Aceh Timur(ACEH).GP - Selama tiga hari berturut-turut Latihan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Lapangan Bola desa Pante Rambong kecamatan Pante Bidari kabupaten Aceh Timur yang dimulai sejak Senin (24/7/2018) lalu diselenggarakan, hari ini kegiatan tersebut secara resmi telah ditutup, kamis (26/7/2018).
Melalui Upacara Penutupan oleh Asisten II Usman yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mewakili Bupati Aceh Timur Hasballah M. Thaib, kegiatan KSB yang diikuti oleh 60 peserta tersebut secara resmi dinyatakan berakhir.
Turut hadir Komandan Koramil (Danramil) 20/Ptb Kapten Inf Wagimin mewakili Dandim 0104/Atim, Kapolres Aceh Timur diwakili oleh Kepala Satuan (Kasat) Sabhara AKP A. Yani, para Muspika se-kecamatan Pante Bidari, serta segenap komponen masyarakat desa Pante Rambong.
Dalam amanat Bupati Aceh Timur yang dibacakan oleh Usman, Kepala daerah itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta KSB yang telah meluangkan waktu guna mensukseskan kegiatan yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial RI melalui Direktur perlindungan sosial korban bencana alam, dinas sosial aceh serta dinas sosial kabupaten Aceh Timur, bukanya.
Di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan penyelenggaraannya didefinisikan sebagai serangkaian upaya meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan, tanggap darurat dan rehabilitasi.
Dalam melaksanakan penanggulangan bencana di daerah, perlu diadakan koordinasi dan kerjasama yang terintegrasi dengan berbagai pihak. Disamping itu, kompleksitas masalah yang diakibatkan oleh bencana tidak bisa dipandang dari sektor tertentu saja, melainkan harus secara menyeluruh mulai dari sektor kesehatan, sosial, pekerjaan umum, perhubungan, energi dan sumber daya mineral. Serta tenaga kerja, transmigrasi, keuangan, kehutanan, lingkungan hidup, kelautan, lembaga penelitian dan TNI-POLRI, dimana kesemuanya memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam mendukung upaya penanggulangan bencana di daerah, lanjutnya.
Selain itu, penyelenggaraan penanggulangan bencana tidak hanya pada tataran pemerintah saja, melainkan juga memerlukan perhatian dari masyarakat, swasta, lembaga non pemerintah, perguruan tinggi dan Media Pers, sehingga upaya penanggulangan bencana disadari menjadi tanggung jawab moral seluruh elemen dan semua kalangan, bacanya lagi.
Dengan ini Saya berharap atas keseriusan seluruh peserta Kampung Siaga Bencana untuk dapat melaksanakan tugas penanggulangan bencana. Saya meyakini meski pelatihan dilakukan dalam waktu yang singkat dan sangat terbatas, kesungguhan para peserta pasti akan memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan kampung siaga bencana ini, tutupnya.
Sementara Kapten Wagimin mewakili Dandim 0104/Atim mengatakan, selama tiga hari para peserta dibekali wawasan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya dan resiko bencana serta memperkuat integritas sosial para peserta agar mampu mengelola sumber daya di wilayahnya dan kemampuan analisa dalam melakukan penanggulangan bencana, imbuhnya.
Dengan ditutupnya kegiatan ini melalui Upacara Penutupan, Kampung Siaga Bencana secara resmi telah dikukuhkan, pungkas Danramil Pante Bidari.
#GP | FIRMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar