semangat nasionalisne. "Ancaman lain yang tidak kalah serius dan perlu mendapatkan perhatian adalah penyalah gunaan barkoba, yang juga telah melibatkan prajurit TNI dalam berbagai kasus," tegasnya.
Diakhir amanatnya, Danpusterad memberikan beberapa penekanan kepada perwira siswa yaitu
Pertama: Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam berfikir, bersikap dan berbuat. Kedua: Tumbuhkan komitmen dan pengembangan diri untuk menyerap ilmu pengetahuan seluas-luasnya, sebab para Pasis merupakan kader-kader pemimpin TNI AD dengan tanggung jawab yang besar dimasa depan. Ketiga: Tumbuhkan budaya berpikir kritis dan kreatif dalam rangka memberikan masukan-masukan yang positif dan kontrukstif bagi TNI AD. Keempat: Pelihara dan jaga kesehatan selama mengikuti pendidikan dan berupayalah untuk dapat mencapai prestasi terbaik. Kelima: Peduli, berbuat dan bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaan kegitan pendidikan.
Kegiatan berjalan lancar, tertib dan aman, selanjutnya Danpusterad beserta rombongan kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta api.
#GP-CE/RED.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar