“Pembukaannya akan
dilangsungkan serentak pada Senin 21 Mei setelah shalat subuh berjamaah.
Dimana Tim Kota yang ditunjuk membukanya akan mengunjungi satu masjid
yang ditunjuk di 104 kelurahan,” terangnya.
Ia melanjutkan, terkait materi-materi dasar yang akan dibawakan
nantinya masih sama seperti tahun sebelumnya dengan dibuat oleh Tim
Perumus. Antara lain seperti akidah, ibadah, fikih, akhlak dan Alquran.
Kemudian juga ditambah materi tambahan seperti sosialisasi Generasi
Berencana (GenRe), bahaya narkoba dan sebagainya.
"Sehingga tema pada Pesantren Ramadan tahun ini yaitu, membentuk generasi rabbani yang terbebas dari maksiat. Jadi harapan kita, melalui Pesantren Ramadan ini mampu menghasilkan generasi-generasi muda Kota Padang yang dekat dengan Alquran dan dekat dengan masjid,” tukuknya.
Kemudian terkait biaya pelaksanaannya tambah Jamilus, Pemko Padang juga membantu masing-masing peserta Rp20 ribu per orang. Bantuan ini menurutnya hanya sekedar pancingan dan dirasa belum mencukupi.
“Maka itu juga diharapkan adanya bantuan seperti sumbangan peserta, donatur dan infak,” imbuh Jamilus.
Untuk evaluasi penyelenggaraannya kata Jamilus lagi, dari tahun ke tahun tetap dilakukan, dimana pada tahun ini diharapkan lebih baik dan kualitasnya lebih meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan ini juga ditentukan dari dukungan semua unsur terutama orang tua di rumah.
“Pada Pesantren Ramadan tahun 1439 H ini pembukaannya mulai 21 Mei hingga 2 Juni 2018 dengan libur pada 25 Mei dan 1 Juni. Pesertanya diikuti siswa SD/MI kelas empat hingga SMP/MTs sederajat kelas tiga yang jumlahnya diperkirakan mencapai 6000 peserta. Kita tentu berharap, selama Ramadan anak-anak kita akan banyak menghabiskan waktunya di masjid dan musala. Sehingga tidak ada lagi anak-anak kita yang keluyuran dan segala macamnya,” tukasnya mengakhiri.
#GP-003/David /Faisal
"Sehingga tema pada Pesantren Ramadan tahun ini yaitu, membentuk generasi rabbani yang terbebas dari maksiat. Jadi harapan kita, melalui Pesantren Ramadan ini mampu menghasilkan generasi-generasi muda Kota Padang yang dekat dengan Alquran dan dekat dengan masjid,” tukuknya.
Kemudian terkait biaya pelaksanaannya tambah Jamilus, Pemko Padang juga membantu masing-masing peserta Rp20 ribu per orang. Bantuan ini menurutnya hanya sekedar pancingan dan dirasa belum mencukupi.
“Maka itu juga diharapkan adanya bantuan seperti sumbangan peserta, donatur dan infak,” imbuh Jamilus.
Untuk evaluasi penyelenggaraannya kata Jamilus lagi, dari tahun ke tahun tetap dilakukan, dimana pada tahun ini diharapkan lebih baik dan kualitasnya lebih meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan ini juga ditentukan dari dukungan semua unsur terutama orang tua di rumah.
“Pada Pesantren Ramadan tahun 1439 H ini pembukaannya mulai 21 Mei hingga 2 Juni 2018 dengan libur pada 25 Mei dan 1 Juni. Pesertanya diikuti siswa SD/MI kelas empat hingga SMP/MTs sederajat kelas tiga yang jumlahnya diperkirakan mencapai 6000 peserta. Kita tentu berharap, selama Ramadan anak-anak kita akan banyak menghabiskan waktunya di masjid dan musala. Sehingga tidak ada lagi anak-anak kita yang keluyuran dan segala macamnya,” tukasnya mengakhiri.
#GP-003/David /Faisal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar