Langsa(ACEH).GP- Pelda Subandi, Bati Tuud Koramil 23/Langsa Timur bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Langsa Lama sosialisasikan tentang Penyakit Measles Rubella kepada warga Kota Langsa. Kampanye tentang penyakit yang tengah menjadi trending topik bidang kesehatan di Indonesia ini diselenggarakan di Aula Hotel Kartika jalan Jenderal Ahmad Yani No.214 Gampong Jawa kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, selasa (24/7/2018).
Adapun yang bertindak sebagai narasumber pagi itu adalah Dr. Indriany Eka Putri yang bertugas di Bidang P2P Dinas Kesehatan Langsa. Turut hadir Kepala Puskesmas Langsa Lama Edy Saputra, perwakilan Tenaga Pengajar (Guru Sekolah) setingkat SMP, SD se-kecamatan Langsa Lama serta para Kader Posyandu dan Bidan Desa diwilayah tersebut.
Dr. Indriany menjelaskan, Measles Rubella atau Campak Jerman adalah Infeksi Virus yang menyebabkan ruam merah pada tubuh. Biasanya sering terjadi pada anak-anak usia 5 (lima) hingga 9 (sembilan) tahun, akan tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Virus ini mulanya tersebar di Jerman, kemudian merambah ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia, terangnya.
Measles Rubella ringan biasanya hilang dalam waktu seminggu, bahkan tanpa pengobatan. Namun, jika terinfeksi pada wanita hamil, virus ini dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital pada janin yang dapat mengganggu perkembangan bayi bahkan bisa menyebabkan cacat lahir pada Bayi, seperti kelainan jantung, ketulian dan kerusakan otak. jelasnya lagi.
Infeksi Virus Rubella atau campak Jerman ini dapat menular dengan mudah. Penularan bisa melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi, atau bisa juga menyebar lewat udara melalui cairan batuk atau bersin dari si penderita yang kemudian terhirup atau tersentuh oleh orang lain. Gejala akan muncul dua hingga tiga minggu setelah terkontaminasi, ditandai dengan gejala demam ringan, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, lanjut Dr. Indri.
Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada obat-obatan khusus yang dapat mengatasi Infeksi Rubella. Sementara ini, obat hanya digunakan untuk mengatasi gejala. Di Indonesia sendiri sudah hampir 15.000 kasus tentang Rubella. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan pencegahan melalui diagnosa medis dan Tes Laboratorium secara berkala kemudian lakukan Vaksinasi Rubella.
Sementara Bati Tuud Pelda Subandi yang ikut mendampingi mewakili Danramil 23/Langsa Timur mengajak seluruh peserta sosialisasi agar memberikan informasi kepada sanak, saudara, kerabat dan tetangga terkait tentang Campak Jerman atau Measles Rubella.
"Mungkin belum banyak yang tahu, dengan Informasi dari anda mudah-mudahan banyak Ibu dan Bayi yang terselamatkan dari bahaya Sindrom Rubella Kongenital penyebab cacat lahir pada bayi. Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar lebih rajin mengikuti kegiatan Posyandu guna mendapatkan Vaksinasi Virus Rubella", himbaunya lagi.
#GP-FIRMAN
#GP-FIRMAN
Amin ya robbal Alamin mudah2n informasi dan harapan penulis besar manfaatnya.
BalasHapusAmin ya robbal Alamin mudah2n informasi dan harapan penulis besar manfaatnya.
BalasHapusAmin ya robbal Alamin mudah2n informasi dan harapan penulis besar manfaatnya.
BalasHapusAmin ya robbal Alamin mudah2n informasi dan harapan penulis besar manfaatnya.
BalasHapus