Dharmasraya(SUMBAR).GP- Kejuaraan Internasional Paralayang Trip Of Indonesia Seri I di Taman Aero Sport Bukit Tambun Kabupaten Dharmasraya, resmi dibuka oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Jum'at (22/06). Pembukaan kejuaraan yang ditandai dengan atraksi paralayang dan gantole ini turut dihadiri oleh Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Teguh Raharjo, Wakil Bupati Dharmasraya, H. Amrizal Dt Rajo Medan, Sekda Kabupaten Dharmasraya H. Adlisman S.sos Msi, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Dharmasraya, Kadis Ops Lanud Sutan Sahrir, Kasubdis Nardirga Mabes Angkatan Udara dan Ketua PGPI Pusat, Joko Biswarno.
Menurut laporan Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Dharmasraya, Syahrul Furqon, saat ini sudah ada 197 atlet yang melakukan registrasi untuk ambil bagian pada iven berstandar Internasional tersebut.
"Dari jumlah itu, yang sudah melakukan registrasi ulang sebanyak 127 atlet, dan kemungkinan masih akan bertambah," ujarnya.
Sementara itu, menurut Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Teguh Raharjo, ini merupakan program kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Olahraga Rekreasi yang bekerjasama dengan Federasi Aero Sport Indonesia dan Pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk membudayakan olahraga sekaligus mengembangkan potensi sport tourism di berbagai daerah di Indonesia.
Tahun ini, sebutnya, Kemenpora mengadakan iven TROI ini sebanyak lima series, yang tersebar di lima wilayah, yakni di Mantar NTB, Kemuning Karanganyar, Mandalika Lombok, dan di Mondangan Malang. Dan Dharmasraya, dipilih sebagai lokasi seri pertama dalam ajang ini.
Kemenpora, sebutnya, sengaja memilih Dharmasraya sebagai lokasi pelaksanaan seri pertama. Karena dari hasil kunjungan bersama Presiden Joko Widodo ke Dharmasraya beberapa waktu lalu, Dharmasraya diketahui mempunyai alam yang cukup bagus untuk pengembangan Sport Tourism. Ditambah lagi Dharmasraya merupakan daerah yang kaya akan histori, karena merupakan warisan Kerajaan Melayu di masa lampau.
"Kami berharap, iven ini dapat mengembangkan potensi Sport Tourism di Dharmasraya, dan Dharmasraya menjadi role model dalam pengembangan olahraga paragliding di Indonesia. Semakin banyak orang yang hadir di sini untuk berolahraga dan berwisata, tentu akan menimbulkan efek yang luar biasa dalam bidang sport tourism. Dan tentunya juga akan mengangkat ekonomi masyarakat sekitar," ungkap Teguh.
Teguh juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya yang sudah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia juga berharap, melalui iven ini, dua bulan jelang perhelatan Asian Games dan Asian Paragames 2018, dari Sumatera Barat dapat melahirkan juara Paragliding Indonesia.
"Pada Asian Games dan Asian Paragames nanti, kita harap Sumatera Barat menjadi bagian yang mencatatkan sejarah bangsa dengan menjadi peraih medali," tukuknya lagi.
Sementara itu juga, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kemenpora dan juga FASI Dharmasraya yang telah menyelenggarakan iven kejuaraan paralayang berstandar Internasional di Kabupaten Dharmasraya.
"Kegiatan ini tentunya juga dapat menjadi ajang promosi bagi kami untuk memperkenalkan potensi Dharmasraya di tingkat nasional dan juga internasional," tukas bupati.
Untuk itu, ke depan, kata bupati, pemerintah daerah bersama pihak terkait akan merancang kegiatan ini untuk menjadi iven tahunan dalam rangka mendorong pengembangan Sport Tourism di Kabupaten Dharmasraya.
"Selain itu, kami juga punya rencana untuk melaksanakan iven Kejuaraan Dragon Boat berstandar Internasional di Sungai Batanghari. Semoga terwujud. Kami, Dharmasraya, ingin berbuat yang terbaik untuk ikut mendorong kemajuan dan kejayaan olahraga di Indonesia," pungkas bupati.
#GP-Nasri.
#GP-Nasri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar